logo-color

Publikasi
Artikel Populer

MENINGKATKAN KEBERSAMAAN DALAM MENCEGAH BULLYING DI SEKOLAH

Fika Patmatul Ulfa, Nur Laela Wati, Rina Sulastri, Badelah

Fika Patmatul Ulfa, Nur Laela Wati, Rina Sulastri, Badelah

SMP Negeri 2 Sakra
fikau0928@gmail.com, laelawati47211@gmail.com, rinasulastri1105@gmail.com, hjbadelahspd12@guru.smp.belajar.id

Bullying merupakan suatu tindakan agresif dan dilakukan secara berulang-ulang dengan sengaja untuk menyakiti atau merendahkan orang lain. Tindakan ini dapat berupa verbal, seperti:  fisik, sosial atau cyberbullying dan seringkali didorong oleh ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban. Hal ini juga dapat terjadi pada teman yang lemah sehingga dengan mudah untuk mengolok-olok atau mengejek sampai terjadi kekerasan.

Bullying yang sering terjadi di sekolah, karena kesalahpahaman, hal ini bisa memicu emosi mereka sehingga terjadi perkelahian. Dari perkelahian ini, ada yang kalah dan yang menang. Teman yang kalah ini memiliki perasaan ingin balas, Namun, kemampuannya kurang kuat.  Timbullah rasa memanas untuk melakukan perkelahian lagi. Jika hal ini terjadi berulang-ulang kali, maka pihak sekolah mengambil tindakan tegas terhadap siswa tersebut.

Bullying ini terjadi karena kecemburuan sosial, mengetahui penampilan teman lain berlebihan, beranggapan temannya sombong, egois, dan lain-lain. Oleh karena itu, pihak sekolah harus benar-benar memperhatikan kondisi sekolah bahkan siswa yang suka brutal. Pihak sekolah juga harus tetap menjaga keamanan sekolah baik lingkungan maupun siswa.

 

Dampak Bullying Pada Siswa

Bullying adalah kekerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban. Hal ini akan membawa dampak yang sangat merugikanbaik secara fisik maupun mental, dan dapat berlangsung lama apabila dibiarkan begitu saja.

Adapun dampak bullying, antara lain:

  1. Berdampak pada mental: korban dapat mengalami kecemasan, depresi,tidak percaya diri, stres berat, hingga memiliki keinginan untuk bunuh diri.
  2. Dampak fisik: korban dapat mengeluh fisiknya sakit karena adanya kekerasan dari teman di sekolah, seperti: sakit kepala, sakit perut, atau luka pada tubuh akibat pukuluan yang dilakukan temannya.
  3. Dampak sosial: korban cendrung mengasingkan diri atau menjauh dari teman yang sering mengejeknya. Tidak mau berkomunikasi atau berinteraksi sosial, karena mengalami penurunan prestasi belajar bahkan terjadi perundungan.
  4. Dampak bagi korban dapat mengalami luka fisik, sakit kepala, sakit perut, depresi, kecemasan, gangguan tidur, penurunan prestasi belajar, dan memiliki perasaan yang tidak nyaman di sekolah.
  5. Dampak bagi pelaku dapat berisiko mengalami penurunan empati, perilaku agresif, perilaku antisosial, dan mengalami gangguan kesehatan mental.
  6. Dampak bagi saksi dapat menimbulkan rasa takut, cemas, atau bahkan dapat terdorong untuk melakukan tindakan serupa.

 

Jenis-jenis Bullying Yang Sering Terjadi di Sekolah

Bullying yang sering terjadi di sekolah adalah perilaku agresif yang berulang-ulang kali dilakukan kepada korban dengan sengaja seperti kekerasan fisik, verbal, atau cyberbullying yang berdampak negatif serius pada korban.

