logo-color

Publikasi
Artikel Populer

EFEKTIVITAS KUNJUNG KARYA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF MIKiR

Syeha Ramadan, M.Pd.

Syeha Ramadan, M.Pd.

Guru MTsN 5 Jombang
syeharamadan@gmail.com

Karya adalah hasil kreativitas yang dikembangkan dari ilmu yang telah dipelajari dan memiliki nilai tinggi dalam fungsi dan manfaatnya. Para peserta didik mampu menciptakan karya inovatif dan kreatif dari materi-materi yang telah dipelajari kemudian dikembangkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Hasil dari kreativitas siswa yang telah dibuat bisa di pajang pada pojok karya di dalam kelasnya. Sehingga semua bisa kunjung karya dengan memberikan reward satu sama lain sebagai tanda penghargaan dari kreativitas yang telah dibuat.

Kegiatan kunjung karya ini mampu menciptakan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik dan guru untuk menunjang pencapaian pemahaman materi yang dipelajari. Dan selain itu juga, kunjung karya mampu menumbuhkan semangat dan motivasi peserta didik untuk lebih menghasilkan karya lain yang dikembangkan dari materi-materi yang mereka kuasai.

Pembelajaran yang efektif mampu menciptakan karya-karya yang menarik dan mampu memaparkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Untuk menciptakan kegiatan yang efektif perlu adanya pendekatan yang menarik dan menyenangkan. Hanya guru yang inspiratiflah yang mampu mengubah pendekatan pembelajaran aktif yang diaplikasikan di dalam pembelajaran di kelas.

Guru yang menginspirasi selalu mampu menciptakan berbagai gagasan kreatif. Setiap guru harus mampu mendorong peserta didik untuk mengemukakan gagasan atau tindakan yang kreatif dalam proses pendidikan. Tentunya, gagasan yang kreatif dan menarik harus tertuang dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar. Berbagai kegiatan kreatif dalam proses belajar harus mampu merangsang peserta didik harus turut aktif.

Pendekatan yang banyak digunakan oleh guru saat ini sudah mulai berkembang dan inovatif. Salah satunya adalah pendekatan pembelajaran aktif MIKiR (Mengamati, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi).

Pendekatan ini telah diuji coba oleh para guru yang ingin menciptakan pembelajaran yang aktif dan kreatif. Faktanya, dengan pendekatan ini semua peserta didik antusias dan semangat dalam belajar. Karena pendekatan ini sangat menarik dan mudah untuk dilakukan oleh semua para penggerak pendidikan.

Pendekatan sangat diharapkan memampukan peserta didik untuk lebih kreatif, mampu berkolaborasi dalam tim, dan kritis selama pembelajaran berlangsung. Konsep MIKiR sejalan dengan permasalahn yang sering terjadi di lapangan, yang mana peserta didik hanya sebagai pendengar setia dari ceramah guru yang panjang dan lebar. Pada akhirnya peserta didik tidak aktif dan tidak mampu memahami pelajaran dengan baik.

Pendekatan MIKiR tentunya memiliki langkah-langkah pembelajaran, di antaranya:

  1. Peserta didik dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Mereka diminta untuk mengamati, melakukan percobaan, maupun mencoba menggali informasi dari objek yang diberikan oleh guru.
  2. Peserta didik berinteraksi baik dengan teman maupun guru untuk memecahkan masalah, mencari solusi dari masalah yang mereka dapat dengan melakukan diskusi kelompok dan bertanya untuk menggali informasi lebih mendalam.
  3. Peserta didik berkomunikasi untuk menyampaikan gagasan atau ide pikiran dengan kreatifitas masing-masing, baik secara individu maupun kelompok. Dalam hal ini mereka dituntut untuk mengemukakan keterampilan berbicaranya yaitu dengan cara mendemonstrasikan, menjelaskan, bercerita, melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. Bisa dengan menampilkan karya kreatifitasnya dan ditempel di dinding pojok karya.
  4. Langkah terakhir yaitu refleksi, yang mana mereka mengungkapkan hal-hal yang telah mereka pelajari maupun materi yang telah mereka kuasai, bahkan mampu merancang kegiatan dengan hasil karya yang menarik dan teman yang lain berkomentar maupun memberikan imbal balik dengan menempelkan reward pada hasil karya kelompok dengan melakukan kunjung karya.

Dari langkah yang telah dipaparkan di atas, sudah sangat jelas bahwa peserta didik memiliki peluang yang luas untuk bergerak aktif dalam pembelajaran sedang berlangsung. Namun setiap pendekatan yang digunakan masih memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Adapun kelebihan dari pendekatan MIKiR adalah guru lebih mudah menyusun skenario pembelajaran yang kreatif dan menarik, peserta didik dituntut aktif dalam pembelajaran, pendekatan yang sangat menyenangkan dan tidak membosankan, mengurangi peserta didik tidur dan bermalas-malasan pada saat pembelajaran berlangsung.

Adapun kelemahannya adalah tidak semua peserta didik memiliki kemapuan yang sama, sehingga yang kemampuannya masih kurang cenderung minder karena tidak bisa mengejar teman yang memiliki kemampuan lebih, juga peserta didik lebih banyak menguras tenaga dan pikiran.

Dengan pendekatan konsep MIKiR membuat peserta didik lebih kreatif, kritis, dan aktif dalam proses pembelajaran. Disamping itu mereka juga mampu belajar berliterasi bersamaan saat melakukan proses belajar.

Mereka juga belajar bekerja sama dalam bentuk tim atau kelompok yang menuntut keterampilan proses sosial tinggi dan belajar menyikapi masalah secara kritis yang mengutamakan nilai-nilai luhur karakter kebangsaan. Karakter yang menjadi ciri khas bangsa kita. Mereka mampu mencetuskan karya-karya inovatif dan kreatif yang akan mendobrak dunia pendidikan dari ketertinggalan zaman.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I