logo-color

Publikasi
Artikel Populer

TERGESERNYA BAHASA DAERAH SEBAGAI BUKTI KEARIFAN LOKAL

Lutfiana Septi Susianti, S.Pd, M.Pd

Lutfiana Septi Susianti, S.Pd, M.Pd

SMK Negeri 1 Kemangkon Purbalingga
Lutfianasepti234@gmail.com

Alat komunikasi yang paling ampuh dalam kehidupan bersama dalam suatu masyarakat adalah Bahasa. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Dengan menggunakan Bahasa manusia dapat mengetahui maksud dan tujuan seseorang berbicara. Bahasa dalam kehidupan merupakan satu kesepakatan bersama dengan pola-pola tertentu yang disepakati dan dimengerti bersama. Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan pendapat, dan argumentasi kepada orang lain. Karena itu Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan sosial. Dalam berkomunikasi seorang komunikator maupun komunikan membutuhkan kemampuan Bahasa agar dapat memahami isi pembicaraan. Oleh karena itu Bahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sosial.

Penggunaan Bahasa dalam kehidupan sosial dapat dibagi menjadi dua. Pertama adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai Bahasa Nasional. Sedangkan Bahasa yang kedua adalah Bahasa lokal atau Bahasa daerah seperti Bahasa Jawa, Sunda, Bali, Madura dan lain-lain. Setiap daerah pada umumnya mempunyai Bahasa daerah masing-masing berdasarkan kesepakatan masyarakatnya. Bahasa tersebut biasanya menjadi Bahasa Ibu atau Bahasa yang diperkenalkan orang tua untuk pertama kalinya kepada anak-anaknya. Pada suatu daerah biasanya Bahasa daerah lebih popular dari pada Bahasa Indonesia.

Seiring perkembangan zaman modern ini, semakin terkikisnya penggunaan Bahasa daerah sebagai Bahasa Ibu. Saat ini banyak sekali orang tua yang mengajarkan anak-anaknya menggunakan Bahasa Indonesia dari pada Bahasa daerah. Dahulu Bahasa Indonesia hanya digunakan ketika ada pada acara resmi seperti di sekolah ataupun ketika rapat. Tetapi saat ini Bahasa Indonesia digunakan sebagai Bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Terkikisnya Bahasa Daerah dan berganti dengan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari adalah bukti mulai tergesernya Bahasa daerah sebagai salah satu kearifan lokal yang harus kita jaga dan lestarikan. Bahasa daerah yang dulunya merupakan Bahasa yang besar, dengan perkembangan zaman dan teknologi penggunanya semakin berkurang. Saat ini anak-anak dan remaja sebagian besar tidak paham dan mengerti akan Bahasa Daerahnya masing-masing. Hal ini disebabkan gencarnya serbuan budaya asing dan arus informasi yang masuk melalui berbagai sarana seperti televisi dan internet.

Pola penerapan Bahasa Daerah dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya lokal. Adanya kesepakatan Bahasa dalam keluarga juga dapat meminimalisir tergesernya Bahasa Daerah sebagai budaya lokal. Selain keluarga, sekolah sebagai Lembaga Pendidikan formal juga mempunyai peran penting dalam menerapkan Bahasa Daerah sebagai Upaya Pendidikan karakter anak. Sekolah dapat memberlakukan kesepakatan penggunaan Bahasa Daerah ketika di sekolah. Regulasi seperti ini mungkin dapat dilakukan pada hari-hari tertentu saja. Selain sekolah lembaga Non Formal seperti adanya komunitas Bahasa juga dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian Budaya Daerah. Jika semua komponen dapat bersinergi dengan baik maka upaya pelestarian budaya lokal sebagai salah satu bentuk kearifan lokal dapat berjalan dengan baik.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I