Lutfi Fadlan Hadi
Pengampu Mata Kuliah Dr. H. A. Hari Witono, M.Pd. Kons
PASCASARJANA UNIVERSITAS MATARAM
lutfifadlan@gmail.com
Menurut King (dalam Asih, et al., 2018:2) “Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan. Stres pada pekerjaan (Job Stres) adalah pengalaman stres yang berhubungan dengan pekerjaan”. stres tenaga kependidikan melibatkan pemahaman tentang stres, peran tenaga kependidikan dalam konteks pendidikan, dan dampak stres pada mereka. Stres dapat dianggap sebagai respons fisiologis dan psikologis terhadap tekanan atau tuntutan yang berlebihan. Tenaga kependidikan, seperti guru, staf administrasi, dan tenaga pendidik lainnya, berada di garis depan sistem pendidikan dan sering kali menghadapi tekanan dan tuntutan yang tinggi.
Dalam konteks pendidikan, tenaga kependidikan bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan belajar yang baik bagi siswa. Mereka harus mengelola kurikulum, menyusun dan memberikan materi pelajaran, mengatasi masalah disiplin, dan berinteraksi dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja. Tuntutan ini sering kali berdampak pada kesejahteraan mental dan fisik mereka. Stres yang berkepanjangan dan tidak terkelola dengan baik dapat memiliki dampak negatif pada tenaga kependidikan. Mereka mungkin mengalami penurunan motivasi, kelelahan, kecemasan, depresi, serta masalah fisik seperti sakit kepala dan gangguan tidur. Stres juga dapat memengaruhi kinerja mereka dan mengganggu hubungan dengan siswa, rekan kerja, dan orang tua.
Oleh karena itu, penting untuk memahami tantangan dan tekanan yang dihadapi oleh tenaga kependidikan serta konsekuensi stres yang mungkin timbul. Dalam pendahuluan ini, kita mengakui perlunya perhatian dan dukungan terhadap kesejahteraan mental dan fisik tenaga kependidikan. Selain itu, kita juga harus mengeksplorasi strategi dan upaya untuk mengelola stres, mempromosikan kesehatan mental, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat bagi mereka.
Stres dalam tenaga kependidikan, seperti guru atau staf sekolah, bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dengan tuntutan dan tekanan pekerjaan mereka. Beberapa isi dari stres dalam tenaga kependidikan dapat meliputi:
- Beban kerja yang tinggi: Tenaga kependidikan seringkali memiliki tugas dan tanggung jawab yang banyak dan kompleks. Mereka harus mengajar, mengelola kelas, menyiapkan materi pelajaran, mengevaluasi kinerja siswa, dan melaksanakan tugas administratif lainnya. Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan kelelahan.
- Tuntutan siswa dan orang tua: Tenaga kependidikan berinteraksi dengan berbagai macam siswa yang memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda-beda. Mereka juga harus berurusan dengan harapan dan tuntutan yang ditetapkan oleh orang tua siswa. Hal ini bisa menimbulkan stres jika ada konflik atau kesulitan dalam memenuhi harapan tersebut.
- Kurangnya sumber daya: Terbatasnya sumber daya, seperti fasilitas yang memadai, peralatan yang memadai, atau dukungan administrasi yang memadai, dapat meningkatkan tingkat stres dalam tenaga kependidikan. Kurangnya sumber daya dapat mempersulit pelaksanaan tugas mereka dan menyebabkan ketidakpuasan.
- Tekanan waktu: Tenaga kependidikan seringkali dihadapkan pada tenggat waktu yang ketat, seperti menyusun kurikulum, menyelesaikan tugas administratif, atau menyelesaikan laporan evaluasi. Tekanan waktu yang tinggi dapat menciptakan situasi stres dan mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka.
- Kurangnya dukungan dan pengakuan: Kurangnya dukungan dari manajemen, rekan kerja, atau sistem pendidikan secara keseluruhan juga dapat menyebabkan stres dalam tenaga kependidikan. Rasa kurang dihargai atau diakui atas upaya mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat berkontribusi pada tingkat kelelahan dan kekecewaan.
- Konflik dalam lingkungan kerja: Konflik dengan rekan kerja, atasan, atau orang tua siswa juga dapat menjadi faktor penyebab stres dalam tenaga kependidikan. Konflik tersebut dapat mengganggu iklim kerja yang sehat dan menciptakan situasi yang tidak menyenangkan.
Stres yang berkepanjangan dan tidak ditangani dengan baik dapat berdampak negatif pada kesejahteraan tenaga kependidikan, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung bagi tenaga kependidikan.
Kesimpulan mengenai stres pada tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
- Stres adalah hal yang umum di kalangan tenaga kependidikan. Mereka sering menghadapi tekanan dari berbagai aspek pekerjaan mereka, seperti tanggung jawab mengajar, persiapan kurikulum, penilaian siswa, dan interaksi dengan siswa, orang tua, serta rekan kerja.
- Stres dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan fisik dan mental tenaga kependidikan. Mereka mungkin mengalami kelelahan, kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya akibat tekanan yang berkepanjangan.
- Faktor-faktor yang menyebabkan stres bagi tenaga kependidikan dapat meliputi beban kerja yang berlebihan, tuntutan yang tidak realistis, kurangnya dukungan sosial, konflik dalam lingkungan kerja, kurangnya otonomi, dan ketidakpastian pekerjaan.
- Organisasi dan institusi pendidikan perlu menyadari pentingnya mengelola stres di kalangan tenaga kependidikan. Ini melibatkan penciptaan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung, peningkatan komunikasi dan koordinasi antara staf, memberikan sumber daya yang memadai, dan memberikan pelatihan dan dukungan psikologis.
- Tenaga kependidikan juga perlu mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres mereka sendiri. Ini dapat meliputi praktik self-care seperti olahraga, meditasi, tidur yang cukup, dan mengatur waktu dengan bijaksana. Mencari dukungan sosial dari rekan kerja, teman, atau keluarga juga dapat membantu mengurangi stres.
- Penting untuk memahami bahwa stres tidak selalu negatif. Beberapa tingkat stres dapat membantu memotivasi dan meningkatkan kinerja. Namun, ketika stres berlebihan dan tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan dan produktivitas tenaga kependidikan.
Kesimpulan tersebut menegaskan perlunya perhatian terhadap stres di kalangan tenaga kependidikan dan perlunya upaya kolaboratif dari individu, organisasi, dan institusi pendidikan untuk mengatasi stres ini agar menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif bagi tenaga kependidikan.