logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PEMPEK PANGAN LOKAL SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN

Eva Novaria

Eva Novaria

BPSDMD Sumsel
nopasdi72@gmail.com

Pada saat ini, kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan bergizi semakin meningkat. Masyarakat lebih memperhatikan asupan gizi pada makanan. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih kurang  50% penduduk Indonesia mengalami masalah gizi,  berupa kekurangan maupun kelebihan gizi. Karena itu, penting untuk mendorong masyarakat untuk memilih makanan yang bergizi, seperti pempek sebagai pangan lokal yang kaya nutrisi.

Sejalan dengan program pemerintah yang mendorong penggunaan pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor,  pempek tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan,  pempek berkontribusi pada kesehatan individu, tetapi juga pada kesehatan ekonomi dan lingkungan maka dapat dijadikan sebagai pilihan makanan yang sehat.

Menu B2SA  (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) adalah salah satu program yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi, dengan cara mengkombinasikan pempek dengan berbagai sayuran dan sumber protein lainnya, tidak hanya menambah gizi tetapi juga memperkaya rasa.

Penelitian menunjukkan kombinasi antara pempek dengan sayuran dan protein lain terbukti mampu meningkatkan nilai gizi makanan. Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan B2SA. Oleh karena itu, sosialisasi tentang B2SA yang melibatkan pempek sebagai salah satu menu bergizi harus ditingkatkan melalui sosialisasi di sekolah-sekolah, komunitas, dan media sosial bisa menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan ini.

Komunitas di Palembang telah menerapkan konsep B2SA dengan menyajikan pempek dalam bentuk yang lebih sehat, misalnya dengan mengurangi penggunaan minyak saat menggoreng dan menambahkan lebih banyak sayuran dalam porsi yang seimbang. Menurut survei yang dilakukan oleh Yayasan Nutrisi Indonesia, 70% responden menyatakan bahwa mereka lebih memilih makanan yang sehat dan bergizi jika informasi tentang gizi dan kesehatan disampaikan dengan baik (Yayasan Nutrisi Indonesia, 2023). Sepotong pempek adaan seberat 30 gram mengandung sekitar 41 kkal energi, 1,04 gram lemak, 4,72 gram karbohidrat, dan 2,52 gram protein. Selain itu, pempek juga mengandung 488 mg natrium, yang setara dengan 16,17% dari angka berasar harian (AKG). Pempek juga merupakan sumber yang baik dari vitamin B1 (0,30 mg) dan fosfor (116 mg) (https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/search?q=Pempek).

Selanjutnya selain berkaitan dengan B2SA terdapat hubungan Pangan Lokal dengan Kegiatan Go Green antara lain: a. Pangan lokal menggunakan bahan-bahan yang tersedia secara lokal dan musiman, sehingga mengurangi kebutuhan akan transportasi dan penyimpanan yang dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca; b. Pangan lokal cenderung menggunakan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan bahan kimia tambahan, sehingga mengurangi risiko pencemaran lingkungan; c. Pangan lokal dapat membantu melestarikan keanekaragaman hayati dengan menggunakan varietas tanaman lokal dan tradisional; d. Pangan lokal dapat membantu mengurangi sampah dengan menggunakan kemasan yang minimal dan dapat didaur ulang; dan  e. Pangan lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran lingkungan dengan mempromosikan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Secara ringkas bahwa Program Menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dengan mengkombinasikan makanan seperti pempek dengan sayuran dan protein lainnya, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sosialisasi B2SA melalui sekolah, komunitas, dan media sosial penting untuk mengedukasi masyarakat, menyajikan pempek sehat, dengan cara mengurangi penggunaan minyak dan menambahkan sayuran. Survei Yayasan Nutrisi Indonesia menunjukkan bahwa 70% responden lebih memilih makanan sehat jika informasi tentang gizi disampaikan dengan baik. Selain itu, pangan lokal memiliki manfaat lingkungan seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, melestarikan keanekaragaman hayati, dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan.

Referensi

  1. Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Gizi Seimbang untuk Masyarakat Indonesia.
  2. Jurnal Gizi dan Kesehatan. (2020). Vol. 14, No. 2, hal. 123-130. “Pengaruh Konsumsi Makanan Lokal terhadap Status Gizi Masyarakat di Indonesia”.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I