logo-color

Publikasi
Artikel Populer

MENGGALI PENGETAHUAN MENDALAM DENGAN PEMBELAJARAN EFEKTIF

Kamriana S., S.Pd., M.Pd.

Kamriana S., S.Pd., M.Pd.

Universitas Patompo Makassar
muflihah.sain@gmail.com

Pendahuluan

Saat ini, di era digitalisasi yang serba praktis dan cepat, pengetahuan tidak lagi cukup diukur dari seberapa banyak fakta yang telah diketahui atau dihafal. Dunia saat ini membutuhkan pembelajar yang mampu memahami makna, menghubungkan ide, dan menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah nyata. Di sinilah konsep pengetahuan mendalam (deep learning) dan startegi pembelajaran efektif saling bertemu sebagai kunci untuk menciptakan generasi berpikir kritis, kreatif, dan adaptif.

 

Bagaimana Memahami Pengetahuan Mendalam???

Pengetahuan mendalam atau biasa dikenal dengan istilah deep learning adalah pemahaman konseptual yang bukan hanya sekadar mengetahui fakta atau memiliki hafalan. Seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam mampu untuk memahami mengapa dan bagaimana suatu konsep bekerja. Pengetahuan mendalam mampu menghubungkan ide lintas topik dan disiplin ilmu yang berarti pengetahuan mendalam mampu membangun jembatan pemahaman antara konsep-konsep yang dipelajari di berbagai mata pelajaran, sehingga siswa mampu melihat keterkaitan dan implikasi pengetahuan secara holistic. Selanjutnya pengetahuan mendalam dapat mentransfer pengetahuan ke situasi baru. Mentransfer pengetahuan ke situasi baru merupakan proses kognitif di mana individu mampu mengadaptasi dan menerapkan konsep, prinsip, atau keterampilan yang telah dipelajari ke dalam konteks yang berbeda dari pengalaman awalnya. Selain itu pengetahuan mendalam juga mampu untuk berpikir kritis, menganalisis, dan membuat keputusan berdasarkan bukti.

Tentu pemaparan di atas sangat berbeda dengan pengetahuan dangkal yang mudah hilang, pengetahuan mendalam cenderung bertahan lama karena dibangun melalui pengalaman, keterlibatan aktif, dan refleksi.

 

Mengapa Pembelajaran Efektif Penting untuk Menggali Pengetahuan Mendalam???

Pembelajaran efektif bukan hanya tentang menyampaikan materi secara jelas, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Pembelajaran efektif adalah perpaduan antara penjelasan materi yang sistematis dengan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa mengaitkan konsep dengan dunia nyata, sehingga pengetahuan menjadi bermakna dan tahan lama. Berikut adalah beberapa karakteristik pembelajaran efektif:

  1. Berpusat pada Peserta Didik
    Pembelajaran berpusat pada peserta didik berarti memberi ruang bagi siswa untuk aktif membangun pengetahuan, mengeksplorasi ide, serta mengembangkan keterampilan melalui pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan mereka.
  2. Kontekstual dan Relevan
    Pembelajaran kontekstual dan relevan berarti menghadirkan materi yang terhubung langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga mereka dapat melihat manfaat nyata dari apa yang dipelajari.
  3. Interaktif
    Metode Pembelajaran interaktif menciptakan suasana kelas yang hidup, di mana siswa tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga didorong untuk berdiskusi, berkolaborasi dalam kelompok, dan berbagi berbagai sudut pandang yang memperkaya pemahaman mereka.
  4. Variatif
    Pembelajaran dengan pendekatan yang variative akan membuat kegiatan belajar menjadi lebih interaktif. Pendekatan ini menggabungkan berbagai metode, mulai dari diskusi dan proyek hingga studi kasus dan simulasi, agar siswa dapat belajar melalui beragam cara.
  5. Berbasis Umpan Balik
    Sistem berbasis umpan balik yang berkelanjutan memungkinkan guru untuk secara rutin memberikan arahan, koreksi, dan penguatan yang membantu siswa memahami kesalahan mereka dan membangun kepercayaan diri.

