logo-color

Publikasi
Artikel Populer

GERAKAN SOLUTIF BAGI PARA PENDIDIK DALAM MENGHADAPI KURIKULUM MERDEKA

MISKADI

MISKADI

Pendidikan merupakan salah satu tonggak penentu keberhasilan sebuah negara. Semakin baik tingkat kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin baik pula tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) negara tersebut. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 275 juta jiwa masih memiliki PR besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional (BPS, 2022).

Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, selama kurun waktu 77 tahun sudah mengalami 10 pergantian kurikulum pendidikan nasional. Banyak aspek yang melatarbelakangi pergantian kurikulum pendidikan, salah satunya karena kurikulum sebelumnya sudah perlu diupgrade guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan menyiapkan strategi sistem pendidikan untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Tujuan perubahan kurikulum ini, untuk menyempurnakan sistem pendidikan yang sudah diterapkan sebelumnya, untuk menjawab tantangan di masa depan agar dapat bersaing dan dapat mengantarkan siswa menjadi penerus bangsa yang siap mengikuti tuntutan zaman (Kemendikbud, 2022).

Puncaknya, pada saat Indonesia terjangkit wabah Covid-19 semua aktivitas pendidikan dihentikan sementara dan digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (online). Selama masa pandemi, siswa lebih banyak menghabiskan waktu belajarnya di rumah dan guru atau pendidik hanya bisa mengontrolnya melalui komunikasi media sosial saja seperti via WhatsApp dan Zoom. Kondisi ini, membuat pendidikan di negeri ini sedikit terganggu dan mengalami keterlambatan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Mendikbudristek Nadiem Makarim meresmikan kurikulum merdeka sebagai solusi dalam memulihkan pembelajaran. Dalam kurikulum merdeka ini, ada tiga opsi yaitu: opsi pertama kurikulum 2013 secara penuh, opsi kedua kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan) dan opsi ketiga kurikulum merdeka yang dapat diterapkan oleh tiap sekolah menyesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan sekolah (Permendikbud No. 56 Tahun 2022).

Kurikulum merdeka diresmikan sebagai solusi loss learning akibat terjadinya Covid-19 dan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Indonesia. Namun, tidak sedikit yang pro-kontra dengan kurikulum ini, salah satunya kekhawatiran yang datangnya dari para pendidik. Bukan tanpa sebab, ada beberapa hal yang menjadi kecemasan tersendiri bagi para pendidik salah satunya dikarenakan dengan diberlakukannya kurikulum merdeka ini, akan berpengaruh pada pemenuhan beban mengajar guru. Pendidik juga dituntut kreatif, inovatif, dan terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam sistem pembelajaran, hal ini tentu memberatkan mengingat kualitas pendidik belum merata terlebih pendidik atau guru-guru yang sudah lanjut usia dan pendidik yang berada di wilayah 3 T (terluar, terdepan, tertinggal).

Untuk tetap bisa survive pada kurikulum merdeka ini, apa saja yang perlu disiapkan dan dilakukan oleh para pendidik? Pertanyaan tersebut sangat mudah dipecahkan, sebagai seorang pendidik harus membuang jauh-jauh sifat pesimistis. Sebuah keharusan bagi pendidik untuk memberikan pendidikan sebaik mungkin yang bisa dikemas dengan menarik untuk menarik perhatian dan meningkatkan minat belajar siswanya. Gerakan solutif dapat dijadikan kunci utama dalam menghadapi kurikulum merdeka ini. Gerakan solutif yang seperti apa yang dapat dilakukan oleh pendidik? Yuk simak beberapa tips berikut:

1. Manfaatkan platform merdeka belajar yang telah disediakan oleh pemerintah

Pemerintah tidak hanya meresmikan kurikulum yang baru saja, melainkan juga menyediakan platfrom yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam memenuhi kebutuhan kegiatan belajar mengajar. Banyak fitur aplikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa, pilihan materi yang beragam, dan bisa memilih beberapa referensi yang dapat diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu platform merdeka belajar yang bisa diakses oleh pendidik, peserta didik dan dinas adalah Akun belajar.id

2. Gunakan model pembelajaran yang menarik

Model pembelajaran yang menarik dapat membuat siswa menjadi semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Seorang pendidik harus pintar memilih jenis model pembelajaran, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih model pembelajaran di antaranya pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan teknik dan taktik pembelajaran.

Dulu, pendekatan pembelajaran lebih dominan kepada guru atau yang biasa disebut teacher centered approach, pada kurikulum merdeka ini pendidik disarankan untuk memberikan kebebasan kepada siswa atau menjadikan siswa sebagai subjeknya (student centererd approach). Kegiatan pembelajaran harus melibatkan seluruh siswa, bisa memberikan pekerjaan individu dan sekali-kali pekerjaan kelompok. Metode pembelajar yang digunakan pun harus bervariasi pula seperti guru memberikan studi kasus kemudian tiap kelompok memberikan argumentasinya (debat) mengenai kasus tersebut. Hal yang tak kalah penting yang harus diperhatikan oleh pendidik adalah teknik dan taktik pembelajaran, banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat siswa semangat mengikutim kegiatan pembelajaran dan membuat siswa tidak jenuh misalnya sekali-kali melakukan kegiatan belajar mengajar di luar kelas, melakukan interaksi dengan setiap murid dan memberikan candaan.

3. Belajar menggunakan teknologi dalam sistem pembelajaran dan mengikuti pelatihan

Dalam kurikulum merdeka, pendidik dituntut kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Tidak bisa dipungkiri, semakin majunya zaman mengharuskan proses pembelajaran dapat terintegrasi dengan teknologi. Adanya teknologi memberi warna tersendiri dalam dunia pendidikan dan bisa memicu siswa lebih semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Misalnya aplikasi Quizizz merupakan aplikasi pendidikan berbasis game, aplikasi WordWall yaitu platform pendidikan yang biasanya digunakan untuk pembuatan kuis dan aplikasi-aplikasi penunjang pembelajaran yang lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Untuk mahir menggunakan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar, pendidik juga perlu mengasah kemampuan dengan mengikuti kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi guru, contohnya sebut saja lembaga Guru Inovatif Indonesia.  Guru Inovatif Indonesia merupakan sebuah lembaga yang didesain mendampingi guru dan menyediakan berbagai pelatihan di bidang pendidikan untuk menumbuhkan sifat kreatif dan inovatif. Hadirnya Guru Inovatif Indonesia di tengah-tengah pendidik diharapkan dapat menjadi solusi dengan diberlakukannya kurikulum merdeka. Untuk mengetahui lebih lanjut, bisa mengunjungi platfrom guruinovatifindonesia.com

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I