Wiwi Hayati, Elmi Juniarti, Silfa Quratul Rizki, Badelah
SMP Negeri 2 Sakra
wiwikhayati093@gmail.com, elmijuniarti42@gmail.com, silfakur@gmail.com, hjbadelahspd12@guru.smp.belajar.id
Bullying merupakan tindakan agresif dan menyakiti orang lain secara berulang, baik seara fisik, verbal, atau psikologis yang didorong oleh ketidakseimbangan kekuatan. Perilaku ini sengaja dilakukan untuk mengintimidasik, merendahkan, atau mengendalikan korban dan seringkali terjadi di sekolah. Oleh karena itu, guru Bimbingan Konseling (BK) sangat penting untuk mengatasi masalah bullying.
Guru Bimbingan Konseling (BK) sangat penting dalam menghadapi bullying, karena dapat memberikan konseling secara individu untuk membantu korban dan memulihkan kepercayaan diri, serta memberikan layanan klasikal untuk meningkatkan kesadaran semua siswa tentang bullying dan dampaknya. Bullying sudah tidak bisa terelakkan dan sudah banyak korban yang terjadi baik di sekolah maupun di kalangan masyarakat.
Bullying biasa terjadi karena kecemburuan sosial, emosional, dan keinginan yang belum tercapai sehingga amarah dapat dilampiaskan ke teman. Selain itu, ada juga masalah yang sepele seperti menyenggol saat menulis atau belajar dalam kelas dan saat bermain. Masalah ini dibesar-besarkan dan saling bela dengan kelompok masing-masing.
Peristiwa yang terjadi tersebut, maka guru Bimbingan Konseling (BK) berperan penting untuk menyelesaikan masalah. Siswa yang terlibat bullying dapat diberikan arahan secara individu supaya memahami bullying dan dampaknya bagi mereka. Peran guru Bimbingan Konseling (BK) juga meliputi kolaborasi dengan guru lain, dan orang tua siswa, serta penegakan kebijakan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan suportif.
Langkah-langkah Yang Dilakukan Oleh Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Bullying di Sekolah
Guru Bimbingan konseling (BK) menghadapi bullying di sekolah dengan serangkaian langkah komprehensif yang meliputi pendekatan empatik, penanganan kasus termasuk konseling individu atau kelompok dan sanksi), dan program pencegahan seperti sosialisasi, pelatihan empati, dan penguatan keterampilan sosial. Guru Bimbingan Konseling (BK) bekerja sama dengan orang tua siswa, guru lain, dan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
Guru Bimbingan Konseling (BK) memilki peran pentimg untuk mengatasi bullying di sekolah, antara lain:
- Konseling individu dengan memberikan bimbingan dan konseling secara personal kepada korban untuk membantu mengatasi trauma dan membangun kembali kepercayaan diri.
- Layanan informasi dan klasikal dengan mengadakan sesi kelompok atau bimbingan klasikal untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang apa bullying dan dampaknya, serta cara mencegahnya kepada seluruh siswa.
- Kolaborasi atau kerja sama dengan guru wali kelas, guru mata pelajaran, staf sekolah lainnnya, dan orang tua siswa untuk memantau memberikan dukungan, dan memastikan konsistensi penanganan bullying di lingkungan sekolah dan di luar sekolah.
- Fasilitator dan pendekatan preventif, yaitu dapat menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan aman, dapat mengajarkan keterampilan sosial dan empati kepada siswa, dapat membantu mengembangkan karakter disiplin dan disiplin siswa, dan dapat menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang membangun kerja sama antar siswa.
- Penanganan dan tindak lanjut, yaitu dengan memantau dan mendeteksi dini kasus bullying, memberikan sanksi yang tepat pada pelaku bullying sesuai aturan sekolah, melakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk memastikan program pencegahan secara efektif.
Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Menghadapi Bullying di Sekolah Menengah Pertama
Guru Bimbingan Konseling (BK) memiliki peran penting dalam menghadapi bullying melalui tindakan pencegahan (preventif) dan penanganan (kuratif), yaitu memberikan bimbingan klasikal, konseling secara individual atau kelompok, bekerja sama dengan orang tua dan guru lain, serta menanamkan pendidikan karakter. Selain itu, peran guru Bimbingan konseling mendidik siswa tentang bahaya bullying, mendukung korban,dan membentuk kembali perilaku pelaku supaya menjadi lebih baik.
Peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam menghadapi bullying di sekolah, yaitu ada dua cara, antara lain:
- Peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam pencegahan (preventif) bullying di sekolah, yaitu:
- Memberikan pemahaman tentang bullying terhadap siswa dengan menyelenggarakan bimbingan klasikal untuk menyadarkan siswa tentang bullying, dampaknya, dan cara mencegahnya.
- Menanamkan pendidikan karakter dengan mengintegrasikan nilai-nilai seperti empati, disiplin, tanggung jawab, kejujuran melalui kegiatan dan bimbingan.
- Mendukung siswa yang menjadi korban dengan mendorong siswa tersebut supaya aktif melaporkan kejadian nyata yang dialaminya dan memastikan semua siswa merasa aman untuk bersuara.
- Peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam menghadapi bullying di sekolah, dengan penanganan (kuratif), yaitu:
- Menangani korban dengan memberikan konseling secara individual dan kelompok untuk membantu korban memproses trauma sehingga dapat membangun kembali rasa percaya diri. Mendengarkan cerita korban dengan memberikan arahan dan membantu korban mengungkapkan perasaan dan mengajak korban melakukan kegiatan positif untuk mengurangi pemikiran yang negatifnya.
- Menangani pelaku dengan melakukan konseling secara individu untuk mencari tahu akar masalah perilaku pelaku. Memberikan teguran, konseling, dan sanksi yang tepat sesuai aturan. Membantu pelaku mengubah perilakunya agar lebih baik di masa depan.
- Melakukan mediasi, dalam hal ini menjadikan mediator antara korban dan pelaku untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif.
- Peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam menghadapi bullying di sekolah dengan kolaboratif, yaitu:
- Bekerja sama dengan guru lain dengan berkoordinasi dengan wali kelas dan guru mata pelajaran untuk memantau perilaku siswa di kelas.
- Berkomunikasi dengan orang tua siswa dengan melibatkan orang tua siswa untuk memantau siswa di luar sekolah dan menciptakan lingkungan yang suportif di rumah.
- Melibatkan pihak sekolah melalui bekerja sama dengan pimpinan sekolah untuk menciptakan kebijakan sekolah yang anti bullying dan program yang berkelanjutan.





