Pendidikan karakter adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk nilai-nilai karakter siswa, seperti pengetahuan moral, perasaan moral dan tindakan moral menuju terwujudnya nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter sangat penting bagi semua orang, terutama pada anak usia dini. Karakter dapat diartikan sebagai akhlak, budi pekerti atau akhlak sangat penting untuk ditanamkan pada anak sejak dini. Karena pada anak usia dini mudah menangkap dan menangkap apa yang dilihat, didengar, ditiru dan dilakukannya di lingkungan sekolah, keluarga dan sekitarnya.

Maka, di situlah pentingnya penanaman pendidikan karakter dapat mencetak generasi yang berintelektual dan berakhlakul karimah. Karena banyak fenoma-fenoma yang terjadi saat ini di lapangan, pendidikan yang hanya mengajarkan atau mentransfer ilmu saja, sehingga banyak menghasilkan anak yang pintar tetapi tidak memiliki akhlak yang baik dan tidak terdidik. Oleh karena itu, suatu pendidikan harus segera diperbaiki dengan tidak hanya mementingkan hasil, tetapi lebih mementingkan proses untuk mencapai suatu kesuksesan atau keberhasilan agar tidak lagi mencetak generasi yang pintar saja tetapi juga generasi yang berakhlakul karimah.

Era Society 5.0 dan Fenomenanya

 Era Society 5.0 merupakan konsep masyarakat yang berpusat pada manusia  dan berbasis teknologi. Konsep ini muncul sebagai pengembangan lebih lanjut dari Revolusi Industri 4.0 yang dianggap melemahkan peran masyarakat dalam kebersamaan (Suherman, dkk, 2020). Revolusi ini lahir pertama kalinya di Jepang pada tahun 2019. Kelahiran era ini ditandai dengan adanya problematika pada kehidupan di era revolusi 4.0. Masyarakat yang hidup di era society 5.0 (super smart society) ini harus menggunakan atau memanfaatkan aneka informasi yang ada kemudian dihidupkan dalam kehidupan bersama (Yosep, 2022).

Manusia pada abad ini adalah manusia yang hidup, dekat dan bergaul dengan teknologi sehingga dikenal dengan masyarakat digital (digital society). Segala macam informasi dan pengetahuan dapat diperoleh dengan mencari di mesin pencari atau Google. Akibat dari perkembangan ini sangat dikhawatirkan adanya terkikisnya nilai-nilai karakter kemanusiaan yang hidup dan mengada dalam realita selama ini. Kehidupan yang semakin modern ini bukan tidak mungkin melahirkan persoalan atau konflik dalam ada bersama dalam societas. Aneka persoalan dapat lahir hanya melalui media komunikasi yaitu hp android. Para pengguna tidak bijak akan terperangkap dalam kasus-kasus sebagaimana yang telah disinggung di atas.

Tanamkan Pendidikan Karakter Anak di Era Society 5.0

Anak usia dini memiliki sikap spontan dalam melakukan aktivitas dan berinteraksi dengan orang lain. Jika orang tua, orang dewasa, dan guru tidak secara pribadi menginformasikan dan mendidik anak tentang perilaku yang diharapkan secara sosial, mereka akan dapat mencontohkan perilaku yang baik dan mengajarkan perilaku yang baik kepada anak dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun anak itu berada. Namun untuk membentuk sikap anak menjadi pribadi yang baik perlu diperhatikan bahwa anak usia dini belum banyak mengetahui tentang perilaku yang dapat diterima secara sosial. Oleh karena itu, di era masyarakat digital, sangat dibutuhkan pendidikan untuk berperan dalam pembentukan karakter anak melalui pendidikan karakter.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (sifat) pada diri peserta didik, yang terdiri dari unsur-unsur pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan kebangsaan. Tujuan pendidikan karakter adalah pembinaan karakter dalam penyelenggaraan pendidikan di lembaga pendidikan. Pendidikan karakter sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama di kalangan kader-kader muda sebagai pewaris bangsa Indonesia.

Berikut nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan pada anak:

1. Kejujuran

Sikap jujur ​​harus ditanamkan secara bertahap dan berkesinambungan pada anak sejak dini melalui perkataan dan perbuatan orang dewasa, guru, dan orang tua. Hasil penanaman sikap jujur ​​tidak akan datang dengan cepat, namun penanaman karakter jujur ​​pada anak membutuhkan proses yang panjang.

2. Kedisiplinan

Disiplin dapat berkembang pada anak-anak sejak dini. Disiplin tidak dapat ditempuh dalam waktu singkat dan harus dilakukan secara terus menerus. Disiplin dapat diajarkan kepada anak-anak dengan menegakkan aturan, selalu datang tepat waktu untuk guru, mengerjakan tugas tepat waktu, dan perilaku lainnya.

3. Toleransi

Toleransi merupakan sikap kepedulian terhadap sesama, menciptakan peluang bagi sesama untuk berkembang, dan bentuk kepedulian lainnya terhadap kemanusiaan. Toleransi tumbuh ketika anak tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan toleransi dalam masyarakat.

4. Kemandirian

Seseorang memiliki sikap mandiri yang dapat mengurangi ketergantungannya pada orang lain. Sikap pribadi terhadap kemandirian harus dibentuk sejak dini dengan berbagai kegiatan bagi anak, baik di rumah maupun di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi serta di era masyarakat yang maju (masyarakat digital), penting untuk menanamkan pendidikan karakter pada anak usia dini yang juga harus melibatkan peran orang tua, tidak hanya di lembaga pendidikan. Karena orang tua adalah pendidik yang paling utama dan pertama bagi anak, karena merekalah yang menerima pendidikannya. Itulah sebabnya orang tua harus berhati-hati dengan apa yang mereka lakukan dan katakan karena anak-anak meniru apa yang mereka dengar dan lihat dari orang tua mereka. Dan pembentukan karakter harus dilakukan dengan kesabaran, latihan terus menerus, memberi contoh, dan menguatkan anak ketika mereka menunjukkan akhlak yang baik.