logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PEMBIASAAN DIRI PADA SETIAP PROSES PEMBELAJARAN BERLANGSUNG

SOEATINI, S.Pd.

SOEATINI, S.Pd.

Guru SMP Negeri 4 Comal

Menanamkan sikap disiplin pada siswa tidak semudah yang kita bayangkan, terlebih pada saat sekarang ini. Setelah sekian lama kita mengalami masa pandemi Covid-19 yang terjadi sekitar dua tahun yang silam, dimana pada saat itu seluruh dunia merasakan dampak dari virus Corona mulai dari bidang ekonomi, transportasi, komunikasi, sosial, keagamaan, terlebih lagi bidang pendidikan.

Bidang pendidikan terkena dampak secara langsung dimana pada saat pembelajaran di sekolah terdapat tata tertib atau peraturan yang ditetapkan oleh sekolah tersebut, di antaranya yang berhubungan dengan kedisiplinan siswa-siswinya, antara lain:

  1. Kehadiran, siswa harus hadir tepat waktu sebelum bel sekolah dibunyikan.
  2. Bapak dan ibu guru menyambut siswa di depan gerbang sekolah.
  3. Sebelum dan sesudah proses belajar mengajar siswa berdo’a terlebih dahulu.
  4. Siswa dilarang membawa HP ke sekolah.

Tata tertib tersebut di atas merupakan sebagian saja yang ada hubungannya dengan artikel yang  penulis buat.

Penulis akan membahas satu persatu dari tata tertib diatas yang biasa terdapat pada sekolah-sekolah secara umum. Yang pertama, kehadiran. Sebelum adanya virus Corona siswa selalu hadir tepat waktu, kehadirannya bisa di nilai sekitar sembilan puluh persen. Tapi setelah terjangkit virus corona tampak sekali perubahannya. Siswa sering datang terlambat dikarenakan bangunnya kesiangan. Semakin hari semakin banyak siswa yang datang  terlambat ke sekolah hingga bapak dan ibu guru sering memberikan teguran bahkan ada yang di berikan sanksi/hukuman ringan.

Kedua, bapak ibu guru menyambut siswa di depan gerbang sekolah dengan cara bersalam-salaman atau berjabatan tangan sambil meneliti kelengkapan seragam yang di kenakan/di pakai  siswa tersebut. Pada masa pandemi corona kegiatan tersebut tidak lagi dilakukan, siswa  dan guru dilarang berjabatan tangan karena untuk menghindari risiko tertularnya virus  Corona tersebut.

Ketiga, sebelum dan sesudah proses belajar mengajar di mulai siswa berdoa terlebih dahulu sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing. Untuk pagi sebelum dimulai proses belajar mengajar siswa melakukan tadzarus dengan membaca juz amma secara bersama-sama bacaan surat-surat pendek. Pembacaan surat-surat dalam  juz amma itu merupakan pembiasaan diri yang dilakukan terhadap siswa-siswi SMP Negeri 4 Comal baik itu kelas VII,  kelas VIII, maupun kelas IX agar siswa mempunyai akhlak yang mulia dan bermartabat di mata Allah SWT.

Keempat, siswa dilarang membawa HP ke sekolah. Pada saat ini, setelah sekitar dua tahun lebih siswa dibuat terlena dengan pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) yaitu pembelajaran dengan menggunakan model online lewat GCR (Google Class Room), WA (WhatsApp), FB (Facebook) ataupun medsos (media sosial) lainnya. Setelah terbiasa menggunakan HP pada masa pandemi kemaren, sekarang kembali ke pembelajaran tatap muka, sangat sulit sekali untuk memulihkan kondisi seperti semula sebelum adanya virus Corona. Tata tertib atau peraturan di sekolah sudah kembali seperti dulu lagi dimana siswa tidak diperbolehkan membawa HP tapi kenyataannya sua virus corona. Tata tertib atau peraturan di sekolah sudah kembali seperti dulu lagi dimana siswa tidak diperbolehkan membawa HP tapi kenyataannya sulit sekali diterapkan, banyak siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran di sekolah dengan membawa HP dan mulai membuka situs-situs pornogafi, bermain game online, judi online dan lain sebagainya. Sehingga mereka selalu mengesampingkan tugas utamanya yaitu belajar. Yang diotak mereka hanya bermain HP, sehingga pada waktu pembelajaran berlangsung siswa resah dan gelisah karena kepikiran tidak bisa melanjutkan permainannya game online. Siswa menjadi malas belajar, semangatnya mengikuti pembelajaran menurun secara drastis. Pelanggaran-pelanggaran sering dilakukan oleh siswa semenjak adanya pembelajaran daring.

Pembiasaan diri seperti berjabat tangan antara siswa dan bapak ibu guru di pintu gerbang masuk, berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, dan tadzarus setelah berdoa yang diterapkan di sekolah penulis sebelum terjadinya virus corona berlangsung baik, tertib dan teratur. Perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung aktif dan komunikatif. Tapi setelah pembelajaran secara online banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa terhadap tata tertib atau peraturan yang berlaku di sekolah itu. Setiap hari banyak pelanggaran yang terjadi, kedisiplinan sering di abaikan. Banyak siswa yang datang terlambat masuk sekolah dikarenakan bangunnya kesiangan akibat banyak begadang bermain HP hingga larut malam. Tugas-tugas atau pekerjaan rumah (PR) sering tidak dikerjakan oleh siswa. Siswa sering membangkang/mengabaikan perintah guru selama di kelas.

Kejadian serupa juga dialami oleh siswa selama di rumah, banyak orang tua mengeluh  ke guru karena tingkah laku anaknya yang selalu bermain HP terus-terusan, tiap kali disuruh orang tuanya tidak pernah dijalankan sehingga orang tuanya merasa kewalahan, putus asa dan tidak sanggup lagi mengatur anaknya lagi selama di rumah.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I