logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PERKUATKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI PANCASILA

Isfridus Montini ,S.Pd.

Isfridus Montini ,S.Pd.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Mbeliling

Pancasila Sebagai dasar Negera RI merupakan pedoman dalam pengaturan kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan yang mencakup berbagai bidang kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari bidang hukum,sosial budaya dan politik.

Akulturasi nilai-nilai Pancasila sebagai bangsa Indonesia sanggat penting dalam kehidupan nyata masyarakat kita setiap harinya baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya. Makanya hari lahirnya Pancasila tanggal 1 juni oleh Presiden Joko Widodo telah di tetapkan sebagai hari libur nasioanal atau tanggal merah sebagai wujud  penghormatan dan penghargaan pemerintah terhadap Pancasila sebagai ideologi negara yang sudah final keberadaanya saat ini.

Penerapan nilai-nilai luhur pancasila dapat di mulai dari hal-hal yang sederhana dan dari lingkungan yang terkecil sekalipun demikian, usaha menbiasakan diri menerapkan sikap luhur Pancasila dapat di mulai dari kehidupan sehari-hari, seperti dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi norma dasar atau kaida negara yang fundamental .Hal tersebut dapat di lihat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar  NKRI tahun 1945 alinea ke empat “Maka di susunlah kemerdekaan dan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan  yang adil  dan beradap, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengadung  makna bahwa segala aktivitas sehari-hari bangsa Indonesia harus sesuai dengan nilai–nilai yang terkadung di dalam Pancasila. Adapun Pancasila menjadi dasar negara  merupakan jiwa keperibadian bangsa Indonesia karena pancasila, memberikan corak dan ciri yang kas yang membedakan dengan bangsa lain. Pancasila sebagai keperibadian bangsa mengadung makna bahwa Pancasila memiliki ciri-ciri watak yang menonjol yang pada banyak warga suatu kesatuan nasional.

Salah satu watak yang menonjol dalam kehidupan masyarakat Indonesia misalnya dalam kehidupan gotong royong. Nilai–nilai Pancasila dapat diterapkan melalui kebiasaan kecil setiap hari, seperti menghormati orang tua, menjalankan perintah agama masing-masing, gotong royong antara warga dan mencintai produk dalam negeri.

1. Praktik Pancasila dalam kehidupan masyarakat

Nilai pancasila  dapat di bangun ,di tumbuh kembangkan,dan dipertahankan melalui berbagai organisasi di lingkungan masyarakat, seperti RT, RW dan karang taruna. Dengan mengedepankan musyawarah ketika mengambil sebuah  keputusan  yang menyangkut kepentingan masyarakat. Dengan  demikian keputusan yang dihasilkan berdampak baik bagi semua pihak. Dalam musyawarah, tokoh masyarakat dapat memberikan contoh kongkret sebuah sikap demokratis dengan menanamkan sikap saling menghargai perbedaan dalam berpendapat, menyampaikan pendapat dengan cara–cara yang benar dan menghargai setiap keputusan musyawarah dengan meningkatkan rasa cintah tanah air, dengan kepedulian terhadap lingkungan, seperti melakukan gotong royong, membersihkan lingkungan menjelang hari kemerdekaan

2. Praktik Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Pemerintah dan berbagai  lembaga  kemasyarakatan yang ada di tanah air harus cepat empati dan simpati untuk memberi bantuan berupa finansial maupun uang serta bantuan psikologis kepada masyarakat yang mengalami bencana alam. Dengan tidak membedakan suku, agama, adat dan ras serta latar belakang kehidupan mereka sehari-hari masyarakat Indonesia juga harus aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan pemerintah seperti pemilihan umum yang selalu diselengarakan dalam rentang waktu sekali dalam lima tahun seperti, Pilpres, Pileg, Pilkada dan Pilkades maupun Lurah

