logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PEMULIHAN PEMBELAJARAN

Komara Nur Ikhsan

Komara Nur Ikhsan

Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipiscing elit dolor

Masa pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Masa tersebut merupakan salah satu kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik oleh karena itu  Implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan harus memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.

Untuk mengatasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) diperlukan kebijakan pemulihan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu terkait dengan implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan. Implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik dan harus memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran.

Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Kurikulum Merdeka sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, untuk diterapkan pada satuan pendidikan. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan Karakter Profil Pelajar Pancasila; Ada enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.

Perbedaan: Kurikulum 2013, dirancang berdasarkan tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan, sedangkan kurikulum merdeka menambahkan pengembangan profil pelajar Pancasila. 2. Jam Pelajaran (JP) pada kurikulum 2013 diatur per minggu, sedangkan kurikulum merdeka menerapkan JP per tahun.

Di Kurikulum Merdeka, peserta didik tidak akan lagi ‘dipaksa’ untuk mempelajari mata pelajaran yang bukan menjadi minat utamanya. Peserta didik bisa dengan ‘merdeka‘ memilih materi yang ingin dipelajari sesuai minat masing-masing. Ini dia yang dimaksud dengan konsep Merdeka Belajar.

Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar adalah lebih fokus pada materi yang penting atau esensial, sehingga belajar lebih mendalam dan tidak terburu-buru. Guru nantinya dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Komponen Tujuan Pembelajaran:

  1. Kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta), dan dimensi pengetahuan (factual, konseptual, procedural, metakognitif).
  1. Perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif).
  2. Profil Pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, gotongn royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri).

Tujuan Pembelajaran:

  1. Kompetensi: kemampuan yang dapat didemonstrasikan siswa dalam bentuk produk atau kinerja (abstrak dan konkret) yang menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
  2. Konten: ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh siswa melalui pemahaman selama proses pembelajaran di akhir satu unit pembelajaran.
  3. Variasi: keterampilan berpikir yang perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, seperti keterampilan berpikir kreatif, kritis mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dll.

Kurikulum merdeka sebagai opsi pemulihan pembelajaran karena:

  1. Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek, ingin menegaskan bahwa sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah/madrasah.
  2. kebijakan opsi kurikulum ini, proses perubahan kurikulum nasional harapannya dapat terjadi secara lancar dan bertahap.
  3. Guru sebagai pekerja profesional yang memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom, berlandaskan ilmu pendidikan.
  4. Perubahan kurikulum secara nasional baru akan terjadi pada 2024.
  5. Pendekatan bertahap ini memberi waktu bagi guru, kepala sekolah/madrasah, dan dinas pendidikan untuk belajar. Proses belajar para aktor kunci ini penting karena proses belajar ini menjadi pondasi transformasi pendidikan yang kita cita-citakan.

Dengan implementasi kurikulum merdeka diharapakan proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, sehingga siswa/i mendapatkan pengalaman belajar selama proses pembelajaran dalam upaya mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik, siap menghadapi kehidupan saat terjun di lingkungan masyarakat.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I