logo-color

Publikasi
Artikel Populer

KONSELING PADA IBU HAMIL BAGIAN DARI STANDAR PELAYANAN ANC

Ismiyanti H. Achmad

Ismiyanti H. Achmad

Dosen Poltekkes Kemenkes Maluku Prodi Kebidanan Ambon
ismiyantiachmad34@gmail.com

Kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas hidup ibu dan bayi di masa depan. Oleh karena itu, pelayanan antenatal care (ANC) atau pelayanan kehamilan terpadu menjadi kunci dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Salah satu komponen penting dalam pelayanan ANC yang sering kali kurang mendapat perhatian adalah konseling proses komunikasi dua arah antara tenaga kesehatan dan ibu hamil yang bertujuan memberikan pemahaman, dukungan, serta perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat.

Konseling sebagai Bagian dari ANC Terpadu
Pelayanan ANC terpadu tidak hanya mencakup pemeriksaan fisik dan laboratorium, tetapi juga mencakup aspek edukatif dan psikososial. Dalam Permenkes RI Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, disebutkan bahwa setiap kunjungan ANC harus diikuti dengan komponen konseling, baik terkait kesehatan fisik, mental, maupun sosial ibu hamil. Konseling bukan sekadar memberikan informasi, tetapi juga membantu ibu memahami kondisi kehamilannya, mengelola emosi, dan membuat keputusan yang tepat terkait kesehatannya. Dengan demikian, konseling menjadi salah satu bentuk asuhan holistik memperhatikan ibu sebagai individu yang utuh, bukan hanya calon ibu secara biologis.

Tujuan dan Manfaat Konseling bagi Ibu Hamil
Konseling memiliki beberapa tujuan utama, antara lain  untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, tanda bahaya, gizi, persiapan persalinan, dan perawatan bayi. Membangun sikap positif terhadap kehamilan dan peran sebagai ibu. Mendorong perilaku sehat, seperti konsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan rutin, serta deteksi dini komplikasi. Memberikan dukungan emosional bagi ibu dan keluarga, terutama pada kehamilan dengan risiko tinggi atau situasi sosial yang sulit. Meningkatkan keterlibatan keluarga, terutama suami, dalam mendukung kehamilan dan persiapan persalinan.

Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mendapatkan konseling terstruktur memiliki kepatuhan lebih tinggi terhadap pemeriksaan ANC, lebih siap menghadapi persalinan, dan memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan ibu yang tidak mendapatkan konseling.

Isi dan Materi Konseling dalam ANC Terpadu
Konseling yang diberikan dalam pelayanan ANC biasanya disesuaikan dengan usia kehamilan dan kebutuhan individu ibu. Beberapa materi penting yang harus disampaikan antara lain  pada Trimester I  yaitu tentang gizi seimbang, tanda bahaya kehamilan, pentingnya pemeriksaan laboratorium, dan pengendalian emosi. Pada Trimester II  tentang pemantauan pertumbuhan janin, Konsumsi zat besi dan kalsium, olahraga ibu hamil, serta dukungan keluarga. Pada Trimester III tentang persiapan persalinan, tanda-tanda persalinan, rencana tempat bersalin, serta kesiapan menghadapi nifas dan menyusui. Selain itu, konseling juga dapat mencakup isu khusus seperti perencanaan kehamilan berikutnya (KB pasca persalinan), kesehatan mental ibu hamil, serta pencegahan kekerasan dalam rumah tangga yang dapat berdampak pada kesejahteraan ibu dan bayi.

Peran Bidan dalam Konseling Ibu Hamil
Bidan memiliki peran sentral dalam memberikan konseling kepada ibu hamil, karena bidan adalah tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Melalui pendekatan komunikasi interpersonal yang empatik, bidan dapat menciptakan suasana nyaman dan saling percaya. Dalam praktiknya, bidan diharapkan dapat menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sesuai dengan latar belakang ibu dan keluarga. melakukan pendekatan partisipatif, mendorong ibu untuk bertanya dan berbagi pengalaman, menjaga kerahasiaan dan etika komunikasi, agar ibu merasa aman dalam mengungkapkan keluhannya dan melibatkan suami atau anggota keluarga lain agar dukungan sosial terhadap ibu semakin kuat. Dengan demikian, konseling bukan hanya aktivitas formal dalam pelayanan ANC, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan bagi ibu dan keluarga.

Tantangan dan Upaya Penguatan Konseling di Lapangan
Meskipun penting, pelaksanaan konseling dalam ANC masih menghadapi berbagai kendala. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan waktu pelayanan, banyaknya pasien, serta kurangnya pelatihan komunikasi bagi tenaga kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya penguatan, seperti Pelatihan komunikasi konseling bagi bidan dan tenaga kesehatan. Pembuatan modul konseling standar yang mudah digunakan di fasilitas kesehatan. Pemanfaatan media digital atau leaflet edukatif untuk memperkuat pesan konseling. Monitoring dan evaluasi rutin terhadap kualitas pelaksanaan konseling ANC.

Konseling pada ibu hamil bukanlah tambahan, melainkan bagian esensial dari standar pelayanan ANC terpadu. Melalui konseling yang baik, ibu tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga memperoleh dukungan emosional, kepercayaan diri, dan kemampuan mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya dan bayinya. Kita berharap, melalui penguatan peran bidan dan tenaga kesehatan dalam konseling, angka kematian ibu dan bayi di Indonesia dapat terus ditekan menuju generasi yang sehat, kuat, dan cerdas.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I