NURUL LAILATUL HASANAH, S.Pd.SD
GURU SDN MALASAN WETAN II
KECAMATAN TEGALSIWALAN – KABUPATEN PROBOLINGGO – JAWA TIMUR
PR atau pekerjaan rumah adalah sebuah pekerjaan sederhanna dan ringan, tapi jika ditunda-tunda ia bisa menjadi bertele-tele dan menyebalkan. Bahkan suasana mengerjakan PR menjadi suasana panas. PR dianggap hal yang paling tidak menyenangkan dalam sejarah Panjang Pendidikan anak. Meski tidak ada catatan pasti kapan anak sekolah diwajibkan mengerjakan PR namun kita yakin umurnya telah tua.
Sekarang, marilah kita buat suasana mengerjakan PR dengan menyenangkan. Ada beberapa kita membantu anak dalam mengerjakan PR.
- Komunikasi dengan Guru
Awali dengan membuka jendela komunikasi antara orang tua dengan guru. Guru merupakan pelaku kunci atas PR anak-anak. Sering kita menganggap bahwa PR adalah sebuah masalah yang berdiri sendiri, anak adalah masalah lain dan dengan demikian juga dengan peran guru dan kita di pihak lain. Tujuan PR yang sebenarnya adalah untuk membantu orang tua membentuk kebiasaan belajar dan agar anak-anak lebih cinta belajar dan menjadi pelajar seumur hidup. Tapi pemberian PR setiap malam tentunya juga akan memberatkan anak dan orang tua perlu tahu apa alas an guru memberikan PR setiap malam. Banyak orang tua cenderung tidak sabar, marah-marah dan memarahi anak karena saling cemasnya jika anak tidak mau mengerjakan PR. Tapia da juga orang tua yang menganggap daripada repot-repot menyuruh anak mengerjakan PR lebih baik dikerjakan sendiri. Sebagai orang tua sebaiknya kita ceritakan kebiasaan anak kita kepada guru. Misalnya anak kita senang sekali mewarnai. Maka mungkin saja buku PRnya boleh diwarnai. Hal ini perlu kita tanyakan untuk melihat bagaimana penilaian guru terhadap PR anak. Jika tidak masalah maka sebagai orang tua kitab oleh sedikit kreatif dalam rangka membuat suasana pengerjaan PR yang menyenangkan.
- Ikuti dan Pelajari Cara Guru Mengajar
Sering kita lihat, kalua anak-anak lebih tertarik kepada guru daripada orang tua. Guru jelas mempunyai keterampilan mengajar disamping kualitas pertemuan pembelajaran dengan anak banyak. Maka usaha mengikuti dan mengenali cara guru mengajar adalah salah satu cara atau usaha agar mudah dalam membantu anak mengerjakan PR, memang banyak hal dan sikap yang harus kita sesuaikan. Mintalah saran kepada guru tentang pembelajaran anak di sekolah sehingga dapat membantu kelancaran belajar anak di rumah. Buatlah suasana belajar di rumah lebih menarik sehingga anak senang dalam belajar atau mengerjakan PR.
- Bina Hubungan Baik dengan Sekolah
Sebagai orang tua harus bisa menjaga hubungan baik dengan sekolah, sangat baik jika sekali-kali orang tua dan guru memeriksa PR terutama ketika anak mengatakan tidak ada PR. Mencatat alamat atau no.HP guru, sehingga jika ada masalah bisa cepat menghubunginya. Melakukan silaturrohiim ke sekolah, kerumah guru meskipun baik dalam atau tidak punya masalah anak.
- Sediakan Alat-Alat Mengerjakan PR
Hindari permulaan tidak enak bagi anak ketika sedang mengerjakan PR. Salah satu suasana yang paling tidak disukai anak-anak adalah ketika menyuruh mengerjakan PR sedangkan alat-alat tulis tidak ada atau tidak ditempatnya. Waspadailah suasana ini.
- Tumbuh dan Latih Tanggung Jawab
Mengerjakan PR untuk sebagian besar anak memang membosankan. Jadi tidaklah mengherankan kalau anak-anak merasa senang sekali jika ada yang selalu siap dia suruh. Meskipun tidak selalu negatif, keadaan ini akan pelan-pelan memanjakan anak. Mereka akan sulit mandiri dan mempunyai rasa tanggungjawab. Jika anak bingung dengan PRnya, sarankan anak untuk datang kerumah temannya. Jika anak malas berlama-lama ingatkan semakin cepat anak mengerjakan PR maka semakin banyak waktu untuk bermain atau mengerjakan hal yang lain.
- Jadilah Pelatih PR yang Baik
Bagi anak, mengerjakan PR akan terasa lebih enak jika orang tua duduk didekatnya. Orang tua mengerjakan tugasnya sendiri dan terus bersedia menjawab pertanyaan anaknya.
- Periksalah Sikap Kita pada Anak
Tindakan yang baik kalua kita mau memeriksa seperti apa sikap kita terhadap PR anak. Beragam sikap anak, beragam juga sikap kita. Kadang orang tua menginginkan PR cepat dikerjakan dan cepat selesai, bagaimana dan apapun caranya. Tapi ini jelas tidak baik. Anak membutuhkan contoh dari orang tua bahwa PR itu tugas anak, bukan tugas ibu atau ayah.
- Diskusi Cara Mengerjakan PR
Musyawarah dengan anak dan terimalah pendapat darinya tentang: kapan dia akan mengerjakan (sesudah bermain, pulang sekolah, sesudah makan malam, sesudah sholat atau waktu yang lain). Dimana tempat mengerjakan PR (dikamar, meja makan atau tempat lain). Yang harus dilakukan orang tua adalah memahami semakin besar keterlibatan dalam menyusun jadwal belajarnya, semakin besar pula kemungkinan anak dalam mematuhinya. Tambahkan juga aturan dari orang tua seperti tidak menonton TV selama mengerjakan PR. Hindari memaksakan pada anak yang membuat anak kesal dan marah. Carilah cara untuk tetap belajar meskipun tidak ada PR misalnya ia akan tetap duduk di meja belajarnya untuk membaca.
- Jadikan PR sebagai Urusan Keluarga
Seringkali terlihat di masyarakat, PR hanya dibebankan kepada ibu saja, sementara ayah jauh dari urusan itu. Akibatnya ayah jarang dapat memahami dengan masalah sekolah dan akhirnya ia tidak melihat perkembangan anak. Jika antara ayah dan ibu terlihat dalam urusan PR, maka anak akan menganggap bahwa PR itu penting dan merupaka urusan keluarga.
- Carilah Bantuan
Tidak semua orang tua memiliki kesabaran, waktu dan keterampilan untuk menjadi pelatih PR anak. Karena bagaimanapun membantu anak mengerjakan PR membutuhkan kesabaran ekstra. Anggota keluarga yang lain harus juga aktif jika ada masalah yang tidak bisa dikerjakan. Menghubungi atau mengajak ke rumah teman sekelas yang juga bisa membantu anak mengerjakan PR.
Semoga kiat-kiat ini dapat membantu anak dalam mengerjakan PR sehingga dapat meningkatkan kecerdasan anak.