logo-color

Publikasi
Artikel Populer

MEMBANGUN JEMBATAN HATI, HASILNYA SISWA BERKUALITAS

Dra. Chasiah, M.Si

Dra. Chasiah, M.Si

SMA Negeri 1 Panti
chasiahluwi@gmail.com

Guru bukan saja menjadi perhatian dalam proses belajar mengajar di kelasnya, tetapi juga dalam lingkungan masyarakatnya. Hal ini, menyebabkan guru merupakan unsur terpenting dalam sistem pendidikan, maka mutu dan kualitas guru haruslah diperhatikan secara baik. Mengapa pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan? Pendidikan berkualitas ditentukan oleh guru yang berkualitas, jadi guru penentu kualitas pendidikan suatu negara.

Pemerintah selalu berusaha untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu melakukan proses pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan dengan cara membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan buruknya akhlak dan keimanan (Mulyasana, 2012).

Kualitas pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki oleh guru-gurunya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Seorang guru bukan saja berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik dalam proses pendidikan di sekolah. Sebagai pengajar guru bertugas memberikan dan mentransfer keilmuan yang dimilikinya ke dalam otak anak didiknya, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didiknya agar menjadi manusia berakhlak mulia dan berperilaku yang baik dalam kehidupannya. Menurut Aqib (2010),  guru adalah faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar mengajar,  guru juga merupakan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Guru yang baik adalah guru yang mengajar muridnya dengan hati. Menjadi guru jangan hanya mau didengar kata-katanya dan hanya ingin diikuti kemauannya. Hindarilah guru yang arogan dan jadilah seorang guru yang baik dengan membangun jembatan hati antara guru dengan siswa atau sebaliknya. Guru yang berhasil membangun jembatan hati dengan siswanya dalam proses pembelajaran akan memberikan rasa nyaman dan menyenangkan dalam belajar. Siswa tidak saja mendengar dan mengikuti kata-kata dari gurunya, tetapi gurunya juga harus memahami dan mendengarkan kendala, kesulitan atau keluhan yang dihadapi siswanya. Inilah yang harus disikapi oleh guru-guru muda sekarang, kalau kita perhatikan kebanyakan dari mereka hanya sekedar mengajar tanpa memperhatikan sisi pendidik yang harus diberikan kepada siswanya. Banyak guru yang tidak punya rasa malu dan menjatuhkan harga diri serta tidak memiliki integritas diri ketika dalam kelas main Hp tanpa memedulikan siswanya. Membangun jembatan hati antara guru dengan siswanya bukanlah hal yang mudah. Jembatan hati dapat dibangun dengan baik jika guru dan siswanya dapat saling memahami satu sama lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat membangun jembatan hati dengan siswanya dalam proses pembelajaran:

  1. Memiliki hati yang ikhlas dan bertanggung jawab

Pekerjaan sebagai guru sebaiknya dilakukan dengan hati yang ikhlas dan bertanggung jawab. Sikap guru terhadap pekerjaan mempengaruhi tindakan guru tersebut dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Bilamana seorang guru memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya, maka sudah barang tentu guru akan menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai tenaga pengajar dan pendidik di sekolah dengan hati yang ikhlas dengan penuh rasa tanggung jawab. Demikian pula sebaliknya seorang guru yang memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya, pastilah dia hanya menjalankan fungsi dan kedudukannya sebatas rutinitas belaka.

Untuk itu amatlah perlu kiranya ditanamkan sikap positif guru terhadap pekerjaan, mengingat peran guru dalam lingkungan pendidikan dalam hal ini sekolah amatlah sentral. Guru yang bekerja dengan ikhlas dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya tentu memberikan inspirasi siswanya untuk belajar.

  1. Pendengar yang baik

Guru yang mau mendengarkan kendala, kesulitan atau keluhan yang dihadapi siswanya adalah guru yang baik,  sehingga dapat membangun dan menjalin jembatan hati dengan siswanya. Siswa jika keluhannya di dengar akan merasakan kenyamanan hatinya karena masalah yang ada pada dirinya diketahui gurunya sehingga gurunya dapat memahami siswanya yang memiliki masalah. Siswa yang seperti ini akan memberikan cinta dan kasih sayangnya untuk gurunya dan atau sebaliknya.

