Ardison, S.Pd., M.Pd.
Guru MAN 1 Solok Plus Keterampilan
Perlunya membentuk calon pemimpin berkarakter unggul untuk persiapan generasi masa akan datang harus sedini mungkin. Karena nasib bangsa dan negara ini akan ditumpangkan kepada mereka di masa akan datang. Kita tahu bahwa ini adalah usaha besar, bukan hal main-main, maka generasi terbaik untuk mengemban tugas tersebut perlu dipikirkan oleh kita terutama yang berkecimpung di dunia pendidikan. Di sinilah mulai mendidik dan mempersiapkan generasi penerus kita agar memiliki karakter unggul. Pada fase pendidikan menengah ini kita bergerak mempersiapkan calon pemimpin yang berkarakter unggul. Wadah untuk itu ada pada organisasi siswa intra madrasah/sekolah (OSIM). Beberapa hal yang menggambarkan berkarakter yaitu bersifat jujur/amanah, hormat dan santun, mandiri dan bertanggung jawab, suka memberi, bekerja sama, percaya diri dan kerja keras, rendah hati dan toleransi. Mempersiapkan calon pemimpin yang berkarakter unggul, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Usaha ini butuh proses, waktu, tenaga dan pikiran. Karena pemimpin itu akan memenage dan memikirkan apa yang akan ia pimpin. Sesuai dengan pengertiannya, makna pemimpin dirujuk dan diambil dari bahasa Inggris dengan sebutan manager. Manager is a person who is responsible for managing of organization (Cambridge Dictionary). Kata dasar manager adalah manage, yang artinya mengatur, mengurus, mengelola, melaksanakan, memperlakukan seseorang.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin/manager adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengatur, mengurus, mengelola jalannya suatu organisasi. Organisasi merupakan suatu wadah sekelompok orang yang bekerjasama dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan yang sama. Dengan demikian, OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) merupakan sebuah wadah atau tempat bagi sekelompok siswa untuk beraktivitas dengan memperhatikan kode etik yang ada guna mencapai suatu tujuan bersama yaitu memajukan organisasi siswa secara khusus, sekolah /madrasah pada umumnya..
Tidak akan maju suatu organisasi jika yang memimpinnya seorang pemimpin yang abal-abalan. Dengan demikian pendididikan karakter untuk mempersiapkan calon pemimpin yang berkarakter unggul tersebut dimulai melalui tahapan-tahapan pemilihan umum ketua OSIM ini, kita cari calon pemimpin yang berkarakter unggul. Unggul di bidang ilmu pengetahuan, iman dan takwa, dan berwawasan yang luas serta mampu mengayomi. Sangatlah sulit untuk mencari pemimpin yang berkarakter unggul. Kita mengetahui, yang memimpin itu saat ini banyak, namun agak jarang yang kita temui, yang kita saksikan pemimpin-pemimpin berkarakter unggul. Ini sesuai dengan fakta di lapangan betapa banyaknya para pemimpin kita baik ditingkat kabupaten/kota, provinsi maupun dilegislatif yang tersandung dengan perilaku yang tidak diridai. Seperti terlibat dengan tindakan pidana, korupsi dan perbuatan tercela lainnya. Ini semua dikarenakan yang memimpin tersebut pada umumnya banyak yang mengedepankan kecerdasan intelektual, namun kurang di segi spritual dan emosional. Seperti kita saksikan saat ini di media sosial, televisi dan surat kabar, kita sebagai masyarakat awam melihat betapa sangat tidak berartinya/tidak berharganya nyawa seseorang di mata orang yang lainnya. sehingga nekad berbuat brutal menghilangkan nyawa orang tersebut. Kemudian direkayasa kejadiannya begini dan begitu. Bahkan melakukan fitnah yang tidak masuk akal. Hal ini sebuah sejarah kehidupan manusia yang sangat biadap dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Selemah-lemahnya iman, mari kita bantu dengan doa. Untuk itu, kita sangat meyakini, bahwa pemimpin di masa depan harus kita bangun, kita persiapkan dari saat ini. Inilah yang menjadi dasar utama bagi kami ketika diamanahkan selaku pembina OSIM MAN 1 Solok periode 2017/2018 sd. 2020/2021 melakukan penyaringan calon pemimpin (ketua) OSIM dan pengurus seksi bidang yang ada pada OSIM tersebut dengan melalui tahapan yang cukup panjang demi terwujudnya seorang calon pemimpin dan penyelenggara organisasi yang berkarakter unggul.
Selaku pembina OSIM MAN 1 Solok saat itu, dalam mewujudkan bibit atau calon pemimpin berkarakter unggul, kami melibatkan kepala madrasah, wakil kepala bidang kesiswaan, guru BK, perwakilan guru senior dan majelis suro, di mana setiap calon ketua OSIM diatur jadwal wawancara dengan ustadz/ustadzah tersebut. Sebelum dilakukan perekrutan, terlebih dahulu dibentuk komisi pemilihan umum ketua/wakil ketua OSIM (KPU-Ketos). Materi wawancara pun beragam, mulai dari wawasan lingkungan madrasah, kedisiplinan, wawasan kebangsaan, organisasi, sampai pada pemecahan masalah. Hasil terakhir dari semua pewawancara, memutuskan bahwa si A, B,atau C lah yang cocok ditetapkan sebagai pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIM yang akan berkompetisi meraih dukungan dari warga madrasah.
