IKA NANDAYANI, S.Pd
GURU SMP NEGERI 1 WRINGIN
Perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh signifikan terhadap transformasi pembelajaran konvensional menuju pembelajaran secara digital. Digitalisasi pembelajaran ini menuntut para pendidik untuk senantiasa meningkatkan kemampuan dan kapasitas dalam memanfaatkan teknologi informasi. Peran pendidik sangat penting dalam pengembangan pembelajaran secara digital di mana para pendidik harus mampu menciptakan metode pembelajaran secara digital yang menarik dan efektif.
Pada saat ini, metode pembelajaran secara digital lebih diminati daripada metode pembelajaran konvensional karena selain menarik, sistem pembelajaran digital lebih mudah diaplikasikan oleh para pendidik dan efektif bagi peserta didik. Dengan metode pembelajaran digital, pembelajaran tidak hanya bisa dilakukan secara tatap muka saja, akan tetapi juga bisa secara virtual. Pembelajaran secara virtual ini sangat efektif terutama pada saat musim pandemi Covid-19 seperti beberapa tahun yang lalu hingga saat ini.
Metode pembelajaran secara virtual mengalami perkembangan yang sangat pesat di sekolah-sekolah, termasuk di UPTD SPF SMP Negeri 1 Wringin Bondowoso. Adapun pemanfaatan metode pembelajaran digital, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, antara lain berupa: Power Point, Google Classroom, Google Form, dan Video Pembelajaran.
1. PowerPoint
PowerPoint merupakan salah satu aplikasi pembantu untuk membuat paparan dalam bentuk beberapa paparan slide prentasi yang interaktif sehingga materi yang ditampilkan lebih efektif dan profesional. Penggunaan PowerPoint dalam proses pembelajaran yang interaktif dapat membantu tenaga pendidik untuk memaparkan materi kepada peserta didik dengan lebih mudah sehingga transformasi ilmu pengetahuan yang didapat lebih baik dan lancar. Selain itu dalam penggunaan aplikasi PowerPoint yang interaktif dapat memudahkan tenaga pendidik untuk menguasai kelas dan membantu anak didik untuk selalu fokus dengan materi yang dijelaskan oleh pendidik tersebut sehingga membuat anak didik untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran dua arah yang pada akhirnya akan memberikan pengalaman belajar mengajar yang unik bagi peserta didik.
Pemanfaatan PowerPoint sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII UPTD SPF SMP Negeri 1 Wringin tentu akan lebih menarik dalam proses belajar mengajar. Pendidik dapat menyampaikan materi disertai gambar visual, ilustrasi, dan animasi yang menarik, sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran. Selain itu, pembelajaran menggunakan PowerPoint dapat melatih peserta didik untuk lebih familiar terhadap tehnologi informasi.
2. Google Classroom
Pada saat merebaknya pandemi COVID-19 tahun lalu, untuk memudahkan pembelajaran pendidik menggunakan aplikasi Google Classroom dalam proses belajar mengajar. Google Classroom ini merupakan aplikasi layanan web gratis yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah yang bertujuan untuk menyederhanakan membuat, mendistribusikan, dan menilai tugas anak didik tanpa harus bertatap muka. Adapun tujuan utama Google Classroom yaitu untuk merampingkan berbagai file antara guru dan siswa. Aplikasi ini tersedia menggunakan perangkat Ios dan Android sehingga memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dan melampirkan penugasan yang ada.
Melalui Google Classroom peserta didik diundang untuk bergabung dengan kelas melalui kode pribadi atau secara impor dari domain sekolah. Setiap kelas membuat folder terpisah di drive masing-masing pengguna, di mana siswa dapat mengirimkan tugas untuk dinilai oleh guru. Pendidik dapat memantau kemajuan untuk setiap peserta didik, dan setelah dinilai, pendidik dapat bekerja bersama melalui komentar.
3. Google Form
Hampir sama dengan Google Classroom ketika pandemi Google Form (Google Formulir) jug digunakan dalam media pembelajaran di UPTD SPF SMP Negeri 1 Wringin. Aplikasi ini merupakan sebuah layanan yang memudahkan para pengguna dalam melakukan survei. Formulir berbasis online ini berbasis pada pertanyaan atau kuesioner yang bisa di custom oleh para pembuatnya. Aplikasi ini merupakan layanan yang efektif dan praktis dalam memperoleh informasi tertentu serta bermanfaat dalam menyusun daftar hadir peserta. Ada beberapa hal yang dapat dimasukkan dalam Google Form yakni nama, email, asal instansi, nomor handphone,serta item lain yang kiranya dibutuhkan.
Kegunaan Google Form di UPTD SPF SMP Negeri 1 Wringin saat ini digunakan ketika tanggal 3 – 10 Oktober 2022 berlangsung kegiatan PTS/Sumatif peserta didik menggunakan aplikasi tersebut dalam membuat soal. Bagi peserta didik yang ada permasalahan dengan gadgetnya/androidnya maka bisa menggunakan tablet sekolah dalam kegiatan PTS/Sumatif tersebut sehingga tidak ada siswa yang tidak mengikutinya. Tidak hanya ketika PTS/Sumatif saja yang terjadwal tetapi ketika pelaksanaan Ulangan Harian pendidik bisa juga menggunakan aplikasi tersebut. Setelah mengerjakan soal melalui aplikasi Google Form (Formulir) tersebut para peserta didik bisa langsung melihat score/ nilai yang didapat dari pengerjaan soal.
4. Video Pembelajaran
Proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bisa dibangun dengan menghadirkan media pembelajaran dalam bentuk video. Video pembelajaran merupakan sebuah media pembelajaran yang menggabungkan antara audio dan visual untuk menyampaikan suatu topik dalam pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Proses belajar mengajar menggunakan video akan memudahkan guru dalam penyampaian materi pembelajaran juga memudahkan peserta didik memahami konteks mata pelajaran. Pendidik meyampaikan materi pembelajaran berupa video yang diupload melalui YouTube atau media lainnya untuk ditonton oleh peserta didik.
Kelebihan dari metode ini, peserta didik dapat memahami materi pembelajaran dimana saja tanpa dibatasi tempat dan waktu. Peserta didik dapat memantapkan hasil pembelajaran di rumah dan di luar jam sekolah. Salah satu contoh pemanfaatan video dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di UPTD SMP Negeri 1 Wringin yaitu penugasan kepada peserta didik untuk membuat pidato persuasif dalam format video.
Peran guru sebagai tenaga pendidik sangat penting dalam rangka terciptanya digitalisasi pembelajaran. Pendidik dituntut untuk mampu mengikuti dan dapat mengadopsi perubahan zaman. Pendidik harus harus meningkatkan kemampuannya di bidang tehnologi informasi dan selalu berinovasi menciptakan metode pembelajaran guna tercapainya transformasi pembelajaran konvensional menuju digitalisasi pembelajaran.