Adapun jenis bullying yang sering terjadi di sekolah, antara lain:

  1. Bullying fisik: dalam bullying fisik ini seperti memukul, menendang, mencubit, mendorong atau merusak barang milik korban
  2. Bullying verbal: dengan menggunakan kata-kata kasar, ejekan, hinaan, julukan yang merendahkan, dan ancaman untuk menyakiti korban.
  3. Bullying sosial: melakukan manipulasi hubungan sosial, seperti menyebarkan gosip, mengucilkan korban dari kelompok, dan mempermalukan korban di depan umum.
  4. Cyberbullying: bullying yang dilakukan melalui media digital, seperti menyebarkan informasi pribadi orang lain, pesan menyakitkan korban dan merendahkan korban di mesia sosial. 

 

Mencegah Bullying Yang Terjadi di Sekolah

Bullying masih sering terjadi membuat siswa tertekan, takut,bahkan tidak mau  sekolah karena perlakuan buruk dari teman temanya.Bullying dapat berupa ejekan, pengucilan; kekerasan fisik, dan masih banyak lagi.

Bullying di sekolah merupakan masalah yang dapat merusak kesehatan mental siswa. Untuk mencegah bullying di sekolah dengan meningkatkan kebersamaan di sekolah. Kebersamaan dapat membuat nyaman di sekolah, mengurangi konflik dan kekerasan dan dapat meningkatkan siswa menjadi  lebih fokus.

Pencegahan bullying di sekolah memerlukan kerja sama antara siswa, guru, orang tua, dan pihak sekolah. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendidik, siswa-siswa kita mengenal pentingnya menghormati  orang lain, serta mengimplementasikan kebijakan yang tegas, diharapkan bullying dapat ditekan dan siswa tabah tumbuh dalam suasana yang positif.

Peran sekolah dalam mencegah bullying, dengan cara membangun lingkungan positif dan aman, maksudnya menciptakan suasana yang hangat, mendukung siswa inklusif dengan melibatkan semua siswa , dan menyediakan fasilitas yang mendukung seperti CCTV di ruang konseling. Selain itu, terapkan kebijakan anti bullying dengan cara melakukan sosialisasi kebijakan anti bullying dengan tegas dan melibatkan siswa dalam proses pembuatan aturan serta konsekwensinya, bukan  hanya menerapkan hukuman..

Peran siswa dan orang tua dalam mencegah bullying di sekolah, dengan melakukan komunikasi terbuka, artinya orang tua perlu melakukan komunikasi yang baik dan terbuka dengan anak agar mereka merasa nyaman untuk bercerita tentang perasaan dan pengalaman di sekolah. Selain itu, tingkatkan empati dan keterampilan sosial, yaitu ajarkan siswa untuk memiliki empati, menghargai orang lain, dan menghormati perbedaan. Mendorong mereka untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan hobi dan keterampilan sosial.

Adapun cara lain mencegah dan mengatasi bullying, antara lain:

  1. Menciptakan budaya sekolah yang positif dengan mengutamakan nilai kesetaraan, saling menghormati dan empati sesama siswa.
  2. Edukasi anti bullying memberikan, guru pemahaman kepada siswa tentang bahaya  bullying dan konsekuensinya.
  3. Tegakkan sanksi secara tegas sekolah mengajarkan keterampilan sosial, kesadaran akan keberagaman, dan pentingnya pencegahan bullying.
  4. Memberikan dukungan psikologis bagi korban untuk membantu mereka mengungkapkan masalah  dan mencari solusi.
  5. Membuat laporan kepada pihak sekolah yang mudah diakses dan pastikan kasus yang dilaporkan tersebut cepat diselesaikan.
  6. Melakukan pengawasan ketat di lingkungan sekolah dengan memantau, secara detail menggunakan teknologi untuk mencegah cyberbullying.
  7. Membuat jalur komunikasi dengan menyediakan saluran bagi siswa untuk melaporkan kejadian bullyng secara aman.
  8. Kerja sama dengan orang tua dengan melibatkan orang tua untuk memberikan pengertian tentang bullying dan mengawasi siswa-siswa mereka.
  9. Mengadakan kegiatan pengetahuan dengan menyelenggarakan kegiatan yang mempromosikan keberagaman dan toleransi.

 

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I