logo-color

Publikasi
Artikel Populer

APA ITU MANAJEMEN? CARA SEDERHANA MEMAHAMI PERAN MANAJER DI SEKITAR KITA

Mawih, S.Kom., M.M.

Mawih, S.Kom., M.M.

Prodi Manajemen, Universitas Sains Indonesia
mawihofficial@gmail.com

Pernahkah kita menyadari bahwa saat mengatur anggaran belanja bulanan, merencanakan liburan keluarga, atau bahkan sekadar nongkrong bareng teman dengan bujet terbatas, kita sebenarnya sedang mempraktikkan ilmu manajemen? Konsep ini biasanya sering dibicarakan untuk eksekutif perusahaan saja, padahal ia adalah seni universal mengoordinasikan sumber daya terbatas—waktu, uang, tenaga, dan ide—untuk mencapai tujuan secara efisien.

Contohnya, ketika kita membagi tugas bersih-bersih rumah (manajemen tim), memilih prioritas belanja bulanan (manajemen anggaran), atau mengatur jadwal arisan RT (manajemen proyek), ini membuktikan bahwa setiap orang adalah manajer dalam kehidupannya sendiri.

Kita akan membahas antara teori manajemen formal dan kenyataan sehari-hari, belajar mengenali pola 4 fungsi inti manajemen (POAC: Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dalam aktivitas harian, mulai dari strategi ibu rumah tangga mengelola dapur hingga cara komunitas lokal menyelesaikan proyek sosial. Dengan pemahaman ini, kita tak hanya sadar telah menjadi “manajer”, tapi juga mampu mengoptimalkannya, mengurangi pemborosan sumber daya, menghindari miskomunikasi, dan mencapai tujuan personal dengan lebih efektif.

Manajemen, dalam bahasa paling sederhana, adalah cara mengatur apa pun yang kita punya (sumber daya) untuk mencapai apa yang kita inginkan (tujuan). Bayangkan kita ingin memasak makan malam untuk 10 orang dalam waktu 1 jam, uang belanja terbatas, kompor hanya dua tungku, dan kita butuh bantuan keluarga.

Di sini, manajemen adalah “resep” tak terlihat yang mengatur:

  • Apa yang dimasak (perencanaan)
  • Siapa yang mengupas bawang atau mengaduk masakan (pengorganisasian)
  • Cara menghidupkan kompor dan membagi tugas (pelaksanaan)
  • Memastikan semua matang tepat waktu (pengendalian)

 

Analogi ini merujuk pada teori POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dari ilmu manajemen klasik, tapi diterjemahkan ke konteks dapur rumah tangga, bukan ruang rapat perusahaan. Empat fungsi POAC bukanlah konsep abstrak, berikut adalah contoh penerapan POAC dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita alami:

  • Planning (Perencanaan) Contohnya adalah ketua RT merancang jadwal arisan (siapa bayar kapan, lokasi, besaran iuran) dengan tujuan menghindari tabrakan jadwal dan memastikan cash flow lancar.
  • Organizing (Pengorganisasian) Contohnya adalah ibu membagi tugas anak-anak: si sulung cuci piring, si bungsu menyapu. Tujuannya agar rumah rapi dalam 30 menit, dengan memetakan kemampuan orang dan sumber daya (alat kebersihan, waktu).
  • Actuating (Pelaksanaan) & Controlling (Pengendalian) Contohnya adalah saat kerja bakti, Pak RW memantau pembersihan got (controlling), lalu menyesuaikan tugas bila ada yang sakit (actuating). Tujuannya adalah fleksibilitas saat realita tidak sesuai rencana.

 

Meskipun begitu, tantangan tetap ada, seperti:

  • Miskomunikasi saat organizing (misalnya, tetangga salah paham jadwal arisan).
  • Planning yang kaku (contohnya, tidak menyiapkan rencana cadangan saat hujan mengganggu kerja bakti).
  • Minimnya controlling (anggaran kas RT bocor karena laporan tidak transparan).

 

Lalu, bagaimana solusinya?

  • Gunakan tools sederhana seperti grup WhatsApp untuk koordinasi (organizing), atau notes budget di kulkas (planning).
  • Lakukan evaluasi mikro: “Apa yang bisa diperbaiki setelah arisan selesai?” (controlling).
  • Jadikan kegagalan sebagai bahan pembelajaran (actuating), seperti mengubah sistem iuran setelah ada yang telat bayar.

 

Manajemen pada hakikatnya adalah “DNA” keseharian manusia, sebuah seni mengubah keterbatasan sumber daya (waktu, tenaga, dana) menjadi keteraturan hidup melalui pola intuitif dengan merencanakan tujuan, mengorganisir tindakan, menggerakkan potensi, dan menyesuaikan jalan saat realita berbicara (POAC).

Ketika kita menyusun daftar belanja atau membagi tugas bersih-bersih rumah, kita bukan sekadar “mengatur”, melainkan menjadi manajer bagi ekosistem mini kehidupan. Sebagaimana nenek moyang kita membagi peran berburu, atau komunitas modern menyiasati inflasi dengan arisan kreatif. Inilah kebenaran yang sering luput tanpa kita sadari. Gelar “manajer” bukanlah hak eksklusif ruang rapat perusahaan saja, melainkan identitas alami setiap insan yang berjuang mencipta harmoni dan efisiensi dari kekacauan dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:

  • Agustin, D., Utami, S. S., Kushariyadi, K., Suprayitno, D., Dwiwijaya, K. A., Agusdi, Y., Pemata, N. G., & Efitra, E. (2024). Pengantar Manajemen: Teori Komprehensif Pada Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Era Society 5.0. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
  • Aditama, R. A. (2019). Pengantar Manajemen. Salemba Empat.

 

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I