logo-color

Publikasi
Artikel Populer

MEMBUAT MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA SULIT?

Yogi Setiawan

Yogi Setiawan

Apa Itu Modul Ajar?

Pada era sekarang modul ajar merupakan persoalan umum bagi guru di sekolah khususnya diseluruh jenjang, baik dalam sekolah dasar, sekolah menengah dan atas. Modul ajar sendiri merupakan suatu materi pembelajaran yang disusun secara khusus dan teratur/sistematis dengan beberapa konsep dari suatu prinsip pembelajaran yang nantinya akan di terapkan kepada siswa. Teratur atau sistematis juga dapat diartikan sebagai urutan yang dimana dimulai dari pembukaan, lalu memuat isi materi yang akan di ajarkan, dan yang terakhir adalah penutup sehingga proses tersebut dapat memudahkan siswa dalam belajar mengajar dan bagi seorang guru secara berkala dapat mempermudah dalam membagikan materi.

Dalam dunia pendidikan modul ajar merupakan bahan ajar yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Padahal, apabila guru tidak membuat modul ajar maka guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan aktifitas belajar mengajarnya. Selain itu, para siswa yang mendapatkan materi dari guru tidak dapat tersampaikan secara sistematis. Ada beberapa kemungkinan nantinya yang apabila guru tidak menggunakan modul ajar maka sistematika suatu pembelajaran tersebut akan keluar dari kurikulum yang seharusnya sudah diterapkan. Oleh karena itu modul ajar sangat penting dalam proses belajar mengajar agar nantinya sistem dalam pendidikan akan meningkatkan kualitas baik dari guru maupun siswa.

Bagaimana Perkembangan Modul Aja pada Kurikulum Merdeka?

Kurikulum merdeka sudah mulai merata pada seluruh indonesia sebagai upaya dalam meningkatkan sistem dalam pembelajaran. Tak terkecuali perangkat pembelajaran yaitu modul ajar yang turut berubah untuk menyukseskan kurikulum merdeka. Sebenarnya modul ajar sendiri adalah istilah lain dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), namun ada beberapa perbedaan secara khusus yaitu terdapat pada isi dari modul ajar yang tidak terdapat pada RPP. Beberapa sekolah sudah menggunakan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Dalam kurikulum tersebut apabila guru hendak memulai pelajaran maka guru harus mempunyai poin poin yang nantinya akan disusun dalam tujuan pembelajaran dan siklus dari tujuan pembelajaran tersebut.

Dalam pengembangan modul ajar sendiri ada beberapa tujuan yakni untuk memperbanyak suatu perangkat pembelajaran yang nantinya dapat mengatur guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam kelas tertutup maupun terbuka. Pada tujuan tersebut sebetulnya adalah memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan sendiri modul ajar yang telah disiapkan oleh pemerintah atau guru bisa juga menyesuaikan modul ajar tersebut kedalam karakter masing masing siswa. Biasanya karakter masing masing siswa dalam suatu sekolah berbeda beda.

Ada strategi yang harus di ketahui oleh guru dalam mengembangan modul ajar pada kurikulum merdeka belajar dan juga guru harus mengetahui syarat yang harus terpenuhi agar nantinya modul tersebut sesuai dengan kurikulum merdeka. Syarat tersebut diantaranya adalah memenuhi kriteria yang sudah di sampaikan oleh pemerintah dan juga proses pembelajaran harus memenuhi prinsip pembelajaran dan asesmen. Adapun kriteria tersebut yaitu: (1) Esensial yang berfokus pada konsep suatu mata pelajaran; (2) Menarik, bermakna dan menantang dalam hal ini guru harus meningkatkan minat siswa dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar; (3) Relevan dan kontekstual yang nantinya berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman siswa di tempat asalnya; dan (4) Berkesinambungan yang mana dalam proses belajar harus adanya keterkaitan dengan tahapan belajar siswa (Tahap 1, Tahap 2, dan Tahap 3)

Pada ciri-ciri modul ajar yang telah disampaikan sebelumnya perlu dijadikan rujukan ketika seorang guru ingin membuat modul ajar. Setelah mengetahui prinsip tersebut guru juga harus menambahkan beberapa komponen sesuai dengan kerangka modul ajar di antaranya komponen tersebut sebagai berikut: (1) Komponen informasi umum; (2) Komponen inti; (3) Lampiran.

Berikut adalah komponen modul ajar:

  1. Nama penulis, institusi, tahun modul ajar tersebut dibuat, tingkatan sekolah, kelas, dan alokasi waktu yang dibuat.
  2. Kompetensi awal yaitu  berupa pernyataan dalam mengetahui keterampilan siswa dalam pencapaian pembelajaran materi.
  3. Profil Pelajar Pancasila. Hal ini yang membedakan antara kurikulum k13 dengan kurikulum merdeka, Profil Pelajar Pancasila atau yang kita sebut dengan P5 dalam isinya atau metode pembelajaranya digunakan sesuai dengan keperluan siswa dalam proses belajar mengajar. Beberapa poin dari profil pelajar pancasila adalah adanya kaitan dengan semua mata pelajaran dalam konteks materi, isi pembelajaran, pedagogi, kegiatan projek dan asasmen.
  4. Sarana dan Prasarana. Sarana dan  prasarana  adalah perangkat dan fasilitas yang akan dibutuhkan oleh seorang guru dalam menunjang proses pembelajaran agar nantinya pembelajaran tersebut akan lebih bermakna.
  5. Kemampuan siswa. Pada kemampuan siswa ini dilihat dari psikologis siswa dalam menyerap materi yang di sampaikan oleh guru. Oleh karena itu sebelum guru memulai pembalajar alangkah baiknya guru mengetahui kemampuan siswa tersebut. Ada beberapa kategori kemampuan siswa diantaranya adalah siswa dengan kemampuan rendah, lalu siswa berkemampuan sedang dan siswa berkemampuan tinggi dalam menyerap materi yang di berikan oleh guru.
  6. Model Pembelajaran. Model pembelajaran sendiri merupakan komponen yang tidak bisa di pisah dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini sesuai dengan kurikulum merdeka belajar model yang di gunakan salah satunya saitu menggunakan sintaks 5 model pembelajar.

