logo-color

Publikasi
Artikel Populer

BAHASA IBU SEMAKIN PUNAH

Sri Hartini, S.Pd., M.Pd.

Sri Hartini, S.Pd., M.Pd.

Guru

Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali dipelajari oleh seseorang sejak kecil secara alamiah dan menjadi dasar sarana komunikasi serta pemahaman terhadap lingkungannya. Dalam konteks di Indonesia, bahasa ibu diidentikkan dengan bahasa daerah atau bahasa lokal. Pengindentikan ini didasarkan pada keberagaman suku dan wilayah yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda yang digunakan sehari-hari di lingkungan keluarga.

Menurut para ahli, bahasa ibu merupakan dasar cara berpikir seseorang. Oleh karena itu, pada tahap-tahap awal perkembangan diri seseorang, peran bahasa ibu sangat menentukan. Biasanya, seseorang yang penguasaan bahasa ibunya rendah akan mengalami kesulitan dalam pemerolehan pengetahuan, lebih-lebih jika pengetahuan itu disampaikan dengan bahasa lain. Dalam hal ini hasil penelitian Freeman dan Freeman (1992) menunjukkan bahwa peserta didik yang belajar di sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa pengantar bahasa kedua (dalam kasus ini bahasa Inggris) sering mengalami kesulitan dalam belajar mata pelajaran lain, seperti matematika, IPA, IPS, dan sejenisnya. Sebaliknya, siswa yang belajar di sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar, cenderung tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar (Cummins, 1989).

Selain itu, Steinhauer (2000) juga menceritakan hasil penelitian AM Hagen dan T Vallen tahun 1970-an mengenai sekolah dasar di Kota Kerkarde, Provinsi Limburg, di perbatasan Belanda-Jerman. Setiap tahun  rata-rata hasil ujian siswa-siswa di kota itu secara signifikan lebih buruk daripada rata-rata hasil ujian siswa di lain tempat di Belanda (bukan perbatasan). Hal itu terjadi karena bahasa pengantar pada sekolah-sekolah di pinggiran tersebut adalah bahasa Belanda baku. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari siswa pada sekolah-sekolah di perbatasan itu menggunakan bahasa campuran: Belanda-Jerman yang secara signifikan berbeda dengan bahasa Belanda baku. Baru setelah bahasa daerah setempat digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah, prestasi belajar siswa membaik. Amatan para ahli bahasa itu tentu sangat menggelisahkan karena sekolah-sekolah di Indonesia (tidak terkecuali sekolah dasar) justru sedang ngetren berlomba untuk menjadi sekolah (berstandar) internasional yang menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantarnya.

Kondisi seperti itu tidak hanya mengancam keberadaan bahasa daerah, tetapi juga bahasa Indonesia. Padahal, kedua bahasa itu (daerah dan Indonesia) masih menjadi bahasa ibu sebagian besar bangsa Indonesia. Dalam konteks Indonesia, bahasa ibu identik dengan bahasa daerah. Masyarakat Indonesia (khususnya yang tinggal di daerah-daerah pedesaan, kampung-kampung, kota-kota kecil, bahkan kota-kota besar yang terletak di daerah etnisitas tertentu) adalah bilingual. Umumnya mereka menguasai dua bahasa, yaitu bahasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sosial antar penutur bahasa daerahnya dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kegiatan sosial maupun resmi antar warga negara tanpa melihat asal-usul etnisitasnya.

Keberadaan bahasa ibu yang semakin punah ini sangatlah memprihatinkan. Hal ini terjadi karena orang-orang dalam anggota keluarga pengguna bahasa ibu sudah tidak konsisten menggunakan bahasa ibu. Anak-anak dari kecil sekarang belajar berkomunikasi tidak dari orang terdekatnya, akan tetapi dari media TV, HP yang mereka lihat dan dengar setiap saat dengan bahasa Indonesia dan bahkan bahasa Inggris. Adanya kecenderungan orang tua sekarang menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dengan anak-anak di lingkungannya. Orang merasa kampungan jika menggunakan bahasa Ibu atau bahasa daerah.

Fungsi Bahasa Ibu

Fungsi bahasa daerah (ibu) Salah satu keputusan yang bersifat politis yang dihasilkan Seminar Politik Bahasa tahun 2000 adalah ditentukannya fungsi bahasa daerah sebagai: (a) lambang kebanggaan daerah, (b) lambang identitas daerah, (c) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, (d) sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia, (e) pendukung sastra daerah dan sastra Indonesia. Selain itu, dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi sebagai: (a) pendukung bahasa nasional, (b) bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu pada tingkat permulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain, dan (c) sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia, serta (d) dalam keadaan tertentu dapat berfungsi sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat daerah

Upaya Pelestarian Bahasa Daerah

  Isu bahasa Ibu ini menjadi penting ketika bahasa-bahasa lokal di dunia mulai banyak yang punah. UNESCO memperkirakan sekitar 3.000 bahasa lokal akan punah di akhir abad ini. Hanya separuh dari jumlah bahasa yang dituturkan oleh penduduk dunia saat ini yang masih akan eksis pada tahun 2100 nanti.
Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan Pembinaan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah telah menerangkan kewajiban untuk melindungi bahasa daerah.

 Badan Bahasa saat ini menyusun langkah strategis untuk melindungi bahasa daerah dengan berfokus kepada upaya konservasi dan revitalisasi bahasa dan secara aktif melibatkan seluruh elemen masyarakat yang dapat melestarikan bahasa daerah. Selain itu, Badan Bahasa juga merancang gerakan menulis karya dalam bahasa daerah sebagai bentuk pengayaan literasi serta mengutamakan dan memanfaatkan media digital dengan pertimbangan media tersebut dekat dengan dunia anak muda yang diharapkan mampu berperan aktif dalam melestarikan bahasa daerah.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I