Yustina Ngatini, S.Pd
SMPK ST. PIUS X LEWOLEBA
yustisiangatini@gmail.com
Menumbuhkan Minat Baca
Membaca bagi sebagian orang menjadi suatu kebutuhan dan keharusan namun tak bisa dipungkiri bahwa untuk sebagian yang lain enggan untuk membaca bahkan aktivitas yang cukup membosankan. Membaca tentu saja tidak hanya sekedar melihat deretan kata yang tersusun dalam bentuk kalimat. Aktivitas membaca yang dimaksud adalah bahwa seseorang mampu menelaah maksud yang tersurat dan tersirat dari buku yang dibaca sehingga dapat mengerti dan memahami pesan moral maupun ajaran yang hendak disampaikan oleh si penulis. Untuk sampai pada kemampuan menelaah maksud yang tersurat dan tersirat tentu membutuhkan keterampilan tersendiri dan hal itu pasti memerlukan ketekunan dan kesetiaan dalam aktivitas membaca. Persoalannya apakah semua siswa atau peserta didik menyenangi aktivitas membaca?
Agar peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan dalam membaca maka sekolah dengan caranya masing-masing mengupayakan adanya perpustakaan sekolah maupun menyediakan tempat untuk membaca. Perpustakaan dan tempat baca atau taman bacaan kadang kala sepi pengunjung. Berbagai macam cara diambil dan ditempuh oleh sekolah agar minat baca peserta didiknya meningkat. Bahkan ada beberapa guru yang memberi tugas kepada peserta didiknya dan mewajibkannya membaca di Perpustakaan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal tentu saja menjadi wadah yang tepat dalam menumbuhkan minat dan kemampuan membaca peserta didik. Seperti ada ungkapan bahwa “Buku adalah jendela dunia” maka dengan aktivitas membaca wawasan dan pengetahuan seseorang berkembang, terasah, diperkaya, dan semakin dipertajam. Dengan wawasan yang luas, pengetahuan yang berkembang maka seorang siswa akan mampu melihat dan menganalisis setiap pengalaman secara objektif dan realistis berdasarkan fakta dan data.
Mengingat manfaat dan pentingnya dampak dari aktivitas membaca bagi siswa maka bak suatu kewajiban dan keharusan bagi sekolah untuk menyediakan perpustakaan dan disediakan tenaga khusus untuk mengelola perpustakaan sekolah. Semua itu ditempuh oleh sekolah agar peserta didiknya dapat menggali banyak informasi dan pengetahuan melalui buku-buku yang disediakan.
Agar peserta didik memiliki minat baca yang tinggi maka Pastor Adrianus Tuturop,Pr, SS selaku Kepala SMA Seminari Petrus Van Diepen Sorong Papua Barat Daya berupaya mendesain Perpustakaan sekolah yang dilengkapi dengan tempat membaca yang nyaman, Inovatif dan Asri.
Beliau mencurahkan ide, pemikiran dan waktunya demi mewujudkan agar peserta didik di SMA Seminari Petrus Van Diepen Sorong Papua Barat Daya memiliki semangat dan minat baca yang tinggi hingga kedepannya membentuk peserta didik mengalami bahwa aktivitas membaca merupakan salah satu kebutuhan dan sekaligus menjadi gaya hidup seorang pelajar.
Untuk mewujudkan mimpi dan harapannya terhadap peserta didiknya maka tempat baca bagi siswa didesain menyerupai café sehingga siswa menjadi nyaman dan betah dalam membaca. Tempat membaca di Perpustakaan yang menyerupai café tentu saja mengundang rasa penasaran dan ingin tahu bagi peserta didik. Selain desain tempat baca yang menyerupai café, penataan buku-buku yang menarik juga ikut mempengaruhi minat baca siswa. Karena dengan tampilan visual yang ada siswa tentu tergerak untuk datang berkunjung, lalu mengambil dan membuka setiap halaman dan tanpa terasa siswa telah terbawa situasi dalam sebuah buku bacaan. Selain itu penataan dengan berbagai macam ornament yang merupakan hasil karya siswa semakin menumbuhkan minat peserta didik untuk berkunjung, Saat peserta didik merasa nyaman mereka lalu mengambil buku sehingga minat dalam membaca semakin tumbuh dan meningkat.
Kunjungan ke Perpustakaan tidak hanya saat jam istirahat atau pun mengerjakan tugas tertentu. Beberapa siswa saat hendak pulang sekolah menyempatkan diri untuk singgah di tempat baca lalu mengambil buku dan membaca. Membaca secara kilat tetap memberi dampak yang positif bagi siswa sehingga dalam perjalanan pulang diharapkan nilai-nilai yang ditawarkan melalui buku membantu siswa untuk tetap bersikap tenang dan tidak mudah terprovokasi tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan sesama.
Dengan seringnya peserta didik berkunjung ke Perpustakaan dan ragam buku yang dibaca maka wawasan dan kemampuan berpikir peserta didik juga meningkat. Ia mampu mengalisa setiap peristiwa dan persoalan yang dijumpainya. Dengan demikian secara tidak langsung juga mengubah kebiasaan yang kurang mendukung untuk masa depannya.
Literasi Meningkat
Dengan beragamnya buku yang dibaca maka peserta didik juga semakin mampu menelaah isi buku seperti yang dimaksud oleh si penulis. Tak hanya mampu menelaah maksud sang penulis namun peserta didik juga kemudian mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang ditawarkan dalam buku itu.
