logo-color

Publikasi
Artikel Populer

KAJIAN HISTORI TERHADAP TOKOH-TOKOH PENDIDIK SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN

Bambang Cahyono, S.Pd.

Bambang Cahyono, S.Pd.

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
bambangcahyono18@upi.edu

Pendidikan adalah pilar utama peradaban manusia. Sejarah mencatat, kemajuan suatu bangsa tidak lepas dari peran tokoh-tokoh pendidik yang meletakkan dasar-dasar pembelajaran, moral, dan nilai-nilai keilmuan. Kajian histori terhadap tokoh-tokoh pendidikan tidak hanya memberikan penghargaan atas jasa mereka, tetapi juga menjadi landasan bagi pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik di masa kini dan mendatang.

 

Adapun Tokoh-Tokoh Pendidik dalam Lintasan Sejarah

  1. Ki Hajar Dewantara (1889–1959)
    Bapak Pendidikan Indonesia ini nama sebenarnya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Ki Hadjar Dewantara dilahirkan dalam keluarga keraton Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan meninggal pada 26 April 1959. Sebagai golongan bangsawan, dikenal dengan filosofinya, “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” (di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan). Pemikirannya menekankan pendidikan yang berpusat pada siswa dan mengutamakan nilai-nilai kebudayaan lokal. Ki Hadjar menegaskan bahwa pendidikan diadakan dengan tujuan untuk menolong pelajar menjadi manusia yang merdeka, dan dapat memberi sumbangan kepada Masyarakat.
  2. Maria Montessori (1870–1952)
    Pendidik asal Italia ini mengembangkan metode Montessori yang menekankan pembelajaran mandiri dan eksplorasi aktif anak. Karyanya masih relevan hingga kini, terutama dalam pendidikan anak usia dini.
  3. John Dewey (1859–1952)
    Filsuf dan pendidik Amerika ini memperkenalkan konsep “learning by doing”, yang menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam proses belajar. Pemikirannya menjadi dasar bagi pendidikan progresif modern.
  4. Ibnu Sina (980–1037)
    Tokoh pendidikan Islam ini tidak hanya ahli dalam bidang kedokteran, tetapi juga menekankan pentingnya pendidikan holistik yang mencakup akal, fisik, dan spiritual. Karyanya, seperti Kitab Al-Shifa, menjadi rujukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

 

Relevansi Pemikiran Tokoh Pendidikan Masa Lalu dalam Dunia Modern
Pemikiran para tokoh pendidik masa lalu tetap relevan dalam konteks kekinian. Misalnya:

  1. Pendidikan Berkarakter: Ki Hajar Dewantara menekankan pembentukan karakter, yang sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia.
  2. Student-Centered Learning: Gagasan Montessori dan Dewey tentang pembelajaran aktif menjadi dasar pengembangan model pendidikan abad ke-21.
  3. Integrasi Ilmu dan Agama: Pemikiran Ibnu Sina menginspirasi pendidikan yang mengintegrasikan sains dan nilai-nilai ketuhanan.

 

Kesimpulan
Kajian histori terhadap tokoh-tokoh pendidik bukan sekadar mengenang jasa mereka, melainkan juga mengambil pelajaran berharga untuk memperkuat sistem pendidikan saat ini. Dengan memadukan kearifan masa lalu dan inovasi masa kini, kita dapat menciptakan generasi yang unggul secara intelektual dan moral.

Tags

Share this post:

Postingan Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jika ingin berlangganan berita dari kami, silakan memasukkan email pada kolom di bawah ini

Radar Edukasi adalah portal berita pendidikan di bawah naungan Penerbit P4I