Ristono, S.Pd., M.Si
Guru Biologi SMA Negeri 3 Pemalang
Pembelajaran biologi menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung, sehingga peserta didik perlu mendapatkan pengalaman intelektual kognitif, psikomotorik dan afektif. Dalam kegiatan belajar, Rousseau memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis, ini menunjukkan setiap orang yang belajar harus aktif sendiri. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak akan terjadi (Sri Subekti, 2015).
Salah satu materi mata pelajaran Biologi di SMA kelas XII program IPA adalah materi Pola Hereditas, Jika memperhatikan langkah pembelajaran sesuai silabus biologi , waktu yang dibutuhkan terlalu lama. Alat bantu berupa kancing genetika belum memberikan kontribusi yang efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Pembelajaran menjadi tekstual dan peserta didik masih membutuhkan banyak bantuan guru sehingga pembelajaran lebih berpusat ke guru, proses pembelajaran menjemukan, kurang menarik, yang berakibat penguasaan konsep materi rendah.
Sebagai upaya untuk membantu pemahaman konsep materi pola pola hereditas, proses pembelajaran materi Pola-pola hereditas kelas XII MIPA di SMA Negeri 3 Pemalang menggunakan “KarSil” (Kartu Persilangan). Menurut Waluya (2015) materi pewarisan sifat memerlukan skema untuk memperjelas pemahaman peserta didik, sehingga pada waktu guru memberikan pelajaran, peserta didik langsung bisa menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Tanpa skema peserta didik kesulitan menerima pelajaran atau hanya sekedar angan-angan saja.
Cara penggunaan media belajar “KarSil” di kelas sangat mudah dan sederhana: menyiapkan dua jenis Kartu yaitu Kartu fenotip dan Kartu genotip; memberitahu peserta didik tentang tujuan pembelajaran sesuai Kompetensi dasar yang hendak dicapai; memberikan pertanyaan pembuka (pertanyaan sederhana dan bisa memotivasi peserta didik) sebagai pemanasan tentang materi pelajaran yang akan dijelaskan; Jika dirasa sudah cukup melakukan pemanasan, selanjutnya menjelaskan materi tentang konsep persilangan; membagikan kartu persilangan “KarSil” untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep dari persilangan; Setiap peserta didik mendapatkan 2 kartu, yaitu kartu fenotif dan kartu genotif; membuat tabel persilangan di papan tulis, dan persilahkan peserta didik maju satu per satu untuk mengisi/menempel kartu tersebut di tempat yang sesuai (Tabel yang sudah disediakan); secara tidak langsung peserta didik akan saling bertanya jawab/menerima dan memberi penjelasan ketika ada yang belum dipahami (take and give).
Peserta didik nampak senang, bebas berekspresi, bebas berargumentasi, bebas berdiskusi, dan pembelajaran dilalui dengan tanpa beban. Setelah semuanya selesai peserta didik akan lebih mudah memahami konsep dari persilangan karena pola warna dari kartu tersebut yang sudah disesuaikan. Dengan media KarSil pemahaman konsep materi pola-pola hereditas peserta didik lebih baik dan bisa lebih mengembangkan psikomorik dan karakter peserta didik.