Nurul Khotimah, S.Pd.I
Guru MI Ma’arif NU Karangasem Purbalingga
nurulkhotimah518@gmail.com
Belajar Matematika sering kali menjadi momok bagi para siswa. Mereka menjudge bahwa Matematika merupakan mata pelajaran dengan materi yang sulit. Jadi sebelum memulai belajar, sudah malas terlebih dahulu. Pesimis tidak akan bisa menjawab soal matematika dengan benar. Otak bawah sadarnya otomatis sudah terstimulus Matematika mata pelajaran paling sulit. Kalau sudah begitu, apapun cara dan macam gaya mengajarnya, tak akan mampu menembus otak mereka. Ibarat mau masuk rumah tapi pintu masih tertutup.
Ketika siswa kurang percaya diri dalam memulai pelajaran, maka mereka merasa kesusahan dalam menerima instruksi yang diberikan guru dan kurang komitmen dalam mengerjakan tugasnya. Hal ini menjadi penyebab hasil belajar siswa rendah.
Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa, baik itu faktor internal maupun eksternal siswa. Faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa antara lain kurangnya semangat dalam belajar, kondisi kesehatan siswa, ketidakmampuan siswa maupun kenyamanan hati siswa tersebut.
Faktor eksternal siswa dapat berasal dari keluarga, lingkungan maupun dari gurunya. Faktor yang berasal dari keluarga seperti kurangnya perhatian maupun dukungan dari orang tua saat anak belajar di rumah. Faktor dari lingkungan seperti kebersihan dalam rumah, pencahayaan yang kurang, teman sebaya maupun kebisingan lingkungan.
Sementara faktor dari guru di antaranya guru mengajarnya monoton, tidak menggunakan metode mengajar yang berbeda, kurang ada interaksi dengan siswa. Hanya memberi materi dan tugas saja. Sehingga timbul kejenuhan dan kebosanan siswa yang menjadi pemicu siswa malas belajar. Tidak bergairah mengikuti pembelajaran dikarenakan tidak adanya pemantik yang mendorong siswa belajar dengan semangat.
Guru tentunya mencari solusi cara untuk mendorong kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru dapat mendesain pembelajaran yang menyenangkan. Dengan pembelajaran yang menyenangkan, akan membawa siswa menghasilkan prestasi dan skill yang baik sehingga berguna bagi masa depannya. Guru harus mampu memilih metode atau model pembelajaran yang tepat sesuai materi pembelajaran guna meningkatkan kemampuan siswa untuk terus berinovasi dan selalu berpikir kreatif. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini, guru dituntut untuk dapat memanfaatkan penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaran maupun metode belajar yang berbeda dalam setiap materi pembelajaran, diharapkan siswa minat untuk mengikuti pembelajaran dengan antusias.
Media pembelajaran sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Media digunakan untuk memberikan stimulus pada siswa, memotivasi siswa untuk belajar, sebagai pembangkit respon siswa, memberikan umpan balik pembelajaran dengan cepat, serta memudahkan siswa menerima materi pembelajaran.
Untuk membangkitkan motivasi siswa dalam mempelajari materi Pecahan Senilai di MI Ma’arif NU Karangasem, guru menggunakan media pembelajaran PhET. Yang dapat diakses melalui http://phet.colorado.edu .
Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran terutama Mata Pelajaran Sains dan Matematika, agar siswa lebih mudah memahami dan menguasai konsep dari materi yang dipelajari. Salah satunya yaitu menggunakan media pembelajaran PhET. Media pembelajaran PhET adalah salah satu media komputasi yang menyediakan media interaktif baik mata pelajaran sains maupun matematika. Media ini menyediakan simulasi-simulasi komputer interaktif untuk mata pelajaran Matematika dan Sains. Penggunaan media ini sangat menyenangkan dan gratis serta dapat meningkatkan keefektifan kegiatan belajar mengajar Matematika. Media pembelajaran PhET dapat digunakan secara gratis dari situs web PhET (http://PhET.colorado.edu). Media ini berisi simulasi dalam bentuk animasi dan bersifat interaktif berupa permainan, sehingga siswa belajar melalui eksplorasi. Media pembelajaran PhET dapat digunakan langsung secara online maupun secara offline dengan cara diunduh terlebih dahulu. Salah satu tujuan dari media pembelajaran PhET adalah menyediakan media yang terbuka yang dapat digunakan oleh siswa untuk bereksplorasi pada saat mempelajari konsep-konsep materi pembelajaran.
Di dalam media pembelajaran PhET ada bagian-bagian file yang dapat dipilih sesuai materi yang dibutuhkan. Dalam media PhET dapat menayangkan suatu materi pelajaran yang bersifat abstrak dan dapat dilihat dan dimainkan dengan jelas dalam media ini. Sehingga siswa dapat memahami konsep materi pelajaran dengan mudah. Didalam PhET, terdapat simulasi yang bersifat teori atau latihan dan percobaan yang melibatkan siswa secara aktif. Siswa dapat melakukan kegiatan percobaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sesuai. Selain dapat membangun konsep, media pembelajaran PhET juga dapat digunakan untuk memunculkan keterampilan proses siswa saat proses pembelajaran.
Cara penggunaan media pembelajaran Phet untuk materi Pecahan Senilai adalah sebagai berikut:
1. Ketik http://phet.colorado.edubisa di laptop, PC atau gawai yang dimiliki. Kemudian klik simulasi dan klik Matematika.
2. Pilih Pecahan Senilai.
3. Pilih tanda Play untuk memulai.
4. Pilih tanda strip (-) untuk berlatih dan pilih permainan untuk bermainan.
5. Pilih berlatih akan muncul seperti ini. Tinggal klik tanda panah kuning ke atas ataupun ke bawah untuk menentukan nilai pecahan, maka akan muncul pecahan senilainya di sebelah kanan.
6. Pilih permainan, silahkan pilih level kemudian mainkan.
Dalam pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran PhET, terlihat bahwa siswa mudah memahami materi pembelajaran dan sangat menikmati media pembelajaran yang ditayangkan karena media ini berbasis animasi dan permainan.
Dengan menggunakan media pembelajaran PhET ini, tercipta pembelajaran menyenangkan bagi siswa. Karena media pembelajaran Phet tidak terlepas dari sebuah percobaan, dimana siswa dapat mengekplorasi materi secara keseluruhan tanpa rasa bosan. Media pembelajaran interaktif sangat dibutuhkan guna menunjang kegiatan pembelajaran di kelas. Apalagi pada masa sekarang ini, hampir semua aspek di dunia pendidikan tak lepas dari peran teknologi. Saat penilaian harian berlangsung, sebagian besar siswa dapat mengerjakan soal dengan benar dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
Sumber Referensi:
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Prihatiningtyas, dkk. 2013. Implementasi Simulasi PhET dan KIT Sederhana Untuk Mengajarkan Ketrampilan Psikomotorik Siswa Pada Pokok Bahasan Alat Optik. Semarang: Jurnal Pendidikan IPA Indonesia
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta