logo-color

Publikasi
Artikel Populer

MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SDN 1 KUTA LOMBOK TENGAH

BUDIAWAN, S.Pd.

BUDIAWAN, S.Pd.

Pengampu MK Dr. H.A.Hari Witono,M.Pd.,Kons.
PASCA UNIVERSITAS MATARAM
Budiawanbudi847@gmail.

Suatu instasi/ lembaga organisasi memiliki karekteristik budaya tersendiri sebagai identitas diri yang membedakan dengan organisasi lainnya, identitas diri inilah yang dikatakan sebagai budaya organisasi.Budaya organisasi itu lahir dari organisasi itu sendiri berdasarkan tujuan dan karekteristik organisasi  yang memberikan pengaruh mendasar yang membentuk  semua karekter nilai, norma yang ditaati dalam suatu lembaga organisasi dalam rangka mencapai tujuan berorganisasi.. Demi ketercapaian tujuan organisasi maka anggota didalamnya haruslah berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan diri dan taat terhadap budaya organisasi tersebut.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan, memiliki budaya organisasi tersendiri yang membedakan sekolah yang satu dan sekolah yang lainnya.Keyakinan, norma, dan nilai yang menjadi budaya organisasi di lembaga pendidikan tersebut dijadikan pegangan oleh semua sumber daya yang ada dalam berorganisasi ,yang akan menjadi karakter dan ciri khusus sebuah organisasi atau lembaga pendidikan. Budaya organisasi dilembaga pendidikan ini dapat menjadi upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Salah satu penentu meningkatnya mutu pendidikan suatu lembaga tergantung pada budaya organisasi yang dikembangkan .Budaya organisasi suatu lembaga akan mendorong tercapainya peningkatan mutu.Karena pentingnya peran budaya organisasi suatu lembaga terhadap peningkatan mutu sehingga  peneliti membahas mengenai bagaimana membangun budaya organisasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SDN 1 Kuta Lombok Tengah dalam artikel ini.

Berdasarkan temuan  dari hasil wawancara ,observasi dan dokumentasi yang didapatkan di lapangan ,peneliti menyimpulkan bahwa di SDN 1 Kuta dalam usaha peningkatkan mutu pendidikan dilakukan dengan cara membangun budaya organisasi ,seperti: pembentukan visi dan misi sekolah yang detil, budaya disiplin yang dilandasi atas kesadaran  dari semua unsur lembaga  dan  budaya  kerja keras.

Visi misi sekolah terjabar dalam Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang merupakan impian kedepan tentang cita cita yang dicapai suatu lembaga pendidikan,Misi adalah usaha usaha yang akan ditempuh dalam  mencapai misi. Visi misi sekolah dibentuk berdasarkan kesepakan bersama antara kepala sekolah, dewan guru, komite,siswa ,dunia usaha dan stokholder lainya .sebagai arah yang ingin dicapai dalam jangka panjang suatu lembaga untuk meningkatkan mutu pendidikan. SDN 1 Kuta melakukan hal tersebut dan selalu meninjau kembali tentang visi dan misi yang telah disepakati bersama  untuk evaluasi kedepan. Semua Pelaku pendidikan dalam lembaga tersebut harus memahami tentang visi misi tersebut.sebagai arah kebijakan serta budaya yang akan ditaati dipedomani oleh satuan pendidikan sebagaimana hasil wawancara dengan bebrapa guru, bahwa ia sangat memahami tentang visi misi sekolah tersebut. Sementara pemahaman siswa tentang hal masih kurang sekali,butuh sosialisasi yang sering dan berkelanjutan. Bila semua elemen pendidikan dapat memahami visi misinya maka akan  dengan mudah meningkatkan mutu pendidikan.

Disiplin sebagai suatu budaya sekolah akan menciptakan suasana yang kondusif sehingga kegiatan belajar mengajar  berjalan dengan baik.contoh kedisiplinan guru dan siswa datang tepat waktu,maka apa yang akan menjadi target pembelajaran akan cepat tercapai dan lebih maksimal,dengan proses pembelajaran yang maksimal maka kualitas mutu pendidikan akan mudah tercapai.Kedisiplinan semua elemen pendidika disekolah tersebut terlebih kepala sekolah sebagai pemimpin suatu lembaga memberikan keteladana kepada semua pihak tentang kedisiplinan.. Hal terpenting  dari budaya disiplin dan kerja keras adalah komitmen bersama yang kuat  dengan semua pihak  yaitu kepala sekolah,guru,oprator sekolah,siswa , penjaga kebersihan dan komite sekolah. Budaya kerja keras dari semua unsur yang ada di sekolah  menjadi  faktor pendukung  tercapainya peningkatan kualitas mutu pendidikan .

Budaya penanaman disiplin yang ketat di lingkungan  pendidikan  dalam kerangka mendidik  akan memilik dampak yang signifikan  terhadap keberhasilan peningkatan mutu pendidikan. Sekolah SDN 1 Kuta menerapkan  hal seperti yang diungkap salah satu guru yaitu “ sekolah menerapkan tata tertib sebagai tindak lanjut kesepakatan bersama sebagai suatu budaya  yang membudaya ditaati, dilaksanakan  dan dipatuhi secara sadar  dalam rangka  menciptakan suasana yang stabil. Suasana yang stabil dan kondusip dalam lingkungan pendidikan akan mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan.

Adapun faktor pendukung keberhasilan organisasi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah kepemimpinan kepala sekolah,kepemimpinan kepala yang mampu menempatkan didri sesuai dengan keadaan dan mendorong semua elemen sekolah untuk meningkankan kualitas diri. Kondisi fsik dan sarana sekolah mendukung peningkatan mutu pendidikan karena semua elemen sekolah dapat melaksanakan  tugas pungsi dengan nyaman dan tenang. Peraturan dan tata tertib sekolah mendorong kestabilan pelaksananan proses pembelajaran maupun kondisi sekolah, dan visi dan misi sekolah yang memberikan arah ,karakter dan norma yang jelas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan . Adapun faktor penghambatnya adalah  Kurangnya pemahaman sebagian guru  dan siswa terhadap visi dan misi sekolah sehingga budaya organisasi sekolah kurang bisa dipahami serta hubungan warga sekolah yang kurang terjalin dengan baik.

Kesimpulannya adalah budaya organisasi yang dapat meningkatkan mutu pendidikan  di SDN 1 Kuta adalah  (1) pembuatan visi dan misi sekolah (2) membangun budaya kedisiplin.(3)Budaya berwawasan mutu dan budaya bekerja keras.Adapun faktor pendukung keberhasilan organisasi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah kepemimpinan kepala sekolah, kondisi pisik dan sasaran sekolah, Peraturan dan tata tertib sekolah, dan visi dan misi esekolah. Adapun faktor penghambatnya adalah  Kurangnya pemahaman warga sekolah  terhadap visi dan misi sekolah dan hubungan warga sekolah yang kurang terjalin dengan baik.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I