
Ismawati Yulia
Guru
Siapa sih yang tidak senang, jika sudah bisa baca. Sekarang les baca sudah mulai dilirik oleh masyarakat. Hal itu sejalan seusai dikeluarkannya peraturan bahwa di PAUD/TK tidak diperbolehkan mengajarkan baca dan anak masuk MI/SD diharapkan sudah bisa membaca.
Membaca sangatlah penting dan erat hubungannya dengan kehidupan, dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi kita pasti membaca. Baik itu buku, Al-Qur’an, kitab, bacaan, pesan di handphone atau lainnya.
Les baca hadir untuk membantu anak-anak mulai 4,5 tahun yang belum bisa baca atau yang belum lancar baca sampai usia anak MI/SD. Les baca pada umumnya masih marak di wilayah kota dan belum ke desa terpencil. Tenaga ahli khusus les baca sekarang ada juga yang bersertifikat, memakai modul level, trik metode jitu yang unik agar membuat anak senang untuk membaca.
Apa sih AKMI dan ANBK itu? Kalian pasti bertanya-tanya. AKMI adalah Asssmen Kompetensi Madrasah Indonesia yang disingkat AKMI. AKMI mulai ada sejak tahun pelajaran 2021/2022 di tingkat MI. Dilaksanakan pada waktu semester gasal.
Di dalam soal AKMI yang berbasis komputer ini ada soal bentuk pilihan, isian singkat yang menggunakan tiga bahasa: bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris. Setiap anak dibekali materi dalam tiga bahasa tersebut dalam mapel yang diajarkan di MI. Tak lupa anak juga diajarkan bagaimana cara mengoperasikan komputer/laptop agar mudah mapan dan mandiri saat ujian AKMI benar-benar dilaksanakan. Soal berupa bacaan/teks panjang.
Sedangkan ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Yaitu Asesmen yang isinya ada pertanyaan untuk guru, kepala sekolah, dan siswa. Untuk guru dan kepala sekolah namanya kuesioner Sulingjar (survei lingkungan belajar), sedangkan untuk siswa ada literasi membaca, literasi sosial budaya, dan numerasi.
ANBK dan AKMI sasarannya adalah siswa kelas 5 di Sekolah Dasar. Ada beberapa Madrasah yang menjadi peserta AKMI saja, yang ANBK dan AKMI, dan ada yang hanya ANBK saja. Itu semua sesuai jatah dari Madrasah masing-masing. ANBK dan AKMI memiliki hasil tersendiri, seperti laporan rapor untuk per siswa, dan Madrasah. Yang mana nanti hasilnya dijadikan sebagai bahan evaluasi Madrasah.