logo-color

Publikasi
Artikel Populer

VERTIKULTUR SEBAGAI SUMBER MAKANAN (SAYURAN) NONKONVENSIONAL

M.T. Natalis Situmorang

M.T. Natalis Situmorang

Dengan ledakan populasi yang besar, permintaan akan produk pertanian yang segar dan sehat terus meningkat. Sayangnya, ketersediaan lahan terbuka hijau untuk menanamnya semakin berkurang akibat perubahan pola penggunaan lahan. Konversi lahan terbuka hijau menjadi area yang lebih bernilai komersial telah menyebabkan penurunan produksi tanaman sayuran setiap tahunnya.

Seiring bertambahnya populasi, kepadatan penduduk memengaruhi penawaran produk pertanian. Sehingga, masyarakat menjadi sangat tergantung pada barang-barang impor buah dan sayuran dari luar Indonesia dengan kualitas dan kuantitasnya di bawah rata-rata. Akibatnya, membeli produk pertanian berkualitas lebih tinggi pastilah dengan harga yang lebih tinggi. Ketergantungan Indonesia terhadap produk pertanian impor dapat dikurangi dengan penerapan teknologi pertanian vertikultur. Sistem budidaya inovatif ini dapat dilakukan secara langsung pada lahan kecil di sekitar rumah, hanya membutuhkan perawatan dasar. Prosesnya meliputi pembuatan model/bentuk, pembuatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pemanenan. Dengan kesederhanaan dan kemudahan penerapannya, teknologi ini tidak menuntut keahlian khusus.

Jika diadopsi dengan benar, pertanian vertikultur menghadirkan prospek yang menjanjikan. Sayangnya, minimnya informasi seputar cara bercocok tanam ini mengakibatkan keterbelakangan orang di Indonesia melakukannya. Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman secara vertikal atau berjenjang. Metode ini melibatkan beberapa langkah kunci, seperti membuat model, membuat pembibitan, menanam dan memelihara tanaman, dan memanen hasil. Ini adalah metode pertanian efisien yang memaksimalkan penggunaan lahan dengan memilih spesies tanaman tertentu, membangun bangunan vertikultur, dan mengelola media tanam, pengendalian hama, dan pencegahan penyakit dengan hati-hati. Mengingat terbatasnya ruang yang tersedia untuk pertanian vertikultur, sangat penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati faktor-faktor seperti pemilihan tanaman, bentuk bangunan, jenis pembibitan, dan proses pemeliharaan untuk memastikan keberhasilan panen dan pascapanen.

Model vertikultur menggunakan Paralon (PVC) dengan media tanah. Para pegiat dan penghobi vertikultur yang selalu semangat mencari cara praktis untuk membagi ruangan atau memeriahkan halaman rumah, model ini dianggap model paling ideal.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya adalah pipa paralon (PVC), ring kaki dua besi dop PVC, lem, media tanam, semen, dan tanaman. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah bor listrik, gergaji, cater, dan gunting.

Proses pembuatan:

  1. Ambil pipa dengan diameter 4 inci dan potong sepanjang 1,5 meter.
  2. Buat lubang pada pipa dengan diameter berkisar 1,5 – 2 cm.
  3. Untuk memulainya, buat lubang perforasi awal 10 sentimeter dari tepi pipa, diikuti dengan lubang berikutnya 25 sentimeter.
  4. Segel pipa menggunakan dop PVC setebal 5 cm.
  5. Posisikan cincin pondasi di atas sepasang kaki untuk memastikan kuda-kuda yang stabil.
  6. Buat dasar semen persegi panjang dan biarkan mengering.
  7. Isi pipa sepenuhnya dengan media tanam tanah.
  8. Sayuran siap ditanam, Model ini dirancang untuk mobilitas dan dapat dipindahkan dengan mudah, karena kompatibel dengan vertikultur.
Gambar 1. Vertikultur yang terbuat dari Paralon (PVC)

Kesimpulan yang diperoleh dari keterangan di atas adalah perlu dilakukan upaya peningkatan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatan bertani vertikultur dengan metode ini karena metode ini sederhana untuk menanam sayur, tidak memerlukan lahan yang luas dan perawatan yang sederhana.

Temuan dalam kondisi ini juga memberikan implikasi pada perencanaan dan pelaksanaan upaya peningkatan perilaku bertani vertikultur kepada masyarakat dengan meningkatkan peran masyarakat seperti komunitas vertikultur yang melaksanakan vertikultur dan mensosialisasikannya secara terus menerus sehingga masyarakat melakukannya dan kebutuhan pangan dalam hal ini sayuran pun terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Bambang. 2013. Teknik dan Strategi Budidaya Pertanian. Jakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Sunarjono, Hendro. 2012. Bertanam 30 Jenis Sayuran Buah-buahan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Widarto, L. 2014. Vertikultur. Jakarta: Penebar Swadaya.

https://www.bps.go.id/indicator/12/1976/1/laju-pertumbuhan-penduduk.html
https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data_pub/0000/api_pub/
bXNVb1pmZndqUDhKWElUSjhZRitidz09/da_05/2

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I