Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ns.,M.Kes
Poltekkes Kemenkes Malang
koekoehhardjito@gmail.com
Para ahli di bidang kesehatan mengatakan perlunya pendidikan kesehatan reproduksi dikenalkan pada anak-anak, termasuk anak usia sekolah dasar. Sementara disisi lain banyak kendala dalam proses mengenalkan pendidikan kesehatan reproduksi ini pada anak-anak. Beberapa kondisi dari anak yang dapat menghambat pembelajaran kesehatan reproduksi adalah:
- Kurang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak.
Pada usia sekolah dasar, anak-anak masih berada pada tahap perkembangan kognitif konkret operasional. Mereka cenderung berpikir secara konkrit dan memiliki kemampuan untuk memahami konsep-konsep yang nyata dan konkret. Materi kesehatan reproduksi, yang seringkali membahas konsep abstrak seperti fertilisasi, sel telur, dan perkembangan embrio, mungkin sulit dipahami oleh anak-anak pada tingkat perkembangan ini.
- Kurangnya relevansi dengan pengalaman sehari-hari anak
Materi kesehatan reproduksi seringkali tidak langsung relevan dengan pengalaman sehari-hari anak-anak sekolah dasar. Anak-anak pada usia ini lebih tertarik pada konsep-konsep yang dapat mereka hubungkan dengan pengalaman langsung mereka, seperti aktivitas bermain, teman-teman sekelas, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Materi kesehatan reproduksi yang terlalu fokus pada aspek-aspek biologis dan medis dapat terasa jauh dari realitas kehidupan sehari-hari anak-anak.
- Ketidaknyamanan atau rasa tabu
Materi kesehatan reproduksi seringkali dianggap sebagai topik yang tabu atau kurang sesuai dengan norma budaya dan agama. Anak-anak dapat merasa tidak nyaman atau malu untuk membahas topik ini di kelas, terutama jika lingkungan sosial atau budaya mereka menempatkan stigma pada pembicaraan terkait dengan tubuh dan reproduksi.
Tiga hal di atas perlu dijawab oleh guru agar para siswa mudah memahami materi dengan baik, menarik, sesuai dengan perkembangan kognitif, sosial dan budayanya dengan memperhatikan batas kepatutan untuk diterima anak.
Pendidikan kesehatan reproduksi pada tingkat sekolah dasar merupakan aspek penting dalam membangun dasar pemahaman yang benar terkait dengan tubuh dan kesehatan reproduksi. Memahami pentingnya kesehatan reproduksi bukan hanya sebatas pengertian biologis, tetapi juga mencakup aspek-aspek penting seperti perilaku, norma, dan nilai-nilai kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan pembelajaran yang kreatif dan interaktif untuk membantu membangkitkan kemampuan siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah melalui pembelajaran dengan gerak dan lagu.
Gerak dan lagu adalah gerakan yang dilakukan anak berdasarkan syair lagu yang biasanya dinayanyikan anak secara bersama-sama. Syair lagu mengarahkan atau menuntun anak pada gerakan yang meniru gerakan dalam lagu tersebut. Gerak dan lagu adalah dua elemen yang memiliki dampak besar dalam proses pembelajaran, terutama pada tingkat sekolah dasar. Gerak dapat meningkatkan keterlibatan siswa, memperbaiki konsentrasi, dan membantu pemahaman konsep dengan cara yang menyenangkan. Lagu, di sisi lain, dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkuat ingatan dan menyampaikan informasi dengan cara yang mudah diingat. Menggabungkan gerak dan lagu dalam pembelajaran kesehatan reproduksi dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan memotivasi siswa.
Pada umumnya anak-anak lebih sering melakukan aktivitas yang melibatkan motorik kasarnya, oleh sebab itu kegiatan pembelajaranseharusnya disusun sesuai kebutuhan perkembangan anak. Melalui gerak anak dapat mengekspresikan dirinya. Untuk meningkatkan kecerdasan anak diperlukan adanya kondisi dan stimulasi. Pendidik harus menyusun sebuah kegiatan pembelajaran yang membuat anak gembira.
Pembelajaran kesehatan reproduksi dengan gerak dan lagu dapat diintegrasikan untuk meningkatkan daya ingat siswa terkait informasi kesehatan reproduksi. Menciptakan lirik lagu yang edukatif dan mudah diingat dapat membantu siswa mengingat fakta-fakta penting tentang tubuh dan sistem reproduksi. Lagu juga dapat digunakan untuk memperkenalkan istilah-istilah medis dengan cara yang menyenangkan, membuat materi pembelajaran lebih mudah diakses dan diingat oleh siswa.
Bapak ibu guru dapat menggunakan irama lagu yang sudah biasa didengar oleh para siswa. Sementara syair lagu dapat disesuaikan dengan materi kesehatan reproduksi. Saat ini banyak dijumpai contoh lagu dan gerakan yang bisa diunduh dari internet, misalnya gerak dan lagu “Jaga kesehatan dimasa pubertas”, “Kujaga diriku” Gerak lagu ini mengajarkan siswa untuk melindungi organ reproduksi dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Melibatkan siswa dalam proses menciptakan lirik dan melodi dapat menjadi kegiatan yang kreatif dan mendidik. Lirik lagu dapat mencakup informasi tentang fungsi organ reproduksi, proses reproduksi, dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Siswa dapat belajar sambil bernyanyi, menciptakan pengalaman pembelajaran yang positif dan menggairahkan.
Bapak dan ibu guru, ternyata pembelajaran kesehatan reproduksi dengan gerak dan lagu memiliki sejumlah manfaat.
Pertama, pendekatan ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, menjadikan siswa lebih antusias dan terlibat dalam proses pembelajaran. Keterlibatan aktif siswa melalui gerak juga dapat meningkatkan pemahaman konsep secara menyeluruh.
Kedua, gerak dan lagu dapat membantu siswa mengingat informasi dengan lebih baik. Melalui lagu, siswa dapat mengingat fakta-fakta penting dengan cara yang mudah diakses. Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan daya ingat jangka panjang, membantu siswa menyimpan informasi dalam memori mereka.
Ketiga, pembelajaran dengan gerak dan lagu dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama. Aktivitas kelompok dan permainan yang melibatkan gerak dapat membantu siswa belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai kontribusi setiap anggota kelompok.
Membangkitkan kemampuan siswa sekolah dasar dalam menjaga kesehatan reproduksi melalui pembelajaran dengan gerak dan lagu merupakan pendekatan yang inovatif dan efektif. Melalui kombinasi gerak fisik, permainan, dan lagu, siswa dapat mengalami pembelajaran yang menyenangkan sambil memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Dengan cara ini, tidak hanya pengetahuan biologis yang diperoleh, tetapi juga keterampilan sosial, kreativitas, dan daya ingat siswa dapat ditingkatkan. Pendidikan kesehatan reproduksi yang positif dan menyenangkan pada tingkat sekolah dasar akan memberikan dasar yang kokoh untuk pemahaman yang lebih mendalam di tingkat pendidikan selanjutnya.