 

Strategi Pembelajaran Efektif

Untuk menciptakan pembelajaran yang tidak hanya sebatas menghafal, tetapi juga mengembangkan pemahaman yang mendalam pada siswa, berikut adalah beberapa strstegi pembelajaran efektif yang bisa diterapkan.

  1. Problem-Based Learning (PBL)
    Pada strategi ini siswa dihadapkan pada masalah nyata yang membutuhkan analisis, riset, dan solusi kreatif. Siswa bekerja sama dengan teman kelompok masing-masing untuk memahami masalah yang diberikan, sementara itu guru mengawasi dan memberikan arahan jika dibutuhkan. Setelah tugas selesai maka dipresentasikan, kemudian direview untuk melihat hal-hal yang perlu dikoreksi atau dilengkapi.
  1. Project-Based Learning (PjBL)
    Pembelajaran berbasis preyek ini guru menenpatakan siswa sebagai pusat pembelajaran dengan memberikan tugas proyek yang terstruktur, relevan dan bermakna. Dimulai dengan melontarkan pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu siswa sehingga termotivasi untuk melakukan pennyelidikan. Setelah itu, siswa merancang proyek yang akan dilakukan serta menyusun jadwal pelaksanaannya. Guru memantau proses pelaksanaannya, menilai dan mengoreksi hasilnya.
  1. Inquiry-Based Learning
    Pembelajaran inquiri dimulai dengan penyajian sebuah fenomena oleh guru, siswa mengamati kemudian merumuskan masalah dari fenomena yang disajikan. Setelah itu guru yang berperan sebagai fasilitator membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis, selanjutnya mengumpulkan data dan informasi yang terkait dan relevan untuk kemudian menguji hipotesis. Terakhir adalah menarik kesimpulan. Pembelajaran inquiri ini melatih keterampilan siswa dalam melakukan penelitian skala kecil.
  1. Socratic Questioning
    Strategi bertanya ala Socrates ini adalah cara bertanya yang bertujuan untuk memunculkan pemikiran yang kritis, mendalami sebuah ide, dan memotivasi untuk menemukan sebuah jawaban sendiri. Biasanya menggunakan jenis pertanyaan klarifikasi, pertanyaan yang menggali asumsi dan bukti, pertanyaan perspektif, dan pertanyaan konsekuensi.

 

Langkah-Langkah Untiuk Membangun Pengetahuan Mendalam

  1. Mengaktifkan pengetahuan awal, dengan mengaikan pengetahuan dasar dengan hal yang baru dipelajari atau yang baru diketahui.
  2. Merumuskan pertanyaan yang memantik rasa ingin tahu siswa, yaitu pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”.
  3. Menghubungkan berbagai ide. Pengetahuan mendalam bukan hanya sekadar memahami satu topik, melainkan juga dengan melihat bagaimana hubungan antara satu topik dengan topik yang lain. Semakin banyak keterkaitan yang bisa dihubungkan makan akan semakin dalam sebuah pemahaman.
  4. Membagi pengetahuan dengan orang lain atau teman. Salah satu cara untuk mengukur pemahaman kita adalah dengan membaginya atau mengajarkannya. Dengan mengajarkannnya maka pengetahuan kita terhadap sesuatu akan semakin dalam.
  5. Menerapkan ilmu yang telah diketahui. Kesempurnaan sebuah ilmu adalah dengan menerapkannya. Semakin diterapkan dengan baik, maka akan semakin dalam pula pengetahuan kita tentang hal tersebut.

 

Penutup

Menggali pengetahuan mendalam memerlukan perpaduan antara strategi pembelajaran yang efektif dan lingkungan belajar yang mendukung. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa memahami konsep, mengaitkan ide, dan menerapkannya secara bermakna. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga membangun fondasi berpikir kritis yang akan berguna sepanjang hidupnya.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I