Setelah terseleksi pasangan calon, kemudian masing-masing pasangan calon diberikan kesempatan untuk berkampanye di saat apel pagi. Pasangan calon berupaya meraih simpatik dari seluruh warga madrasah melalui visi dan misi masing-masing pasangan calon ketua/wakil ketua OSIM tersebut. Setelah semua pasangan calon telah mendapatkan gilira kampanye umum di saat apel, maka hari berikutnya diselenggarakan kegiatan debat calon ketua/wakil ketua OSIM untuk periode tersebut. Dalam kegiatan debat tersebut, selaku pembina OSIM mengundang partisipasi dari semua civitas akademika MAN 1 Solok untuk menggali potensi pasangan calon ketua/wakil ketua OSIM tersebut dengan cara memberikan kesempatan bertanya langsung bagi ustadz/ustadzah kepada pasangan calon ketua/wakil ktua OSIM.
Setiap pertanyaan yang diajukan oleh civitas akademika, maka kepada pasangan calon yang ditujukan langsung memberikan jawaban ataupun tanggapan. Dari berbagai cara yang disampaikan oleh pasangan calon ini, maka si pemilih atau warga madrasah bisa menilai, pasangan mana yang akan mereka beri amanah dengan cara memberikan suara melalui surat suara natiknya di hari pemungutan suara/pemilihan umum ketos.
Untuk melakukan pemungutan KPU-Ketos menyediakan surat suara, bilik suara, dan perlengkapan lainnya untuk mendukung kegiatan pemungutan suara. Setelah masa kampanye selesai, panitia pemungutan suara mengumumkan kapan hari pemungutan suara tersebut akan dilakukan. Dengan berkoordinasi dengan kita selaku pembina OSIM saat itu, maka ditetapkan hari H pemungutan suara dan mekanisme pelaksanaan pemungutan suara. Kemudian melalui koordinasi dengan wakil kepala bidang kurikulum dan wakil kepala bidang kesiswaan, ditetapkan hari pemungutan suara dan teknisnya. Selama mengemban amanah sebagai pembina OSIM MAN 1 Solok, yaitu tiga periode, maka pelaksanaan pemungutan suara juga berbeda. Dipergantian periode tahun pelajaran 2017/2018 ke periode tahun pelajaran 2018/2019, teknis pemungutan suara dilakukan dengan cara siswa saat hari pemungutan suara diberi dispensasi waktu PBM. Di mana kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan sampai jam istirahat saja. Kemudian setelah jam istirahat dilakukan pemungutan suara. Setelah pelaksanaan pemungutan suara selesai, KPU-Ketos menyerahkan kotak surat suara kepada kami selaku pembina OSIM saat itu. Hari berikutnya panitia melakukan penghitungan suara. Dalam pelaksanaan penghitungan suara, KPU-Ketos mengundang perwakilan atau utusan setiap kelas. Tujuan diundangnya perwakilan kelas adalah sebagai saksi dalam kegiatan penghitungan suara. Setelah semua surat suara selesai di hitung, baru diumumkan pasangan calon ketua/wakil ketua yang memperoleh suara terbanyak sebagi pemenang atau sebagai ketua/wakil ketua OSIM terpilih. Selanjutnya pasangan terpilih mengajak kerjasama pasangan lain demi kemajuan organisasi kedepannya. Ada yang ditawarkan sebagai sekretaris umum dan ada juga sebagai ketua bidang.
Pada pergantian OSIM periode tahun pelajaran 2019/2020 ke periode 2020/2021 pelaksanaan penyeleksian sama dengan tahapan sebelumnya. Namun sebagai evaluasi dari tahun sebelumnya yaitu waktu pelaksanaan pemungutan suara. Mengingat sebelumnya dengan cara membebaskan seluruh siswa dari proses belajar mengajar di kelas setelah jam istirahat. Setelah direfleksi, ternyata kegiatan pemungutan suara pada pemilihan ketua/wakil ketua OSIM dinilai merugikan siswa lain dari segi PBM, dengan demikian teknis pemungutan suara dilakukan perkelas datang ke TPS untuk memberikan suaranya. Setelah dievaluasi ternyata untuk teknis pemungutan suara sangat efektif. Kemudian ustadz/ustadzah yang mengajar di kelas bersangkutan memberikan hak suara bersamaan dengan sisa pada kelas yang diampunya. Selanjutnya untuk periode 2021/2022 melaksanakan teknis yang sama dengan periode 2020/2021. Evaluasi ini dilakukan juga dalam rangka menunjukkan pendidikan berdemokrasi kepada siswa pengurus OSIM sebagai calon pemimpin kita di masa akan datang yaitu calon pemimpin massa depan yang berkarakter unggul …..SEMOGA……….