Lutfiana Septi Susianti, S.Pd., M.Pd.
Guru SMK Negeri 1 Kemangkon Purbalingga
Lutfianasepti234@gmail.com
Masyarakat yang “melek” akan literasi, kata-kata tersebut saat ini sedang digembor-gemborkan. Masyarakat yang melek akan literasi diharapkan dapat menjadi generasi-generasi yang akan terhindar dari miskomunikasi sosial yang sering terjadi pada masyarakat saat ini. Seperti kita tahu literasi adalah suatu gerakan sadar pikir. Dimana kita sebagai generasi muda harus pandai-pandai menyikapi dan bersikap dalam melakukan segala sesuatu. Mampu mengolah pengetahuan dan informasi untuk kelangsungan hidup yang berpusat pada akal budinya. Literasi merupakan pangkal menuju manusia yang cakap dalam kehidupan. Sebenarnya literasi tidak hanya berhenti sampai kemampuan seseorang untuk membaca saja, tetapi literasi juga melibatkan ketrampilan untuk bersikap, memahami dan bernalar. Seseorang yang pandai bersikap dalam lakunya merupakan salah satu bentuk generasi cerdas dalam berliterasi. Mencari kebenaran-kebenaran dan pokok permasalahan tentang suatu hal juga merupakan bentuk dari perwujudan generasi literasi. Mereka yang enggan bahkan tidak mau untuk menjadi generasi literasi akan berkutat pada pemikiran yang kolot, tak bernalar, mudah emosi, mudah terprovokasi, dan mudah merundung. Mereka akan lebih mudah mengalami berbagai kesulitan dan penjerumusan kepada hal-hal yang buruk dan tidak bertanggung jawab. Hal tersebut menunjukan bahwa masih rendahnya literasi saat ini. Hal ini banyak disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan ketidakpahaman akan pentingnya literasi dalam kehidupan. Banyak orang yang terbiasa untuk mendengar dan berbicara dari pada berliterasi. Rata-rata orang menghabiskan waktunya untuk menonton televisi, jalan-jalan, bukan untuk membaca dan menulis. Beberapa faktor penyebab rendahnya budaya literasi antara lain:
- Keinginan membaca yang masih rendah
- Tidak membiasakan diri untuk membaca
- Sarana baca yang minim
- Malas untuk membaca
- Perkembangan teknologi yang canggih
Ituah beberapa sebab rendahnya literasi pada era modern saat ini. Salah satu penyebab yang dominan adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih. Penggunaan teknologi memiliki beberapa sisi positif dan negatif. Kita bisa melihat dari titik negatifnya terlebih dahulu. Seperti kita ketahui hampir semua orang mempunyai gadget. Mereka banyak menggunakan untuk bermedia sosial. Banyak orang yang malas emmbaca buku tetapi mereka lebih senang untuk bermain gadget. Jadi tidak heran jika generasi muda lebih mudah terprofokasi. Sebenarnya gadget mempunyai banyak sekali manfaat, tetapi kita sebagai generasi sadar teknologi juga harus bisa memilah informasi-informasi yang dipat dipercaya dan informasi hoax. Generasi cerdas harus bisa membangun literasi media. Sisi kedua adalah sisi positif terhadap penggunaan gadget. Berikut dampak positif penggunaan gadget di antaranya:
- Mempermudah komunikasi
- Memperluas jaringan pertemanan
- Menambah pengetahuan
- Sumber informasi
- Merangsang untuk berpikir kritis dan kreatif
Dengan penggunaan gadget yang tepat maka informasi-informasi fakta dapat diperoleh. Memerhatikan sumber bacaan dalam internet juga merupakan salah satu cara penggunaan gadget yang tepat. Dengan bacaan yang baik diharapkan generasi cerdas berliterasi dapat menciptakan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah. Sebagai generasi cerdas berliterasi kita harus dapat mentransformasi pemikiran terdahulu menuju ke pemikiran moderen. Kini saatnya menjadi generasi yang cerdas, yang kaya akan informasi positif, terhindar dari hoax dan dapat memecahkan masalah dengan baik. Marilah jadikan literatur-literatur bacaan sebagai sumber informasi yang baik yang mewujudkan pribadi yang cerdas, dan dapat membangun negeri. Negeri yang baik adalah negeri yang pandai berliterasi. Generasi yang cerdas adalah generasi yang mampu berliterasi. Budayakan membaca untuk dirimu dan negerimu.