TUPARI, S.Ag., M.M.
Guru SMA Bodhisattva Bandar Lampung
tupari@sma-bodhisattva.sch.id
Kurikulum Merdeka Belajar pada hakikatnya mengarahkan siswa agar memiliki kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan berbicara, serta kolaboratif karena kemampuan tersebut sangat penting untuk membantu siswa menghadapi berbagai macam tantangan di masa depan. Keterampilan-keterampilan tersebut dapat dilatih oleh guru dengan penerapan model pembelajaran yang menantang. Salah satunya adalah model pembelajaran acak kata.
Model pembelajaran acak kata adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kurikulum Merdeka. Siswa dimungkinkan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan memahami materi yang dipelajari dengan model pembelajaran ini. Model pembelajaran ini menjadikan pembelajaran bermakna bagi siswa.
Mengapa kreativitas, kemampuan berpikir kritis, keterampilan berbicara, dan kerja sama tim harus dimiliki siswa? Karena kemampuan tersebut sangat penting untuk membantu mereka menghadapi berbagai tantangan di masa depan sehingga dapat survive pada zamannya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai mengapa keempat kemampuan tersebut penting bagi siswa:
1. Kreativitas
Kemampuan berpikir kreatif membantu siswa untuk menemukan solusi yang tidak biasa atau tidak konvensional untuk berbagai masalah. Keterampilan ini juga membantu siswa untuk berinovasi dan menghasilkan ide-ide baru. Di masa depan, siswa yang memiliki kreativitas dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan menemukan cara baru untuk menghadapi tantangan yang ada.
2. Kemampuan Berpikir Kritis
Keterampilan berpikir kritis memungkinkan siswa untuk memproses informasi dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai perspektif sebelum membuat keputusan atau mengambil tindakan. Keterampilan ini juga membantu siswa mengembangkan keterampilan evaluatif dan analitis yang kuat. Di masa depan, siswa dengan kemampuan berpikir kritis akan lebih mudah menemukan solusi yang tepat dan membuat keputusan yang cerdas dan penuh kebijaksanaan.
3. Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara memungkinkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan orang lain. Keterampilan ini sangat penting, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sosial. Siswa yang dapat berbicara dengan percaya diri dan jelas akan lebih mudah berhubungan baik dengan orang lain, membimbing dan mempengaruhi orang lain, dan mengekspresikan diri secara efektif.
4. Kolaboratif
Kerja tim atau kolaborasi adalah proses bekerja sama antara banyak orang atau anggota tim untuk memanfaatkan keterampilan, pengetahuan, dan sumber daya masing-masing anggota untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kerja tim atau kolaborasi, setiap anggota dianggap sebagai bagian penting dari tim dan memiliki tanggung jawab mencapai tujuan kelompok secara bersama-sama.
Penerapan model pembelajaran acak kata dapat dilakukan secara kolaboratif dalam kelompok. Pembelajaran kolaboratif dengan acak kata adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja sama secara berkelompok dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang melibatkan penggunaan kata-kata secara acak. Metode ini bertujuan meningkatkan kreativitas dan kerja sama antar siswa.
Biasanya model pembelajaran ini dilaksanakan oleh siswa secara individu dalam jenjang sekolah Dasar. Bagaimana jika diterapkan secara berkelompok dan dalam jenjang sekolah menengah? Berikut penjelasannya.
Secara berkelompok, model pembelajaran kolaboratif dengan acak kata dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, membagi siswa dalam kelompok kecil sesuai dengan jumlah siswa dan kebutuhan pembelajaran. Kedua, guru membuat daftar kata acak sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Ketiga, setiap kelompok diberi tugas untuk membuat cerita atau skenario dengan menggunakan semua kata yang ada di daftar.
Langkah keempat adalah memberi setiap kelompok kesempatan untuk bersama-sama menulis cerita atau skenario yang kreatif dan menyenangkan dengan menggunakan kata-kata yang tercantum di atas. Pada langkah kelima, setiap kelompok mempresentasikan cerita atau skenario mereka kepada seluruh kelas. Langkah keenam adalah diskusi interaktif di mana semua siswa dalam kelompok dapat memberikan pendapat dan tanggapan mereka terhadap cerita atau skenario yang disajikan. Pada langkah ketujuh, setiap kelompok dapat menilai kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran kata acak bersama dan mencari cara untuk memperbaiki atau meningkatkan proses tersebut di masa mendatang.
Dengan metode pembelajaran kolaboratif dengan acak kata ini, siswa dapat berpartisipasi dalam pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif, meningkatkan keterampilan kreativitas, serta kerja sama dan keterampilan sosial mereka. Kerja sama tim dapat dicapai dengan mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama, seperti berkomunikasi dengan baik, memecahkan masalah secara bersama-sama, dan saling menghargai pendapat dan kontribusi dari setiap anggota tim.
Dalam kurikulum Merdeka, metode pembelajaran seperti itu dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran seperti matematika, IPA, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Model pembelajaran ini tidak hanya meningkatkan kreativitas siswa, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan berbicara, tetapi juga dapat memotivasi mereka untuk belajar dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari secara berkelompok.
Siswa dengan kreativitas, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan berbicara yang baik, dan mampu bekerja sama dalam tim akan berhasil diberbagai bidang. Oleh karena itu, penting bagi guru dan seluruh warga sekolah mengembangkan keempat keterampilan ini selama proses pembelajaran. Dan, bisa dibayangkan keseruan dari penerapan model pembelajaran ini, karena meskipun terkesan sederhana tetapi sarat makna dan nilai. Selamat mencoba.