logo-color

Publikasi
Artikel Populer

STRUKTUR ORGANISASI

Rizki Amin Al Qadry S.Sos

Rizki Amin Al Qadry S.Sos

Pengampu MK: Dr.H.A.Hari Witono,M.Pd.,Kons.
PASCASARJANA UNIVERSITAS MATARAM
riskyal230@gmail.com

Struktur organisasi ialah gambaran pembagian wewenang serta tanggung jawab baik hubungan vertikal maupun horizontal suatu organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya (Ivancevich, 2010). Struktur organisasi merupakan susunan hubungan kerja, sistem, dan proses operasi, serta orang atau kelompok dengan melakukan upaya dalam mencapai tujuan (Ahmadi, Mehrpour, Nikooravesh, 2016). Struktur organisasi merupakan sistem yang menggambarkan bagaimana suatu perusahaan beroperasi, mengatur, dan mengatur dirinya sendiri, dan umumnya meliputi perusahaan (Bilal, Ahmed, 2016). Berdasarkan berbagai definisi tersebut, dapat dipahami bahwasanya Struktur Organisasi adalah suatu sistem pembagian peran dan tanggung jawab berdasarkan kualifikasi individu dalam suatu kelompok berlandaskan kualitas dan kemampuan masing-masing baik secara horizontal maupun vertikal guna bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Dalam membentuk struktur organisasi, bukan hanya sekedar masalah pembentukan atau penetapan strukturnya. Yang selanjutnya mengisi setiap posisi maupun struktur serta peran dengan job description atau pekerjaan., kemudian selanjutnya mencari individu yang sesuai dengan keahlian kerjanya (staffing). Tetapi pengorganisasian yaitu proses manajerial yang berkelanjutan secara terus menerus dan dievaluasi secara komprehensif atau menyeluruh. Peninjauan ulang kembali pada struktur organisasi, job description, serta staffingnya juga merupakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas pengorganisasian.

Organisasi memerlukan korelasi atau hubungan antar beberapa elemen pekerjaan yang diperlukan. Oleh karena itu, perlu koordinasi serta media komunikasi supaya tidak terjadi benturan antar kepentingan. Pengorganisasian juga mencakupi kegiatan atau aktivitas pembagian kerja antar anggota dalam suatu organisasi. Sehingga pekerjaan dalam organisasi menjadi adil dan merata, tidak ada anggota organisasi yang mempunyai banyak pekerjaan, dan sebaliknya terdapat anggota kelompok organisasi yang lebih  banyak menganggur. Istilah dalam ekonomi disebut  sebagai keadaan atau posisi equilibrium (Adil dan Seimbang).

Tiga Model Desain Organisasi terdiri dari 3 macam model yaitu: (1)Konvensional ialah suatu model struktur organisasi dengan cirri-ciri tingkat departementalisasi yang sederhana, rentang kendali tidak terlalu luas, wewenang sentral  dalam tangan satu orang atau tidak banyak pemimpin dan koordinator, serta tingkat formalisasi rendah. (2)Birokrasi yaitu suatu struktur yang tugas-tugas  operasinya condong lebih  rutin serta dicapai melalui spesialisasi kerja, aturan yang lebih formal, tugas dikelompokkan kedalam suatu departemen fungsional, wewenang juga mulai terpusat, rentang kendali lebih sempit atau tertutup, dan pengambilan keputusan dimana mengikuti rantai komando atau pimpinan. Dan yang terakhir, (3)Matriks yakni struktur yang membuat suatu lini atau rangkap wewenang, menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk atau hasil. Kekuatan matriks terletak pada penempatan para spesialis dalam pekerjaan secara akurat.

