I Wayan Suindhia, S.Pd
Guru SMA Negeri 1 Petang
wayansuindhia68@gmail.com
Dalam persamaan energi, Albert Einstein menyatakan bahwa energi sebanding dengan massa benda dan ditulis dengan persamaan E = m C2. Dimana E = Energi (Joule), m = massa (kg) dan C = cepat rambat cahaya (m/s). Cepat rambat cahaya memiliki nilai 3 x 108 m/s atau 300.000.000 m/s dan dari persamaan kecepatan cahaya ini di kuadratkan sehingga energinya sangat besar. Setiap benda yang memancarkan energi secara terus menerus maka massa dari benda tersebut akan terus menerus berkurang. Matahari terus menerus memancarkan energi sepanjang masa, ini artinya matahari terus menerus masanya akan berkurang. Kalau masssa matahari berkurang maka matahari akan mengecil mengecil dan lalu mati (tidak bercahaya lagi). Dalam kutipan Kompas.com, bahwa dilansir Energi Education menyatakan setiap detik matahari kehilangan 4,2 juta ton massanya untuk terus menghasilkan energi. Energi sinar matahari adalah sumber energi kehidupan di Bumi, Jika energi ini hilang maka dipastikan kehidupan di muka Bumi akan tiada.
Pada Matahari ternyata terjadi reaksi fusi yaitu: reaksi penggabungan dua inti ringan menjadi inti yang lebih berat. Reaksi ini terjadi di matahari dan bintang, yaitu sumber dari hampir semua energi di alam semseta ini, yaitu fusi inti hidrogen menjadi inti helium. Pada reaksi fusi ini terjadi bertahap (a) Reaksi awal proton bergabung dengan proton: 1H1 + 1H1 → 1H2 + 1ᵝ0 + Energi. (b) Proton bergabung dengan deuteron: 1H1 + 1H2 → 2H3 + 0ɣ0 + Energi. (c) Reaksi akhir pembentukan inti helium: 2H3 + 2H3 → 2H4 + 1H1 + 1H1 + Energi. Pada setiap setiap tahap reaksi dilepaskan energi, yang berupa energi cahaya matahari atau bintang-bintang yang sampai ke bumi. Reaksi fusi ini berlangsung sendiri, hanya dapat dapat terjadi pada tekanan dan suhu yang sangat tinggi, supaya inti yang akan digabungkan dapat mempunyai energi yang cukup untuk melawan gaya interaksi tolak menolak listriknya (Gaya Coulomb). Energi yang dilepaskan Ketika terjadi fusi inti ringan menjadi inti yang lebih berat disebut energi termonuklir. Energi termonuklir ini merupakan energi harapan manusia massa depan. Namun sampai saat ini cara-cara untuk mengendalikan reaksi tersebut masih belum ditemukan. Pada reaksi fusi ini memerlukan tekanan dan suhu jutaan derajat, sehingga semua materi pada keadaan ini akan berbentuk plasma, yaitu gas berupa ion dan elektron. Jadi tidak ada wadah tempat terjadinya reaksi fusi tersebut.
Dari uraian diatas terlihat bahwa terjadi siklus fusi dari penggabungan inti ringan menjadi inti yang lebih berat (reaksi fusi) seperti diagram dibawah ini:
Pada matahari walaupun terjadi pancaran energi secara terus menerus, karena ada fusi ini maka susut (berkurangnya) massa matahari akibat pancaranya relative sangat kecil. Karena terjadi siklus energi yang ada pada matahari dan bintang-bintang, matahari usianya sudah miliaran tahun dan dengan fusi ini maka matahari akan tetap memancarkan energi sampai miliran tahun ke depan.