logo-color

Publikasi
Artikel Populer

KURIKULUM MERDEKA (ANALISA KONSEP & IMPLEMENTASINYA DI SATUAN PENDIDIKAN)

Sandi Purbaya

Sandi Purbaya

Sebagai Pendidik/Akademisi pasti istilah Kurikulum Merdeka di atas sering banget di dengarkan ya?? Kurikulum Merdeka? Katanya, kurikulum ini adalah kurikulum baru di era Menteri baru Mas Nadiem Makarim yang menggantikan Kurikulum 2013, ya? Apa, bagaimana dan seperti apa kurikulum tersebut, yuk simak penjelasan artikel berikut!

  1. Apa Definisi Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik sehingga belajar tidak terburu buru dan lebih mendalam.

Kurikulum Merdeka sudah diuji coba di 2.500 melalui sekolah penggerak dan sekarang kurikulum ini terapkan di sekolah yang menjadi sekola. Menurut data terakhir pada situs Kemdikbud Ristek (Juni 2022), hingga saat ini, sebanyak 143.265 sekolah yang telah menggunakan Kurikulum Merdeka. Jumlah ini akan terus meningkat seiring mulai diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK hingga SKB/SKBM di 34 provinsi dan 514 kabupaten ikut mengimplementasikannya.

  1. Kapan Kurikulum ini Diterapkan?

Kurikulum Merdeka ini dijalankan sebagai opsi tambahan terlebih dahulu selama tahun 2022-2024 dalam tujuannya yaitu pemulihan pembelajaran pasca pandemi. Nah, nantinya mulai tahun 2024, diharapkan Kurikulum Merdeka sudah bisa diimplementasikan menyeluruh secara nasional. Di tahun 2024 juga, Kemdikbud Ristek akan mengkaji ulang mengenai implementasi Kurikulum Merdeka ini berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Jadi, untuk saat ini, sekolah bisa mulai mengimplementasikan kurikulum baru ini secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah. Jika ada sekolah yang memang masih belum siap untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, maka sekolah tersebut masih boleh menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat sampai sekolahnya siap. Kewenangan untuk memilih kurikulum diserahkan oleh Kemdikbud Ristek kepada kepala sekolah dan guru pada masing-masing sekolah.

  1. Bagaimana Konsep Penerapannya di Sekolah

Kurikulum Merdeka membagi jenjang kelas dari kelas 1 sampai kelas 12 menjadi 6 fase, yaitu Fase A hingga Fase F. Pembagian fase ini bisa kamu lihat pada gambar berikut.

Nah, menurut Mas Menteri Nadiem, inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar, yaitu konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Jika sebelumnya di Kurikulum 2013 peserta didik harus mempelajari semua mata pelajaran (di tingkat TK hingga SMP) dan akan dijuruskan menjadi IPA/IPS di tingkat SMA, lain halnya dengan Kurikulum Merdeka. Di Kurikulum Merdeka, peserta didik tidak akan lagi menjalani hal seperti itu.

Di Kurikulum Merdeka, peserta didik tidak akan lagi ‘dipaksa’ untuk mempelajari mata pelajaran yang bukan menjadi minat utamanya. Peserta didik bisa dengan ‘merdeka’ memilih materi yang ingin dipelajari sesuai minat masing-masing. Ini dia yang dimaksud dengan konsep Merdeka Belajar. Selain itu, kurikulum ini juga mengutamakan strategi pembelajaran berbasis proyek. Artinya, peserta didik akan mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui proyek atau studi kasus, sehingga pemahaman konsep bisa lebih terlaksana. Nama proyek ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek ini sifatnya lintas mapel. Melalui proyek ini, siswa diminta untuk melakukan observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan solusi nyata terhadap masalah tersebut.

Dengan adanya proyek ini, fokus belajar peserta didik tidak lagi hanya semata-mata untuk mempersiapkan diri menghadapi soal-soal ujian. Dengan fokus seperti ini, kegiatan belajar-mengajar tentu akan terasa jauh lebih seru dan menyenangkan guys, daripada hanya fokus mengerjakan latihan soal saja.

Karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka yang mendukung pemulihan pembelajaran bisa kamu lihat pada infografik berikut ini. 

4. Esensi perubahan kurikulum sebelumnya

Tentunya jika membahas perubahan kurikulum dari masa ke masa, akan sangat menarik dan menjadi topik yang selalu dinanti oleh insan pendidik. Oleh karena itu tetap pantau perkembangan beritanya di radaredukasi.com bersama Guru Inovatif Indonesia (Belajar, Berkarya dan Berinovasi)

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I