Berikut adalah komponen inti dari modul ajar pada kurikulum merdeka:

1. Tujuan Suatu Pembelajaran

Tujuan dari pembelajaran juga harus memiliki poin-poin penting agar nantinya jika diuji pada beberapa aspek asasmen mempermudah pemahaman siswa. Tujuan pembelajaran tersebut terdiri dari sistematika isi yang di capai dalam pembelajaran dan juga sistematika dari tujuan tersebut. Dalam tujuan ini juga menentukan aktivitas belajar, referensi yang digunakan, dan kesamaan dari keberagamaan siswa, lalu proses asasmen yang digunakan.

2. Bermaknanya Proses Belajar

Proses belajar yang bermakna berbeda dengan belajar menghafal. Dalam proses belajar bermakna lebih meningkatkan kreativitas siswa dalam mengembangan materi yang di sampaikan oleh sseorang guru. Oleh karena itu guru harus mendeskripsikan suatu materi agar proses tersebut nanti nya akan berkesan pada siswa sehingga siswa tidak merasa bosan dalam belajar mengajar.

3. Stimulus pada Siswa

Arti dari stimulus pada siswa adalah sering nya guru dalam menyampaikan materi tidak hanya mengajar saja melainkan guru juga harus memberikan stimulus berupa pertanyaan terkait dengan kehidupan sebenarnya agar nantinya stimulus tersebut akan membawa siswa lebih berpikir kritis daripada diam tidak mengetahui apapun.

4. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang berisi terkait pembelajaran baik dalam kelas maupun luar kelas. Aktivitas ini memiliki rangkaian yang harus bersistem sehingga waktu yang disampaikan sesuai dengan yang telah di rencanakan. Dalam kegiatan tersebut harus mencantumkan pendahuluan, inti dan penutup dan juga dalam kegiatan ini guru harus menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengajak siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar

5. Asesmen

Dalam kurikulum merdeka belajar tidak lupa juga terkait dengan asasmen pembelejaran. Ada beberapa asasmen pembelajaran dalam kurikulum merdeka diantaranya adalah: a) Asasmen sikap, dalam asasmen tersebut berupa pengamatan siswa, penilaian diri sendiri, lalu penilaian teman sejawat; b) Asasmen penampilan, asasmen tersebut berupa keterampilan siswa dalam presentasi, penguasaan materi, sering tanya jawab, dan aktif dalm pembelajaran, lalu yang terakhir; c) asasmen tertulis, asasmen ini berupa tes untuk menguji seberapa pahamnya siswa dalam penguasaan materi yang telah di sampaikan dalam pembelajaran.

6. Perbaikan dan Pengayaan

Dalam proses pembelajaran di era kurikulum merdeka belajar juga perlu adanya perbaikan dari asasmen yang telah di berlakukan. Hal ini perlu dilakukan karena tidak semuanya harus berjalan dengan keinginan guru melainkan guru juga harus mengetahui apa yang jadi kendala proses belajar tersebut dikatakan gagal sehingga nantinya pembelajaran agar lebih baik kembali.

Cara Membuat Modul Ajar pada Kurikulum Merdeka

Adapun tahapan untuk mengembangkan modul ajar pada kurikulum merdeka belajar. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Lakukanlah analisis terlebih dahulu pada siswa, guru, maupun satuan pendidik dalam situasi dan kebutuhan yang diperlukan. Pada tahap ini guru sendiri harus pandai dalam mengidentifikasikan masalah apa yang terjadi di lapangan seperti proses pembelajaran, kebutuhan siswa dalam suatu proses belajar mengajar sehingga nantinya modul yang dibuat dapat mengatasi masalah tersebut dan sesuai dengan keinginan dari guru.
  2. Lakukanlah asasmen secara khusus pada siswa dan bagaimana kondisi cara mereka melakukan proses pembelajaran. Pada tahap ini guru harus melakukan pengenalan bagaimana siswa itu siap dalam proses belajar mengajar. Hal yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasi kompentensi siswa, kemampuan siswa, dan kekurangan siswa.
  3. Tahap selanjutkan adalah menerapkan profil pelajar pancasila dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada tahap ini guru harus menyesuaikan kebutuhan siswa dengan memadukan profil pelajar pancasila.
  4. Mengembangkan modul ajar yang bertumpuan pada tujuan pembelajaran dengan capaian pembelajaran. Pada tahap ini sebenarnya adalah mengembangan materi sesuai dengan kurikulum sebelumnya atau rencana pelaksanaan pembelajaran
  5. Mendesain jenis,   teknik,   dan   instrumen   Pada tahap ini guru harus merujuk pada asasmen nasional diantaranya adalah kompentensi minimum, angket karakter siswa, dan angket lingkungan belajar.
  6. Modul ajar disusun berdasarkan komponen-komponen yang telah direncanakan.
  7. Langkah selanjutnya adalah guru harus menetapkan beberapa komponen esensial yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
  8. Komponen esensial tersebut dapat di kolaborasikan dengan aktivitas yang sesuai dengan keadaan dilapangan.
  9. Pada langkah terakhir adalah evaluasi modul. Karena perlu kita ingat apapun yang telah kita rencanakan mungkin akan berhasil atau bisa juga ada kurangnya.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I