Zuniatul Hasanah, S,Pd.I
SDN 1.5 Belimbing
yutazuniatul@gmail.com
Sampah plastik merupakan penyebab pencemaran lingkungan. Mencemari tanah, air, laut dan udara. Sampah plastik menjadi ancaman bagi kehidupan di dunia ini. Jika dibakar akan melepaskan bahan kimia beracun. Sebab itu menyebabkan polusi udara sampai mengganggu pernapasan karena bau tidak sedap dari sampah plastik yang dibakar. Jika sampah plastik terbuang ke laut maka akan mengancam ekosistem ikan di laut sehingga manusia akan kena dampaknya. Jika sampah plastik dikubur dalam tanah maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai, akibatnya tanah menjadi tidak subur.
Dikutip dari Kompas.com, pasalnya sampah plastik tidak mudah terurai di dalam tanah. Bahkan ada yang memerlukan berpuluh-puluh sampai ratusan tahun untuk dapat terurai misalnya botol dan gelas plastik. Botol dan gelas plastik baru dapat terurai dalam waktu 450 tahun. Itulah mengapa sampah plastik dapat mencemari lingkungan dan harus mendapat perhatian yang serius dari kita semua.
Dalam kehidupan sehari-hari memang kita tidak bisa terhindar dari pemakaian plastik. Setiap belanja dapat dipastikan sebagian besar barang belanjaan dikemas dengan plastik. Masih ingat Ketika pergi Ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari, kita tidak bisa terhindar dari pemakaian plastik. Sebagai contoh belanja ikan, bumbu-bumbu dapur, sayuran dan kebutuhan pangan lainnya. Pada saat kita mau memasak di dapur, ternyata bahannya ada yang kurang pasti akan pergi ke warung. Barang yang dibelipun akan dibungkus plastik.
Jika kita hitung berapa banyak sampah plastik yang kita hasilkan di dapur kita setiap harinya? Jika setiap barang yang kita beli selalu dibungkus plastik tentu akan banyak sampah plastik di dalam rumah kita. Akibatnya akan menimbulkan timbunan sampah plastic. Penulis pernah mencoba menghitung sampah plastik yang dikumpulkan sepulang belanja dari pasar harian. Lebih 10 plastik, baik yang bisa digunakan ulang ataupun tidak dapat digunakan lagi. Tetapi rata- rata plastik pembungkus bahan makanan tidak dapat digunakan lagi. Sulit memang menghindari penggunaan plastik untuk belanja harian. Salah satu caranya adalah dengan kesadaran diri sendiri untuk mengurangi dan membatasi penggunaan plastik.
Berbeda dengan zaman sekarang, pada zaman dahulu sewaktu penulis masih kecil sekitar tahun 70-an, sering ikut ke pasar tradisional. Hampir semua makanan dan bumbu-bumbu dapur dikemas dengan daun. Ada daun waru, daun pisang dan daun jati. Daun waru digunakan untuk membungkus tempe, tape singkong, terasi, bawang merah, bawang putih, dan belanjaan lainnya.
Daun pisang dipakai untuk membungkus makanan seperti gethuk lindri, thiwul dll. Daun jati dipakai untuk membungkus capcay kering dan mie lethek. Kerupuk nasi dan kerupuk dari singkong/sermiyer juga dibungkus pakai daun jati. Cara mengemasnya yaitu daun jati disemat lidi sehingga membentuk wadah segitiga menyerupai corong, baru dimasukkan kerupuknya kemudian ditutup rapat dengan lidi.
Menurut Wikipedia, Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad 20. Sampai sekarang marak digunakan. Mengapa plastik begitu banyak dipakai di masyarakat? Karena sifatnya yang kuat, ringan, tidak berkarat, mudah diberi label dan mudah dibentuk. Dibalik kelebihan yang dimiliki ternyata menyimpan bahaya pada kehidupan di bumi ini. Sudah saatnya kita mulai mengurangi pemakaian plastik.
