logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PENDAMPINGAN DIGITAL LITERASI : LET’S LEARN ENGLISH

YULI ROHMIYATI, S.Pd.I,M.Pd.

YULI ROHMIYATI, S.Pd.I,M.Pd.

Dosen Bahasa Inggris Universitas Bina Bangsa Serang

Apakah putra atau putri Anda setelah bangun tidur benda  langsung memegang gadget?

Apakah mereka sering menyentuh benda ajaib ini setiap saat?

Banyaknya pengguna internet dan gadget  oleh anak-anak Sekolah Dasar  tanpa didampingi oleh orang tua, membuat penulis tergerak untuk membuat artikel ini. Penggunaan media digital sudah tidak lagi didominasi oleh orang dewasa, tetapi sudah  menjadi bagian bagi anak-anak yang lahir dilingkungan era digital (digital native). Anak-anak digital native ini sudah dikenalkan dengan komputer, internet, telepon seluler maupun video game sejak dini.

Pada masa pandemi,  gadget sangat  membantu anak- anak  untuk  menunjang kegiatan belajar secara daring (dalam jaringan). Selain digunakan untuk belajar, dapat juga digunakan untuk mencari  informasi,  serta tugas pembuatan video maupun mengerjakan soal.

Namun sekarang ini anak-anak lebih sering menggunakan gadget untuk mengakses media hiburan.  Hal ini dapat dilihat hasil  survei KPAI tahun 2021, menunjunjukkan bahwa anak menggunakan gadget untuk chattingan 52%, nonton youtube 52%, mencari informasi 50%, bersosial media 42%, main game online 31%, nonton film online 22% dan aplikasi pembuatan video 22%.   

Situasi seperti ini tentu menjadi tantangan bagi orang tua milenia karena tidak mungkin  menjauhkan anak-anak dari teknologi. Sehinga  diperlukan orang dewasa untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak  dalam memanfaatkan digital. Selain itu, penggunaan gadget pada anak tanpa pengawasan dan pendampingan orang tua dapat membawa dampak negatif misalnya kecanduan gadget yang berakibat gangguan pertumbuhan otak anak, tumbuh kembang yang lambat, obesitas, sifat agresif, kelainan mental serta mengganggu kesehatan mata( Adira, 2020)

Selain dampak  negatif,  gadget memiliki dampak positif pada anak jika dimanfaatkan dengan bijak. Salah satunya dapat membantu memaksimalkan perkembangan bahasa misalnya menambah kosa kata baru, melatih kemampuan bahasa asing, dan  mempermudah mengenal tulisan, menjadikan anak lebih interaktif dan dapat merangsang kreativitas anak (Dianputra, 2021).

Untuk memaksimalkan  perkembangan bahasa tersebut orang tua perlu mengarahkan anak untuk melihat konten yang edukatif contohnya perpustakaan digital.  Perpustakaan digital merupakan perpustakaan  yang di dalamnya  terdapat  informasi seperti buku secara  digital  (Sayekti & Mardianto,  2019).

Salah satu website yang bisa diberikan pada anak anak dirumah  sebagai digital literasi dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah https://letsreadasia.org/. Aplikasi  “Let’s Read”   adalah sebuah buku cerita berbentuk digital yang dapat  digunakan kapan dan dimana saja.  Aplikasi ini di lengkapi cerita yang mudah dibaca dan dipahami (Konflik yang sederhana), iluistrasi gambar yang sangat menarik dan berwarna,  sehingga setelah menagakses website ini anak-anak akan merasa senang, percaya diri dan kecanduan. Selain itu aplikasi ini terdapat  pilihan tema, bahasa dan dilengkapi dengan audio serta latihan soal. Anak anak dapat menentukan bahasa dan  topik yang mereka sukai sesuai dengan level pemahamanya.  Sehingga keempat skill bahasa Inggris (Listening, Speaking, Reading dan Writing) dapat dikuasai.  Aplikasi ini sangat cocok sebagai digital literasi khususnya anak-anak Sekolah Dasar di rumah. Karena  Aplikasi Let’s Read  ini sangat mudah didownload dan  diakses masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan  buku , keterbatasan ekonomi dan jarak.  Kemudahan akses  yang diberikan  oleh aplikasi  dapat dijadikan salah satu strategi pembelajaran bahasa Inggris di rumah dengan pendampingan orang tua maupun di sekolah dengan pendampingan guru tentunya.

Kelemahan aplikasi ini adalah  terbatas pada waktu screen time (jumlah waktu yang dihabiskan menggunakan perangkat layar seperti  smartphone atau komputer).  Untuk mencegah  hal tersebut diperlukan  adanya aturan untuk membatasi durasi penggunaan gadget, membuat jadwal, serta tidak memberikan akses gadget secara penuh pada anak sehingga aplikasi Let’s read ini dapat dimanfaatkan dengan baik (Budi, 2021).

DAFTAR PUSTAKA

Budi, M. E. P.  (2021). Pelaksanaan kelas digital parenting bertema cara mencegah kecanduan gadget di masa golden age. ROSYADA: Islamic Guidance and Counseling, 1(1).

Dianputra,  Y.  (2021).  Dampak  Penggunaan Gadget dalam Perkembangan Bahasa pada Anak Usia    Dini  http://yd.blog.um.ac.id/dampak- penggunaan-gadget-dalam-perkembangan-bahasa-pada-anak-usia-dini/#:~:text=Dampak%20penggunaan%20gadget%20yaitu%20bisa%20bahasa%20 pada%20anak%20usia%20dini.

Adira, Raihan. (2020) . Dampak Penggunaan Gadget pada Anak usia Dini. https://www.kompasiana.com/rayhanadr/5fd831cad541df35c60912d2/dampak-penggunaan-gadget-pada-anak-usia-dini

KPAI. (2021). PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL PADA MASA PANDEMI.

Sayekti,  R.,  &  Mardianto.  (2019).  Perpustakaan  Digital:  Mengukur  Penerimaan  Inovasi  Teknologi. Medan: Perdana Publishing.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I