logo-color

Publikasi
Artikel Populer

PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN DARING: BISAKAH DITERAPKAN?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease  (COVID- 19). Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan (daring) dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Mendikbud menganjurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah agar dipastikan guru juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan para guru.

Walaupun banyak sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti guru hanya memberikan  pekerjaan  rumah atau tugas saja kepada peserta didik, tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. Guru tetap perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya meskipun tidak berada dalam ruang kelas.

Sampai detik ini sekolah masih dipandang sebagai wadah pendidikan yang sesungguhnya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Masyarakat belum menganggap belajar online dapat membantu dalam mendidik anak. Kita menganggap bahwa penutupan sekolah berdampak terhadap guru, siswa, dan orang tua di mana pun. Jika sebelumnya ada sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran online, maka dalam kondisi pandemi ini, semua sekolah di Indonesia dipaksa untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran online.

Penggunaan teknologi dapat membantu proses belajar dari jarak jauh menjadi lebih mudah. Namun ada banyak kendala yang dihadapi oleh siswa ketika menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran jarak jauh. Terutama untuk para peserta didik dan guru yang tinggal di daerah–daerah yang sulit mengakses internet, ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan orang tua peserta didik untuk memiliki HP smartphone dan harus membeli kuota internet untuk mengakses internet setiap hari.

Apapun kendalanya dalam proses pendidikan, sebenarnya pendidikan anak adalah tanggung jawab kedua orang tua, terutama pendidikan karakter. Para pendidik yang mendidik anak di sekolah–sekolah, hanyalah partner bagi orang tua dalam proses pendidikan anak. Di dalam Al-Qur’an surat Al- Lukman ayat 13 yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar- benar kezaliman yang besar”. Dan dalam sebuah hadit yang diriwayatkan oleh Al-Hakim, Nabi shallallahu alaihi wa ssalam bersabda: “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.”

Pada ayat di atas, dijelaskan bahwa pendidikan yang paling ditekankan adalah pendidikan karakter, prinsip-prinsip dasar dari materi pendidikan karakter yang  sangat  kuat yaitu masalah keimanan dan itu dilakukan oleh bapaknya sebagai orang tuanya. Orang tua sebagai guru pertama yang memberikan pendidikan pada seorang anak sebelum mendapatkan pendidikan dari sekolah atau madrasah.

sedangkan pada hadis tersebut menjelaskan makna mendidik lebih luas mengenai ibadah, sosial, dan ilmu pengetahuan yang nantinya akan membentuk karakter seorang anak untuk menjadi bekal bagi anak tersebut.

Terlepas dari perintah di atas, bagi orang tua yang memiliki keterbatasan mendidik anaknya, mereka mencarikan sekolah yang terbaik untuk anaknya. Bukan untuk berlepas diri dari tugas mendidik, tapi menjadikan para pendidik di sekolah sebagai orang tua kedua bagi anaknya. Dan menjadikan sekolah sebagai tempat pendidikan kedua setelah rumahnya.

Ketika pendidikan harus menerapkan pembelajaran jarak jauh atau online, ketika siswa harus belajar dari rumah, ketika guru harus mengajar dari rumah, maka pendidikan karakter siswa menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru. Hal ini sejalan dengan penjelasan menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa salah satu fokus materi pembelajaran adalah Spiritual Keagamaan, dan/atau Penguatan Karakter dan Budaya.

Orang tua sebagai pendidik di rumah harus memperhatikan aktivitas belajar online anaknya, bagaimanapun kondisinya harus meluangkan waktu. Terutama tentang perkembangan pendidikan karakternya yang selama ini sudah terbangun dengan baik. Mulai dari kesiapannya belajar, memanfaatkan teknologi dengan amanah, perhatian terhadap pelajaran dan etikanya terhadap guru, serta kemampuan menyelesaikan tugas.

