logo-color

Publikasi
Artikel Populer

MEMBACA KUNCI TINGKATKAN LITERASI DAN TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN BANGSA

Yusniatuty Wahyu Komala

Yusniatuty Wahyu Komala

Literasi menurut KBBI adalah kemampuan menulis dan membaca, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu, kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Dengan kata lain literasi merupakan kemampuan seseorang untuk menyerap informasi, menganalisis, berkomentar dan berfikir kritis terhadap informasi yang di dapat.

Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 Negara, dengan kata lain Indonesia merupakan 10 Negara terbawah dengan tingkat literasi rendah.

Minat baca yang rendah merupakan salah satu faktor terbesar mengapa Indonesia masuk kedalam jajaran 10 Negara dengan literasi rendah. Selain itu menurut UNESCO pada tahun 2012, minat baca anak Indonesia hanya 0,001%.

Riset berjudul World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat baca, walaupun dari segi penilaian infrastruktur pendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. Hal ini harusnya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia.

Tidak melulu harus melalui buku cetak yang ada di perpustakaan atau toko buku, namun bisa memanfaatkan teknologi yang sudah semakin maju. Banyak buku atau artikel yang sudah bisa di akses melalui smartphone dan dapat dibaca dimanapun dan kapanpun bahkan secara gratis. Ironisnya, meski minat baca buku rendah namun pengguna internet Indonesia rata-rata menghabiskan waktu selama 8 jam 52 menit untuk berselancar di internet. Dan lebih dari 5 jam digunakan untuk sosial media.

Sejak dulu di Indonesia memang condong memaksa anak-anak hanya membaca buku pelajaran saja, sedangkan membaca komik ataupun bacaan diluar mata pelajaran wajib dianggap membuang-buang waktu. Anak tidak dibiarkan bebas eksplorasi minat bacaannya sendiri. Senyatanya untuk melatih minat baca anak, akan lebih baik jika anak di bebaskan membaca bacaan yang memang mereka minati baik komik, novel maupun buku cerita lainnya. Karena dengan terbiasa membaca, anak akan terlatih untuk menambah referensi bacaan lainya dan akan meningkatkan literasi generasi bangsa.

Tidak hanya pendidik, tapi orang tua juga harus ambil andil dalam membantu meningkatkan minat baca anak sejak usia dini, bukan hanya sekedar menyuruh anak untuk membaca, namun juga bisa dicontohkan dengan tindakan seperti membacakan buku dongeng pada anak sebelum tidur atau bisa dengan membaca didekat anak agar anak terbiasa dengan aktifitas membaca dan juga ikut tertarik mengikutinya.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I