Dengan menginternalisasikan nilai-nilai yang ditawarkan dalam buku yang dibaca peserta didik juga ditarik untuk berpikir kristis. Mampu mengkritisi setiap peristiwa/kejadian, kebijakan yang dialami dan diterimanya. Ia mampu dan berani untuk menanyakan kebijakan tertentu sebelum ia melakukannya. Setelah itu peserta didik juga dapat menyelesaikan atau menemukan jalan keluar dari persoalan yang dijumpai dan dihadapinya.
Seiring dengan minat membaca yang meningkat yang kemudian meningkatkan kemampuan literasi dalam diri peserta didik maka peserta didik semakin cakap dalam membaca tidak hanya tulisan namun situasi yang terjadi dan dialaminya, menuliskan peristiwa dan kejadian sesuai dengan fakta disertai dengan data yang relevan dan valid, berbicara secara kontekstual, mampu menghitung berdasarkan analisis data dan juga fakta yang ada sehingga sesuatu dapat direncanakan secara baik yakni terkukur dan terarah.
Oleh karena itu ternyata untuk meningkatkan minat baca bagi peserta didik bukanlah sesuatu yang sulit dan rumit. Cukup simpel seperti yang telah dibuat oleh Pastor Adrianus Tuturop, Pr Kepala SMA Seminari Petrus Van Diepen Sorong yang menata tempat baca dengan desain café sehingga membuat peserta didik tergerak untuk datang, merasa nyaman lalu membuka tiap-tiap halaman buku yang ada. Perpustaan Inovatif dan Asri Minat Baca, Literasi meningkat. Mari BBM (Berubah, Berbenah, Maju) itulah Slogan yang senantiasa didengungkan di Seminari Petrus Van Diepen Sorong.
14 Responses
Keren sekali tulisannya suster. Sangat membantu pembaca yang ingin tahu cara meningkatkan minat baca siswa.
Saya sangat setuju ketika membaca tulisan suster yang mengatakan bahwa minat membaca siswa akan tumbuh dan meningkat ketika kita menyediakan tempat dan sumber bacaan yang memadai.
Terima kasih untuk bahan bacaannya suster. Sangat menginspirasi.
Terima kasih ibu Febi Woli, mari kita belajar dari SMA Seminari Petrus Van Diepen Sorong spy Perpustakaan kita menarik minat siswa untuk membaca.
Maju terus SEMINARI PETRUS VAN DIEPEN Sorong, mendidik generasi bangsa dan Gereja
Membaca membutuhkan ketekunan dan kesetiaan. Dengan semakin banyaknyo buku yg dibaca seseorang diperkaya pengetahuannya. Mari kita mjd penyebar virus literasi bagi peserta didik kita.
Ditengah banyak pilihan, kita perlu kreatifitas yg tanggap pada situasi.
Benar sekali Pastor. Penentu kebijakan hrs memiliki pamikiran yg visioner dan responsif terhadap kebutuhan
Mantap, Suster. Saya setuju dengan apa yang telah dipaparkan oleh Suster. Membaca memang sangat penting. Apalgi jika didukung dengan sarana yang memadai dan menarik.
Terima kasih ibu Inang semoga anak2 didik kita mulai akrab dgn buku. Dan semoga Perpustakaan jg dpt ditata yg menarik. Perlu kerjasama dari seluruh komponen.
Terima kasih ibu Inang semoga aktivitas membaca bisa mnjd gaya hdp para pelajar dan semoga anak2 didik kita mjdkan buku sbg teman. Semoga perpustakaan sekolah dpt ditata dgn baik.
Perpustakaan inovatif dan asri memainkan peran penting dalam meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat. Dengan lingkungan yang menarik dan nyaman, perpustakaan ini menciptakan atmosfer yang menginspirasi pembaca. Melalui program-program kreatif dan beragam, perpustakaan ini mendorong peningkatan minat baca, memperluas wawasan, dan membangun keterampilan literasi masyarakat. Dengan adanya perpustakaan inovatif dan asri, literasi dapat meningkat secara signifikan, membawa manfaat dan kesempatan lebih besar bagi pembaca.
Terima kasih suster, sudah menginspirasi saya dengan tulisan yang sangat bagus dan menarik.
Semoga perpustakaan di sekolah kita menjadi tempat yang menyenangkan dan nyaman dengan ketersediaan buku bacaan yang bervariasi dan menarik. Sehingga anak-anak betah membaca lama-lama di perpus.
Sependapat ibu Th Simona Sedi. Mari kita sbg pendidik membudayakan literasi dlm kegiatan harian kita. Dan semoga anak didik kita jg mulai mencintai aktivitas membaca.
Sependapat ibu Th Simona Sedi. Mari kita sbg pendidik membudayakan literasi dlm kegiatan harian kita. Dan semoga anak didik kita jg mulai mencintai aktivitas membaca.
Membaca tidak sekadar dan sebatas minat atau hobby. Membaca buku adalah sebuah keberanian dan letupan kehendak untuk memperlebar jangkuan pengetahuan agar semakin penuh dan utuh. Terima kasih suster sudah memberi sekelumit pencerahan. Ambil dan bacalah.. TOLE LEGGE
Benar pak membaca membutuhkan kehendak karenanya kita perlu terus berupaya memotivasi peserta didik kita agar berani menyediakan waktu untuk membaca.