Sementara guru sebagai pendidik yang harus mengajar dari rumah juga mempunyai kewajiban mengajar dan mendidik secara online. Selain menyampaikan materi dan memberikan tugas, guru juga dituntut memberikan pendidikan karakter. Dengan menggunakan media pembelajaran online, semaksimal mungkin guru dapat memantau siswa melalui akun belajarnya. Mulai dari sikap, perkataan dan perbuatannya.

Mengingatkan Etika Menggunakan Foto Profil di Akun Pribadinya

Ketika memeriksa kesiapan belajar mendapati siswa menggunakan identitas atau foto orang lain atau foto yang kurang sopan, maka harus diingatkan dengan melalui jalur pribadi, karena selain tidak etis juga akan melanggar undang-undang IT. Akun pribadi hendaknya menggunakan identitas diri pribadi, bukan diri orang lain.

Membiasakan Memulai Belajar dengan Membaca Basmalah

Untuk mendisiplinkan agar terbiasa membaca basmallah, ajaklah anak didik kita untuk mengucap basmalah. Pembiasaan ini akan menanamkan bahwa sesuatu yang dimulai dengan yang baik akan  mendapatkan  hasil  yang baik. Ini bisa dilakukan dengan membuat daftar hadir misalnya, “Silakan mengisi daftar hadir di bawah ini dengan klik tulisan “bismillah” satu kali saja sambil diucapkan ya!”. Dengan cara itu otomatis anak didik membaca basmalah walau mungkin hanya dalam hati.

Mengingatkan Pentingnya Mengucapkan Salam

Menyapa anak didik dengan salam ketika  pembelajaran tatap muka suatu hal yang biasa, dan Sudah barang tentu akan dijawab oleh siswa. Namun ketika pembelajaran daring terutama ketika pembelajaran menggunakan e-learning dan telegram, dalam berkomunikasi dan berdiskusi memerlukan cara tersendiri agar anak didik menjawab salam. Selain sebagai kewajiban, membiasakan untuk menjawab salam merupakan membiasakan untuk berakhlak mulia. Awalnya mencoba dengan menyampaikan, “Silakan menjawab salam sebagai bukti keaktifan belajar”. Dengan membiasakan menjawab salam, berarti membiasakan siswa berbagi dan saling mendoakan. Alhamdulillah berhasil.

Membiasakan Disiplin dan Jujur

Mengajak siswa mengisi daftar hadir dan mengumpulkan tugas pada waktunya, berarti membiasakan sikap disiplin tumbuh dengan baik pada pribadi siswa, mengajak siswa mengerjakan tugas dan konfirmasi apabila ada kendala dalam belajar, kita telah mengantarkan pada pribadi yang jujur.

Membiasakan Mengakhiri Proses Belajar Mengajar dengan Doa

Pembiasaan ini akan mengantarkan siswa kepada rasa syukur kepada Allah, terbiasa berterima kasih dengan sesama, dan melatih pribadi yang rendah hati, karena kita tidak bisa hidup sendiri, kita memerlukan orang lain. Kerjasama antara orang tua dan guru akan membuat orang tua, siswa dan guru merasa senang.

Guru dapat memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi setidaknya dengan mengucapkan selamat dan doa di grup telegram peserta didik, dan memberikan hukuman melalui telegram jalur pribadi agar nama baiknya tetap terjaga dan anak tidak merasa direndahkan di depan teman–temannya. Peserta didik juga dapat diberikan ucapan selamat jika mengerjakan tugas tepat waktu dan diberikan hukuman jika terlambat mengerjakan tugas sebagai bentuk penanaman karakter disiplin. Ketika ada kabar seorang peserta didik tidak dapat mengerjakan tugas karena tidak memiliki kuota internet, maka guru dapat mengajak teman– teman kelasnya untuk mentransfer pulsa sebagai bentuk penanaman karakter empati dan peduli. Belajar itu sepanjang hayat. Tidak ada kata berhenti dalam belajar.

Bersama kita menuju  perubahan  yang lebih  baik dan lebih baik lagi.

Umihayah, S.Ag.

Umihayah, S.Ag.

Pengajar di MAN Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I