Maulidi Arsih Umaroh Islamiah
Saat ini, Indonesia mengalami inovasi di dunia pendidikan melalui Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2022/2023 untuk semua jenjang dari sekolah dasar hingga menengah dan juga perguruan tinggi. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang jauh lebih ringkas, sederhana, dan fleksibel untuk mengatasi learning loss akibat adanya pandemi Covid-19. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia dari negara-negara lain. Kurikulum Merdeka adalah transformasi pembelajaran yang sangat penting sebagai bekal untuk menghadapi dunia yang terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu karakteristik dari Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (P3).
Mengapa Pembelajaran Berbasis Proyek?
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memberikan pengalaman belajar yang dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek tersebut. Peran guru dalam pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai fasilitator yaitu menyediakan bahan dan pengalaman bekerja, mendorong siswa berdiskusi dan memecahkan masalah, dan memastikan siswa bersemangat selama mereka mengerjakan proyek. Pembelajarn berbasis proyek dianggap penting untuk pengembangan karakter karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (experiental learning). Kekuatan pembelajaran berbasis proyek berada pada pengalaman belajar yang diperoleh sehingga siswa mendapatkan banyak keuntungan sebagai referensi untuk meningkatkan keterampilan dalam jangka pendek di berbagai situasi.
Apa itu Profil Pelajar Pancasila?
Profil Pelajar Pancasila adalah kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh siswa yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar yaitu siswa dengan kompetensi seperti apa yang ingin diwujudkan oleh sistem pendidikan di Indonesia. Kompetensi Profil Pelajar Pancasila memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0. Dimensi dari Profil Pelajar Pancasila yaitu 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; 2) Berkebhinekaan global; 3) Bergotong-royong; 4) Mandiri; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Dimensi ini menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.