JENNI MERLINA SIREGAR S.Pd
GURU SDN. 173281 LUMBANJULU
KEC. SIBORONGBORONG
KAB. TAPANULI UTARA-SUMATERA UTARA
Menurut para ahli Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai tujuan suatu kelompok, organisasi maupun instansi atau perusahaan.
Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kemampuan seseorang dalam memimpin sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan atau instansi yang dipimpinnya. Begitu juga halnya kepemimpinan seorang kepala sekolah pada instansi atau sekolah yang dipimpinnya.
Kepala Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan kualitas sekolah baik dari segi guru, siswa dan warga sekolah lainnya. Seorang Kepala sekolah sebaiknya memiliki sikap disiplin, optimis, tegas, bersahabat, selalu semangat, rendah hati, bijaksana dan selalu berinovasi serta mampu menjalin kerjasama dengan guru sebagai mitra. Menjalin kerja sama yang baik dengan komite, orangtua dan masyarakat sekitar sebagai penopang dan pendukung majunya pendidikan, sehingga dengan demikian sekolah itu akan menjadi sekolah unggul yang menghasilkan siswa-siswi hebat.
Salah satu cara meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di negara kita adalah dengan kepemimpinan yang baik. Untuk itu dibutuhkan beberapa kriteria guru yang menjadi syarat dalam menentukan atau memilih kepala sekolah pada setiap instansi/sekolah terutama Sekolah Negeri oleh Kepala Dinas maupun Kepala Daerah. Kriteria Guru dimaksud antara lain:
- Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa : berhati tulus dan berjiwa melayani
- Memiliki kepedulian tinggi terhadap rekan kerja(guru) dan seluruh siswa tanpa membedabedakan
- Memiliki sikap mendorong dan memajukan orang lain (motivator)
- Selalu bersemangat dan mencari ide-ide baru dalam pengembangan karakter untuk keberhasilan siswa dan peningkatan mutu pendidikan.
- Selalu konsisten dalam penerapan disiplin.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di suatu daerah sangat dibutuhkan keterlibatan dan pengaruh besar dari kepemimpinan seorang kepala daerah secara umum. Kepala sekolah yang diangkat hendaknya benar-benar memiliki kualitas dan jiwa kepemimpinan yang patut menjadi contoh atau panutan bagi semua yang dipimpinnya, selain memiliki hati tulus, jiwa mendidik juga harus memiliki prinsip bekerja untuk melayani. Senang memberikan motivasi kepada setiap orang dalam lingkungannya terutama di sekolah untuk menunjang keberhasilan guru maupun siswa.
Sekolah-sekolah saat ini butuh Pemimpin yang inovatif dan fisioner. Kepala sekolah yang benar-benar memiiki kemampuan kepemimpinan, untuk memajukan sekolah sehingga sekolah yang dipimpinnya benar-benar memiliki keunggulan dan mampu bersaing dengan sekolah lain sesuai jenjang dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan karakter.
Kepala sekolah sebaiknya orang yang benar-benar mampu memberdayakan guru pegawai dan warga sekolah lain sesuai tupoksi masing-masing, dengan demikian kolaborasi antara pemimpin dan yang dipimpinnya akan berjalan dengan baik. Kepala sekolah yang baik sebaiknya menjadikan guru, pegawai, operator, bahkan pesuruh/penjaga sekolah yang ada di sekoah dijadikan sebagai mitra kerja bukan bawahan sehingga terbina kerukunan dan saling menopang, saling bahu membahu untuk memajukan sekolah.
Seorang pemimpin haruslah menjadi model atau contoh bagi yang dipimpinnya. Pemimpin yang disiplin akan membuat orang-orang yang dipimpin juga ikut disiplin. Misalnya ; Ketika seorang Kepala Sekolah memberi arahan terhadap yang dipimpin atau guru-guru untuk tetap disiplin, datang dan pulang tepat waktu, semua guru wajib mengikuti upacara, akan tetapi kepala sekolahnya sering melanggar, maka guru-guru secaara umum tidak akan lagi perduli dengan perintah kepala sekolah. Akan tetapi jika dimulai dari diri sendiri maka semua orang akan patuh kepada perintah kepala sekolah, dengan demikian kerjasamapun mudah terjalin.
Kita bisa melihat dibanyak daerah, Kepala Sekolah Negeri secara umum dipilih bukan karena kualitas dan kemampuan kememimpinan dalam menggerakkan pendidikan, akan tetapi lebih condong pada kepentingan dan lainnya. Banyak kita lihat dan kita bisa menilai teman kita guru yang memiliki nilai, kualitas dalam menggerakkan pendidikan tapi tidak terpilih jadi kapala sekolah, justru yang kita lihat sebaliknya guru yang kurang kompeten, malas mengajar sering absen itulah yang terpilih jadi pemimpin.
Ketika kepemimpinan kepala sekolah tidak sesuai dan tidak bisa jadi teladan, akan sangat berpengaruh besar terhadap kinerja guru, seperti: kurang semangat, masa bodoh, dan akhirnya mengajarpun asalasalan. Akan tetapi disiplin yang tinggi, mengayomi, selalu memotivasi dan mendukung baik kinerja guru, mengangap guru sebagai rekan kerjalah yang menjadikan kolaborasi antara guru dan kepala sekolah terjalin, saling mendukung dan memotivasi memberi semangat kerja bagi guru.
Saat ini perekrutan Kepala Sekolah diadakan melalui program Calon Guru Penggerak dan menjadi salah satu syarat wajib untuk menjadi Kepala Sekolah tapi pertanyaannya. Sudah bisakah itu menjadi jaminan keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah? Jika yang menjadi kepala sekolah saat ini untuk menggantikan begitu banyak kepala sekolah yang pensiun, guru penggerakpun akan kurang dan sudah pasti ilmu yang mereka dapat selama CGP akan berhenti untuk diri mereka sendiri saja karena penerapannya belum ada, pengabdian dan bukti nyata mereka sebagai guru penggerak belumlah benar-benar teruji. Yang kita khawatirkan justru mereka akan kembali ke laptop alias kepada kebiasaan lama karena sebagai Guru Penggerak belum benar-benar mereka jiwai dengan sepenuh hati.
Sesungguhnya masih banyak guru yang memiliki kualitas dan mampu menjadi Kepala Sekolah yang baik, bila dinilai dari kualitas dan kuantitasnya, Guru yang mampu menggerakkan sekolah menjadi sekolah berkualitas, unggul dan berprestasi walaupun bukan dari CGP akan tetapi mereka tidak mendapat kesempatan untuk itu.
Kepala Sekolah itu hendaknya benar-benar dipilih dari guru yang hatinya selalu tergerak, bergerak dan menggerakkan sekolah yang dipimpinnya. Guru yang berjiwa mendidik, Guru yang ikhlas untuk memajukan pendidikan, yang selalu melayani dan memiliki rekam jejak sebagai guru yang baik dan teladan dalam kenyataan “bukan” hanya dalam administrasi.
Sekolah bukanlah perusahaan yang menempa barang dan siap dipasarkan, tapi sekolah tempat mendidik karakter, membimbing dan mengajari murid untuk mendapatkan ilmu untuk menjadi bekal mereka di masa depan. Kepala sekolah dan guru bukan hanya bertanggung jawab menjadikan siswanya pintar dalam pengetahuan tapi lebih dari itu, memiliki tanggung jawab penuh dalam membina karakter.