Selanjutnya ada Organisasi berdasarkan bentuk. Menurut (Hasibuan, 2001) terdiri dari: (1)Organisasi Lini, yaitu Pendelegasian wewenang dilaksanakan secara vertikal dengan garis umumnya lebih pendek terhadap seseorang atasan kepada kariawan atau bawahannya. Bentuk ini biasanya memiliki ciri umum, yaitu organisasinya relatif kecil serta sederhana. (2)Organisasi Lini dan Staf,  Bentuk organiasasi ini umumnya pucuk pimpinan-pimpinan dibawahnya serta pimpinan biasanya dibantu dengan staf. Tipe organisasi ini terdapat dalam organisasi  menengah maupun besar, daerah kerjanya lebih luas, dan pekerjaan cukup banyak. (3)Organisasi Fungsional, adalah organisasi fungsional memiliki pembagian kerja yang didasarkan pada spesialisasi kerja yang sangat mendalam, serta para pekerja  hanya mengerjakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan bidang atau spesialisasi kerjanya. (4)Organisasi Lini, Staf dan Fungsional, merupakan adaptasi dari bentuk organisasi sebelumnya, yaitu lini dan staf, dan fungsional yang diterapkan dalam organisasi besar serta bersifat lebih kompleks. Pada tingkat ini, umumnya memiliki dewan atau komisaris. Dan yang terakhir adalah (5)Organisasi Komite, Organisasi ini mempunyai masing-masing anggota atau pejabat yang meiliki wewenang yang sama dan pimpinannya bersifat kolektif. Terdapat  pembagian tugas, wewenang pada semua anggota atau pejabat, tugas beserta tanggung jawab pimpinan dilaksanakan dengan kolektif.

Teori yang dapat menganalogikan suatu struktur organisai dapat dikoreliasikan dengan teori AGIL dari Talcot Person, AGIL merupakan singkatan dari istilah Adaptasi, Goal Attainment (Pencapaian Tujuan), Integrasi, dan Latensi (Pemeliharaan Pola). Adaptasi adalah sebuah keharusan bagi sistem-sistem sosial yang ada, guna menghadapi suatu lingkungan baru. Dimana ia harus beradaptasi terhadap lingkungannya tersebut, serta menyesuaikan lingkungan terhadap kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan. Kemudian ada Goal attainment yaitu suatu syarat fungsional yang lahir dari prilaku atau tindakan yang dilakukan dalam mencapai tujuan-tujuan utama sesuai apa yang telah disepakati. Selanjutnya ada Integrasi, ialah generalisir atau pengatur hubungan bagian-bagian yang menjadi terlibat dalam  komponennya. Dan yang terakhir yakni Latensi, adalah suatu sistem yang harus saling melengkapi, memelihara, dan memperbaiki, mulai dari motivasi individu maupun pola-pola kultural yang ada dalam suatu komponen tidak terkecuali dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi ialah suatu sistem pembagian peran dan tanggung jawab berdasarkan kualifikasi individu dalam suatu kelompok berlandaskan kualitas dan kemampuan. struktur organisasi yang pada hakikat atau dasar saling berkaitan, jika terdapat salah satu dari skema AGIL tersebut tidak dijalankan, secara otomatis skema-skema yang lain akan mengalami gangguan. Organisasi yang tercipta tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Maksudnya, sebuah sistem atau tatanan kelompok maupun organisasi akan berlaku dan berjalan dengan baik jika skema AGIL ini dijalankan. Di karena skema tersebut adalah ciri dan komponen seluruh sistem dan tatanan sosial, tidak terkecuali dalam suatu struktur organisasi. Seperti contoh lembaga pendidikan atau organisasi berupa fakultas atau program studi berikut:

Terdapat struktur kepemimpinan (dekan atau direktur fakultas atau program studi, pembantu dekan atau direktur fakultas atau program studi,  para dosen, dan para mahasiswa), jika di sebuah fakultas tersebut tidak ada seorang atau salah satu komponen didalamnya, maka struktur organisasi dan kepemimpinan di fakultas atau program studi tersebut dapat dipastikan akan mengalami gangguan pada sistem, atau tatanan didalamnya tidak akan berfungsi atau  bekerja sebagaimana semestinya.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I