logo-color

Publikasi
Artikel Populer

ANTUSIAS PENDIDIK MENGENALI MERDEKA BELAJAR

Tulus Wahyuni

Tulus Wahyuni

Guru MTs. Negeri 4 Pasuruan

Merdeka Belajar adalah pendekatan yang dilakukan supaya anak didik kita bisa memilih pelajaran yang diminati. Merdeka Belajar dicetuskan oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada ibu bapak guru, kepala sekolah, kepala madrasah yang difasilitasi dengan bentuk Kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan awal tahun Pelajaran 2022 – 2023. Yang isinya tentang proses pembelajaran untuk memperkuat pilar pendidikan yang disesuaikan dengan mengoptimalkan bakat dari anak didik yang akhirnya bisa memberikan sumbangan paling baik dalam berkarya, berinovasi hingga bermanfaat bagi bangsa dan negara secara mandiri.

Adanya perubahan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka Belajar guru maupun kepala madrasah ataupun kepala sekolah senantiasa ingin betul-betul belajar sampai seluas mungkin mulai isi sampai tujuan daripada kurikulum baru yang disajikan untuk anak didik kita. Kegiatan apapun termasuk workshop, seminar, pelatihan-pelatihan, membaca di media-media informasi lainnya selalu diikuti demi perkembangan ilmu pengetahuan yang harus disampaikan kepada anak didik kita sampai tercapai dan berhasil sehinga menjadi anak didik yang mampu berkarya secara mandiri.

Menurut Mendikbud Nadim Makarim bahwa guru sebagai kunci sukses pendidikan Indonesia bagi anak didik kita yang nantinya kan tercipta anak didik yang mandiri dan berinovatif. Itulah guru sebagai penggerak pendidikan, yang harus didukung kemajuan dan perkembangannya di dalam segala bidang, sehingga dimunculkan oleh menteri dengan adanya guru penggeraknya. Bahwa guru senantiasa antusias dalam meningkatkan dan mendorong prestasi akademik, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif.  Sedangkan guru penggerak itu sendiri harus memiliki karakter lebih dari guru yang baik, punya kemapuan di dalam memimpin, mendorong untuk berinovasi dan dapat melakukan perubahan yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat luas. Mampu mendorong tumbuh kembang anak didik, tidak hanya di dalam kelas melainkan di kelas-kelas lain maupun di luar kelas anak didik menjadi tumbuh secara holistik (cara pandang yang menyeluruh). Apa yang dikatan menyeluruh?  Di situlah guru yang baik dan guru penggerak selalu berinteraksi dalam menyongsong kehidupan pendidikan yang terkupas sampai ke akar-akarnya demi kemajuan pendidikan anak bangsa. Tugas dari guru penggerak senantiasa mengawal pada guru-guru yang sifatnya terus menciptakan pencapaian rasa independen, sosial, berakhlakul karimah, bisa berpikir kritis dan berstuktur serta mampu berinovasi secara mandiri.

Hadirnya kurikulum baru dengan nama Merdeka Belajar, guru dan guru penggerak yang terus tanpa lelah mencari dan berusaha menemukan perihal ilmu pengetahuan atau proses pembelajaran yang akan ditransfer kepada anak didik kita jangan sampai anak didik menjadi lengah dalam menuntut ilmu yang menjadikan bisa merugikan  anak didik itu sendiri. Dengan  pengetahuan–pengetahuan baru, dengan langkah-langkah baru yang sesuai dengan koridor Kurikulum Baru saat ini akan berhasil apabila guru maupun guru penggerak seiring dan saling mendukung dalam meningkatkan langkah-langkah pembelajaran bagi anak didik yang sangat dibutuhkan oleh anak didik dalam menuntut ilmu yang mandiri . Maka sangat penting dan perlu untuk berantusias bahwa guru dan guru penggerak demi tercapainya tujuan pendidikan Indonesia. Menjadi generasi-generasi dambaan orang tua, guru, masyarakat dan negara.

Penuh semangat guru yang telah dibimbing oleh guru penggerak seiring untuk mencari pengetahuan demi anak bangsa. Ternyata benar adanya dengan kegigihan dan motivasi guru yang senantiasa mencari segala kebutuhan anak apa yang dimaksud perubahan dan perkemabangan yang dialami guru di kelas maupun di luar kelas.

Pada kenyataan itu guru tidak tinggal diam senantisa terus mencari perubahan-perubahan yang terjadi pada kutikulum baru agar anak didik mencapai pada tujuannya. Mulai rencana pembelajaran, prosem (program semester), silabus atau ATP (alur tujuan pembelajaran), KI atau CP (capaian pembelajaran), RPP atau modul ajar, KD atau TP (tujuan pembelajaran), KKM atau KKTP (kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran) dan IPK atau IKTP (indikator ketercapaian tujuan pembelajaran). Terus dipelajari dan membutuhkan perhatian akan penemuan-penemuan baru yang dilakukan demi anak didik kita dalam proses pembelajaran sampai hasil dari pross pembelajaran atau pencapaian dari pada tujuan pembelajaran.tercapai.

Anak didik benar-benar mempunyai kebebasan dalam proses pembelajaran sehingga mereka akan mampu menginspirasi sesuai dengan apa yang mereka miliki sesuai dengan bakat maupun minatnya sendiri, namun tetap dalam indicator capaian yang diharapkan. Guru tidak terlalu memaksa kehendak siswa yang tidak mampu dalam satu mata pelajaran tertentu, mungkin bisa jadi kemampuan mereka pada mata pelajaran lain atau bahkan mampu pada ketrampilan-ketrampilan yang terpendam mereka miliki. Arahan perkembangan pada anak didik yang serba aneka ragam itulah guru yang harus mampu memiliki pengetahuan dan trik dalam proses pembelajaran.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I