Kenyamanan hati ini akan menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan karena adanya rasa kasih sayang di antara mereka. Jadi, jembatan hati akan terjalin antara guru dan siswa jika guru dapat memahami dan mengerti kesulitan dan kendala yang dihadapi siswanya, kemudian siswanya memahami dan tahu bagaimana sifat-sifat yang dimiliki gurunya.

  1. Guru yang mampu mengendalikan dirinya

Guru baik tentu mampu mengendalikan dirinya dari hal-hal yang dapat menjatuhkan harga dirinya baik dihadapan siswa ataupun dilingkungan sekitarnya. Guru yang tidak mudah tersinggung dan pandai bersyukur atas nikmat yang diberikan kepadanya. Apa yang dimaksud dengan mampu mengendalikan emosi?

Menurut Hurlock, menjelaskan bahwa pengendalian emosi merupakan suatu bentuk usaha yang menitik beratkan pada penekanan reaksi yang tampak terhadap suatu rangsangan yang menimbulkan emosi dan mengarahkan energi emosi tersebut ke suatu bentuk ekspresi yang bermanfaat.

Siswa yang terlambat datang, tidak membuat tugas, atau bercanda ketika jam mengajar maka guru jangan langsung marah atau emosional. Siswa jangan dilawan apalagi berdiri dengan berkacak pinggang. Kendalikan diri dengan cara tenangkan diri dengan duduk dan berdiam diri sebentar atau tarik napas yang dalam dengan lambat lalu keluarkan. Kemudian beri senyuman yang tulus baru ditanya apa masalah yang terjadi dan cari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah   tersebut sehingga siswa respek dan tidak balas dendam kepada guru.

Jadi, guru yang mampu mengendalikan diri sendiri berarti guru yang mampu memahami keadaan diri sendiri maupun lingkungan yang ada disekitarnya. Guru yang dapat mengendalikan emosinya, sangat dihargai siswanya dan memberikan dampak yang positif dalam proses pembelajaran.  Proses pembelajaran berjalan dengan baik karena siswa yang bermasalah respek terhadap gurunya.

  1. Guru memiliki keahlian dalam menjalankan tugasnya

Guru baik selain memiliki kepribadian yang baik sudah pasti memiliki keahlian di bidang tugasnya. Guru tersebut harus memiliki penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang dapat mendukung pembelajaran yang dikuasainya.  Melakukan pengembangan materi pelajaran yang dikuasainya dengan kreatif, sehingga guru tersebut dengan mudah memberikan dan menyampaikan materi belajar ke siswa dengan baik. Guru yang berkualitas akan menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitasyang akhirnya menghasilkan siswa yang berkualitas.

Seorang guru yang mampu membangun jembatan hati dengan siswanya adalah guru yang tahu peran dan fungsinya dalam bertugas. Peran dan fungsi guru adalah sebagai pendidik dan pengajar. Sebagai pendidik guru tersebut  harus memiliki kepribadian yang baik yang dapat dijadikan contoh kepada siswanya seperti ikhlas dan bertanggung jawab dalam bertugas, mau mendengarkan keluhan siswanya, mampu mengendalikan emosinya dalam bertugas.

Sedangkan sebagai pengajar guru tersebut harus memiliki keahlian dalam menjalankan tugasnya,  sehingga guru yang memiliki kepribadian yang baik dan keahlian dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas akan menghasilkan proses pembelajarannya yang berkualitas pula, sehingga akhirnya menghasilkan siswa yang berkuallitas.

Jadi, supaya proses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan harapan yang diinginkan maka bangunlah dan jalinlah jembatan hati antara guru dan siswanya. Jembatan hati akan terbangun jika guru dapat memahami karakteristik masing-masing siswanya, sebaliknya siswa juga harus mampu memahami dan mengenal gurunya dengan baik. Guru yang seperti ini mempunyai sikap cinta kasih terhadap siswa-siswanya, tulus dalam melakukan tugasnya serta ikhlas dalam mengajar. Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki keahlian dalam menjalankan tugas. Guru dengan kepribadian baik dan memiliki keahlian dalam bidangnya akan menghasilkan siswa yang berkualitas.

Mampukah guru membangun jembatan hati dengan siswanya? Mampu! Seorang guru yang harus harus mampu menghadapi kendala dan resiko dalam melaksanakan tugasnya.   Meskipun tidak mudah tetapi ia akan hadapi sebagai orang yang berprofesi sebagai pendidik yang memiliki komitmen dan integritas yag tinggi. Jika jembatan hati  terbangun dan terjalin dapat menimbulkan rasa cinta dan kasih  sayang  diantara keduanya.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I