Mengurangi sampah plastik dapat dilakukan siapa saja. Tidak orang dewasa, anak-anak pun harus turut andil dalam mengurangi sampah plastik. Semua bertanggung jawab terhadap kelestaraian lingkungan hidup. Semua harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Jangan sampai bumi yang kita tempati ini rusak oleh tangan kita. Allah telah peringatkan dalam al-Qur’an surat Ar Ruum ayat 41,” telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagaian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka Kembali (ke jalan yang benar)”.
Kerusakan di darat akibat pencemaran. Pencemaran lingkungan salah satunya disebabkan oleh sampah plastik yang tidak mudah terurai oleh proses alam. Akan mengakibatkan tanah tidak subur. Kemudian kerusakan di laut dapat disebabkan oleh pencemaran, akibat dari buang sampah sembarangan. Maka dari itu yuk, mulai kurangi dan batasi penggunaan plastik, agar terhindar dari kerusakan sebagaimana yang dijelaskan dalam surah ar-ruum ayat 41.
Mengurangi sampah plastik di sekolah.
Mengurangi sampah plastik di sekolah dapat dilakukan dengan cara:
- BBM (Bawa Botol Minum) setiap hari. BBM merupakan solusi yang cermat menggurangi sampah plastik di sekolah ataupun di tempat kerja. Dengan itu berarti kita telah memiliki sikap dan tindakan yang berupaya untuk mencegah kerusakan pada lingkungan karena akan mengurangi timbunan sampah plastik di sekolah.
- Tidak membeli makanan berbungkus plastik, para siswa dihimbau untuk tidak membeli makanan berkemasan plastik. Kantin sekolahpun tidak menjual makanan dan minuman berkemasan plastik, minuman bersedotan plastic.
- Membawa wadah sendiri sebagai tempat jajanan dari kantin sekolah. Dengan membawa wadah sendiri saat belanja di kantin sudah ikut menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah. Karena sekolah akan menjadi bersih dan sehat karena tidak banyak sampah plastik.
- Market Day jajanan tradisional bebas plastik. Market Day merupakan kegiatan untuk berjual beli. Penjual menjajakan jajanan tradisional dengan tidak menjual jajanan berkemasan plastik dan tidak menyediakan plastik untuk membawa jajanannya. Para pembeli diharusakan membawa tas, atau bakul untuk membawa jajanannya. Kegiatan ini akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada siswa, menumbuhkan kreativitas dan inovasi pada siswa sekaligus sebagai kampanye untuk mulai mengurangi penggunaan plastik.
Mengurangi sampah plastik dalam rumah tangga.
Mengungi sampah plastik dalam rumah tangga dapat dilakukan dengan cara:
- Membawa tas belanja sendiri. Rumah tangga merupakan penyumbang sampah plastik terbesar di mana-mana. Untuk mengurangi sampah plastik rumah tangga bawalah tas belanja terbuat dari bahan yang dapat dicuci dan dapat digunakan lagi. Maka kita sudah mengurangi sampah plastik minimal satu kantong setiap harinya. Jika dilakukan oleh 10 rumah tangga saja, maka sudah akan berkurang 10 sampah plastik setiap harinya.
- BBM (Bawa Botol Minum) sendiri ketika hendak bepergian.
- Membiasakan diri selalu memasak sendiri di rumah. Dengan memasak makanan sendiri di rumah akan mengurangi plastik pembungkus sayur ataupun lauk pauk yang kita beli.
- Membeli barang dalam kemasan yang lebih besar. Ketika membeli barang dalam kemasan yang lebih besar, maka kita dapat mengurangi sampah plastik di rumah kita.
Mari mulai perduli terhadap lingkungan dengan mengurangi pemakaian plastik. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita siapa lagi. Kita akan menjadi contoh bagi keluarga dan orang lain.
Foto: Koleksi pribadi
Membawa Botol Minum
Kegiatan sekolah bebas plastik