logo-color

Publikasi
Artikel Populer

HOMESCHOOLING ALTERNATIF PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI COVID 19

Dra. Haryani

Dra. Haryani

Pendidik di MTs Negeri 5 Klaten

Dengan adanya Surat Edaran menteri  Pendidikan dan Kebudayaan  Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan  dalam Masa Darurat (COVID – 19)  bahwasanya  dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan maka pendidikan dilaksanakan dari rumah  melalui pembelajaran jarak jauh daring dan /luring. Penerapan model pembelajaran jarak jauh ini memang harus dilaksanakan mengingat bahwa pendidikan merupakan kunci peradaban sebuah bangsa. Meski pembelajaran dilaksanakan tanpa tatap muka jangan sampai kreatifitas anak dalam belajar menurun. Untuk itu perlu diciptakan suasana belajar yang inspiratif,menyenangkan dan bermakna.

Kegiatan Belajar dari Rumah (homeschooling) dilaksanakan untuk memberikan pengalaman  belajar yang bermakna bagi peserta didik tanpa terbebani tuntutan menuntaskan semua capaian kurikulum serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup . Dengan demikian sangat diperlukan peran  orang tua dalam mendampingi putra putrinya dalam belajar. Karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama  orang tua, masyarakat (pendidik) dan juga pemerintah. Selama ini orang tua seakan akan hanya menyerahkan  tanggung jawab pendidikan dibebankan kepada pihak sekolah  dalam hal ini guru. Sekarang saatnya Orang tua bertanggung jawab penuh akan  pendidikan anak-anaknya. Pendidikan dengan model homeschooling terstruktur sebagai alternatif pendidikan di saat pandemi COVID -19 ini  diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat meningkat aktifitas peserta didik.

Home schooling  secara bahasa berarti sekolah rumah dikenal juga dengan sekolah mandiri atau Home education,Home Based learning.  Pengertian homeschooling  secara umum adalah model pendidikan alternatif atau proses layanan pendidikan yang secara sadar .teratur dan terarah yang dilakukan orang tua ,keluarga dan lingkungan yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan dan proses pembelajaran sehingga anak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Dalam homeschooling  orang tualah yang  harus menyusun kurikulum,menentukan metode mencari bahan ajar serta evaluasi pembelajaran.

Bagi orang tua yang memiliki pengalaman pendidikan mungkin tidak begitu bermasalah namun bagi orang tua yang kurang memiliki  pengalaman pendidikan  akan  merasa kesulitan dalam mendampingi putra putrinya dalam belajar. Untuk itu diperlukan upaya-upaya tertentu  baik dari pihak sekolah/madrasah  atau  orang tua,agar homeschooling selama masa pandemi COVID-19 ini tidak membosankan dan dapat meningkatkan  kreatifitas serta kecakapan  peserta didik .

Salah satu upaya yang dapat dilakukan  adalah dengan menghadirkan guru/ pendidik ke rumah-rumah atau kelompok-kelompok belajar di rumah tentunya dengan memenuhi protokol kesehatan. Dengan kehadiran sosok guru peserta didik akan lebih bersungguh-sungguh  dalam belajar karena merasakan seperti suasana di sekolah. Kebiasaan anak akan lebih patuh dan taat terhadap gurunya daripada orang tuanya sendiri karena anak merasa canggung dengan orang tuanya ketika proses belajar  berlangsung bahkan  kurang bersungguh-sungguh terlebih lagi jika orang tuanya juga tidak faham tentang materi pembelajaran maka yang terjadi orang tua  dan anak cenderung emosi .Dengan demikian suasana belajar menjadi kacau dan dapat dipastikan hasilnya pun tidak sesuai denga harapan. Jadi kehadiran  sosok guru sebenarnya  sangat dirindukan oleh peserta didik. Karena dengan didampingi seorang guru peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami sehingga mereka akan dapat lebih memahami materi-materi yang  mudah sampai dengan yang sulit. Dengan kehadiran guru pelajaran akan lebih bermakna. Walaupun pemerintah  sampai sekarang masih menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring atau luring ,alternatif model homeschooling secara terpadu antara orang tua,guru dan masyarakat  tetap dapat dilaksanakan,walaupun pada kenyataannya Peserta didik lebih senang belajar disekolah,karena mereka bisa bertemu dengan gurunya dan  teman-temannya daripada sekolah dirumah.

Bagi peserta didik belajar dirumah secara psikologis dirasakan seperti tidak belajar karena hanya dilakukan dirumah.berbeda jika mereka harus keluar rumah untuk pergi ke sekolah/madrasah  mereka akan lebih mempersiapkan diri untuk belajar. Namun sepertinya kita masih harus bersabar untuk tetap melaksanakan homeschooling (sekolah  dirumah),karena sampai saat ini penyebaran  Corona Virus Disease  Tahun 2019 ( COVID -19 ) belum menurun bahkan semakin meningkat. Kita berharap semoga COVID-19 segera berakhir dan di Tahun Ajaran 2021/2022  pemerintah sudah memberlakukan sekolah secara tatap muka.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I