logo-color

Publikasi
Artikel Populer

“KURIKULUM MERDEKA” SIAPA TAKUT

Dra. Irkhamiyah

Dra. Irkhamiyah

MTsN 1 Temanggung
irkhamiyahmtsn@gmail.com

Kewajiban memberlakukan Kurikulum Merdeka pada tahun akademik 2023-2024 memang merupakan momok bagi sebagian besar guru, apalagi guru yang tergolong usia yang tidak muda lagi, senior atau mereka yang sudah berkepala lima dan sudah merasa payah atau capek untuk belajar TI(Teknologi Informasi), sampai sampai ada yang ingin mengajukan pensiun dini gara-gara TI ini. Mereka membayangkan proses pembelajaran Kurikulum Merdeka yang syarat dengan pemanfaatan TI, belum lagi masalah administrasi pembelajarannya. Benarkah demikian?

Seperti yang penulis alami, memang untuk memahami seperti apa Kurikulum Merdeka itu dan bagaimana penerapannya di lapangan nantinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, perlu pelatihan berkali-kali. Meskipun dalam setiap kali pelatihan biasanya disertai contoh dan latihan tak semua peserta langsung paham apalagi pada praktik pembuatan administrasi pembelajarannya.

Terkait dengan proses pemahaman Kurikulum Merdeka, Pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek sudah mengantisipasinya dengan menyelenggarakan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) dimana-mana ada yang offline dan ada yang online melalui zoom meeting atau webinar/ secara daring melalui kanal youtube atau streaming youtube. Selain itu pemerintah juga memfasilitasi seandainya ada pelaksana penbelajaran yang bersedia untuk berlatih dan belajar secara mandiri melalui Platform Merdeka Belajar.

Memang untuk bisa mengakses informasi di Platform Merdeka Belajar atau Platform Merdeka Mengajar ini kita harus masuk/login menggunakan akun tertentu yakni Akun belajar.id (contoh: namaaku@guru.smp.belajar.id) untuk guru atau kepala sekolah yang berada dibawah naungan Kemendikbudristek dan terdata di dapodik atau Akun madrasah(Contoh: nama akun@madrasah.kemenag.go.id) untuk guru madrasah dibawah naungan Kemenag. Sedangkan untuk yang tidak bisa masuk atau login pada Platform Merdeka Belajar mereka bisa menonton video-video yang ada di Video Inspirasi atau Bukti Karya.

Dari sisi kesiapan pemerintah  terkait dengan penerapan Kurikulum Merdeka ini memang bisa dikatakan OK, namun kendalanya sekarang adalah bagaimana kesiapan para praktisi pendidikan di lapangan  terutama dari kalangan pendidik/pengajar dan peserta didiknya, mau dan mampukah mereka belajar seperti yang diharapkan pada Kurikulum Merdeka ini.

Sejauh yang penulis ketahui pada Kurikulum Merdeka ini para pendidik dan peserta didik diarahkan untuk bisa memanfaatkan AI (Artificial Inteligence) yaitu kecerdasan buatan yang sedang dikembangkan akhir-akhir ini sesuai tuntutan zaman, saat ini dan beberapa tahun yang akan datang.

Satu hal yang tak kalah penting dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini adalah teknik pembelajaran diferensiasi, bagaimanakah pelaksanaan di lapangan nanti, bisakah dilaksanakan sesuai yang diharapkan. Inilah pertanyaan yang kami masih menunggu jawabannya. Mari kita coba saja, ibarat memasak sayur kita gunakan resepnya, kita cicipi masakannya barulah kita akan tahu apa kelebihan dan kekurangannya, sehingga kita bisa mencari solusi yang tepat bila  ada kekurangannya demi lebih enaknya masakan itu.

Sekarang bagaimana dengan P5 atau P5RA nya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin merupakan salah satu inovasi dalam Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata pada peserta didik melalui proses pembelajaran/ serangkaian aktifitas di dalam atau di luar kelas. P5 atau P5RA ini memang satu projek yang tepat untuk diterapkan saat ini dimana peserta didik saat ini hidup serasa kehilangan masa untuk menikmati alam dan indahnya berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar , mereka disibukkan dengan kesenangan semu, menghabiskan waktu dengan gadgetnya berupa game(permainan) dan berbagai hiburan lainnya yang kadang sampai melupakan sisi positif dari pemanfaatan gadget itu sendiri.

Soal administrasi Pembelajaran di Kurikulum Merdeka ini sebenarnya tidak jauh dengan Adminstrasi pembelajaran Kurtilas, hanya saja pada  Kurikulum Merdeka istilahnya diganti dengan yang baru dan ada sebagian yang ditambah, dikurangi atau mungkin diganti. Ada dua istilah yang hampir sama dalam Kurikulum Merdeka ini, yaitu Perangkat Pembelajaran dan Perangkat Ajar (Situs Pendidikan Ilmu Guru/ www.ilmuguru.org. 2022/12). Perangkat Pembelajaran adalah sekumpulan media atau fasilitas yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas sedangkan Perangkat Ajar adalah bermacam-macam bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam menggapai Profil Pelajar Pancasila serta Capaian Pembelajaran (CP). Perangkat ajar dalam Kurmer ini bisa meliputi  buku teks pelajaran, modul Ajar, Modul P5, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran  dan bentuk yang lain.

Dalam administrasi Inilah yang kadang membuat para pendidik bingung, terutama mereka yang tergolong pasif dalam mengikuti perubahan sistem yang ada. Kalau dibilang membingungkan yang memang agak membingungkan, tapi marilah kita ikuti saja, dan jalani mudah-mudahan kita temui jalan yang terbaik dan termudah. “Inna ma’al usri yusra” (Seiring adanya kesusahan disitulah akan ada kemudahan).

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I