2. Praktik Pancasila dalam kehidupan keluarga dan lingkungan sekolah

Penerpan nilai–nilai luhur pancasila dapat dimulai dari kehidupan sehari-hari, seperti dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan berbangsa dan bernegara. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan uatama dalam pembentukan karakter dan keperibadiaan seseorang untuk menjadi manusia yang berintegritas baik dan berkarakter terpuji. Dalam keluarga seorang anak megalami proses pertumbuhan fisik dan keperibadian untuk membentuk sebuah jati diri sebagai seorang manusia dewasa dengan pola pikir yang luas sehingga bisa mencintai tanah airnya yang beraneka ragam latar belakang suku, golongan, ras, dan budayanya. oleh karena itu para guru di setiap jenjang penndidikan harus sudah sejak dini menanamkan nilai-nilai Pancasila agar dihayati dan dipraktikkan oleh anak didiknya sampai pada kehidupan di tengah keluarganya sehari-hari. Sejak dini, anak dapat diberikan berbagai teladan tindakan dalam bersikap dan berperilaku yang terpuji, beretika serta berkarakter baik dalam jati dirinya sebagai komitmen melaksanakan ajaran kelima sila dari Pancasila. Memberikan teladan pada anak merupakan sarana yang dapat menumbuh kembangkan sikap yang sesuai degan nilai–nilai Pancasila. Hal ini dapat dimulai dengan saling menghormati kepada anggota keluarga yang lebih tua dan menumbuhkan sikap gotong royong ketika menjalankan pekerjaan rumah.

3. Dalam pendidikan awal di sekolah peran guru sangat besar dan dominan sekali

Nilai–nilai Pancasila dapat dibangun dan ditumbuhkembangkan pada tahap ini terlebih melalui proses pembelajaran di sekolah, misalnya guru dapat memotivasi siswa untuk menyampaikan pendapat dengan cara yang benar dalam diskusi kelas, menghargai perbedaan di antara teman-teman satu kelas, dan mengembangkan kreativitas dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Selain itu nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan melalui program membiasakan pengembangan budaya di lingkungan sekolah, seperti budaya  3S, senyum , sapa dan salam. Hal tersebut di lakukan untuk menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai atarwarga sekolah serta memupuk rasa kesetiakawanan sosial dalam berbagai kegiatan ekstrakurukuler. Sebagai contoh misalnya menghormati teman-teman yang berbeda  agama dan keyakinanyang kita miliki, menjalankan perintah agama masing -masing secara konsisten dan konsikuen melakukan kewajiban seorang siswa dengan menolong teman yang kesulitan belajar, menyelasaikan perdebatan dengan cara musyawara untuk menuju mufakat serta bergotong royong dalam membersihkan lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Karena Pancasila sebagai ideologi bangsa selama jaman reformasi ini bergulir sudah mengalami berbagai cobaan dan tantangan berat dari sekelompok masyarakat tertentu yang menginginkan adanya penerapan ideologi lain untuk mengantikan Pancasila. Padahal kita semua sudah tahu bahwa Pancasila sebagai dasar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 di Jakarta telah manjadi kesepakatan yang bulat dari para pendiri bangsa Indonesia di bawah pimpinan Presiden Ir. Soekarno dan Wakil Presiden Drs.Moh. Hatta.

Eksistensi pancasila mulai dipersoalkan kembali oleh masyarakat kita  di tanah air yang menilai Pancasila sudah tidak relevan lagi dipertahankan sebagai ideologi bangsa yang sudah final. Hanya karena menilai pancasila sudah tidak mampu lagi mencegah praktik korupsi yamg merajalela oleh para penguasa dan pengusaha di negeri ini yang sudah saling bekerja sama secara rapih dan terstruktur sekali. Pancasila dianggap sudah asing sehingga tidak mampu menjadi lembaga benteng keadilan untuk menciptakan kehidupan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara merata di seluruh tanah air. Nilai–nilai Pancasila sudah lama diselewengkan atau tidak diindahkan oleh sekelompok masyarakat tertentu dengan dalil bahwa Pancasila sudah tidak punya taring lagi dan karisma untuk dijadikan sebagai payung hukum kehidupan masyarakat di negeri ini.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I