
SRISNAWATI
BPSDMD Prov. Sumsel
srisnawidya123@gmail.com
Pendidikan merupakan proses penting dalam membentuk karakter, potensi, dan masa depan peserta didik. Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adalah prestasi belajar siswa. Namun, prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh aspek kognitif dan kemampuan akademik, tetapi juga oleh faktor psikologis, sosial, dan emosional. Dalam konteks ini, guru Bimbingan dan Konseling (BK) memainkan peran strategis dalam mendampingi dan membantu peserta didik mengatasi hambatan belajar serta mengembangkan potensi secara optimal.
Menurut Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah, guru BK bertanggung jawab dalam memberikan layanan bantuan kepada peserta didik secara menyeluruh melalui pendekatan perkembangan. Artinya, layanan BK bukan hanya bersifat kuratif, tetapi juga preventif dan pengembangan. Oleh karena itu, peran guru BK sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung peningkatan prestasi belajar. Adapun peran guru BK antara lain:
- Identifikasi Masalah Belajar Peserta Didik
Salah satu peran utama guru BK adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penghambat belajar peserta didik/siswa. Masalah tersebut bisa berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti kurangnya motivasi belajar, kecemasan menghadapi ujian, rendahnya rasa percaya diri, atau bahkan masalah keluarga dan sosial. Dengan melakukan asesmen dan observasi secara berkala, guru BK dapat membantu siswa menemukan akar permasalahan dan merumuskan strategi peyelesainnya. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2023), sekitar 35% peserta didik mengalami hambatan belajar yang bersifat psikososial, dan banyak di antaranya yang tidak terdeteksi oleh guru mata pelajaran dan wali kelas. Disinilah guru BK memiliki keunggulan itu, karena mereka dilatih untuk menangani masalah-masalah tersebut melalui konseling individual maupun kelompok. - Peningkatan Motivasi dan Kemandirian Belajar
Motivasi belajar adalah faktor kunci dalam pencapaian prestasi akademik siswa. Guru BK memiliki teknik khusus dalam membantu siswa menemukan tujuan belajar, meningkatkan motivasi intrinsik/internal, serta mengembangkan sikap belajar yang positif. Program-program seperti self-management training, goal setting, dan peer mentoring sering dimanfaatkan oleh guru BK untuk membantu siswa menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Sebuah studi oleh Universitas Negeri Malang (2022) menunjukkan bahwa siswa yang secara rutin mengikuti layanan konseling memiliki tingkat motivasi belajar 25% lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak pernah menerima layanan konseling. - Pembinaan Sikap dan Kedisiplinan
Perilaku yang kurang sesuai, seperti sering terlambat, kurang fokus di kelas, atau tidak mengerjakan tugas, sangat memengaruhi prestasi belajar. Guru BK memiliki peran dalam melakukan pembinaan perilaku positif melalui layanan konseling preventif dan intervensi perilaku. Guru BK dapat bekerja sama dengan wali kelas dan orang tua untuk menciptakan strategi perubahan perilaku yang efektif.
Program Positive Behavior Support (PBS) yang diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia terbukti menurunkan tingkat pelanggaran tata tertib siswa hingga 40% dalam satu semester. Hal ini turut berdampak positif pada peningkatan hasil belajar para siswa. - Kolaborasi dengan Stakeholder Internal Sekolah
Guru BK tidak dapat bekerja sendiri. Mereka menjalin kerja sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas, kepala sekolah, dan juga orang tua siswa untuk merancang intervensi yang komprehensif. Misalnya, jika seorang siswa mengalami kesulitan belajar matematika karena cemas terhadap guru atau metode pengajaran, maka guru BK dapat memediasi komunikasi antara siswa dan guru agar tercipta suasana belajar yang lebih nyaman dan menyenangkan. Kolaborasi ini memperkuat efektivitas layanan BK dalam meningkatkan hasil belajar siswa, karena intervensi menjadi lebih terarah, efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu. - Pendampingan untuk Pemilihan Jurusan atau Karier
Peran guru BK juga sangat penting dalam membantu siswa menentukan jurusan atau pilihan karier yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Banyak siswa yang merasa bingung saat memilih jalur pendidikan lanjutan atau karier karena kurangnya informasi atau pengarahan. Menurut survei Lembaga Psikologi Terapan UI (2021), lebih dari 40% siswa SMA merasa tidak yakin atau tidak nyaman dengan jurusan kuliah yang mereka pilih, dan sebagian besar menyebut karena kurangnya bimbingan karier. - Pengurangan Tingkat Putus Sekolah
Selain masalah ekonomi, ada juga masalah psikososial, tekanan akademik, hingga perundungan (bullying) adalah faktor yang menyebabkan siswa berhenti sekolah. Peran guru BK dalam menangani masalah ini sangat vital. Data dari BPS (2022) menunjukkan bahwa sekolah yang memiliki program BK aktif mengalami penurunan angka putus sekolah sebesar 15% dibandingkan sekolah yang tidak memiliki layanan BK yang optimal. - Pencegahan Perilaku Menyimpang
Guru BK juga berperan dalam mencegah perilaku menyimpang seperti penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja dan seks bebas melalui layanan psikoedukasi dan life skill training. Intervensi ini akan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar dan pembentukan karakter siswa. Penelitian dari Universitas Negeri Yogyakarta (2021) ditemukan bahwa program konseling kelompok berbasis nilai-nilai agama dan sosial yang dilakukan oleh guru BK mampu menurunkan intensitas perilaku menyimpang hingga 30% pada siswa Sekolah Menengah Atas.
Peran guru Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik tentu saja tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Dengan pendekatan yang menyentuh aspek psikologis, sosial, dan emosional peserta didik, guru BK akan berperan sebagai fasilitator, konsultan, dan motivator dalam perjalanan belajar siswa.
Untuk itu, diperlukan dukungan yang kuat dari pihak sekolah untuk mengoptimalkan fungsi layanan BK, termasuk penyediaan sarana, pelatihan berkelanjutan bagi guru BK, dan juga kebijakan yang berpihak pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh. Dengan sinergi yang baik ini, guru BK dapat menjadi kunci dalam mencetak generasi pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.
Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Laporan Nasional Perkembangan Peserta Didik di Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Universitas Negeri Malang. (2022). Pengaruh Layanan Bimbingan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Psikologi Pendidikan, 10(2), 45-56.
Lembaga Psikologi Terapan UI. (2021). Survei Nasional tentang Minat dan Penjurusan Siswa SMA di Indonesia.
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Pendidikan Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta. (2021). Efektivitas Konseling Kelompok dalam Mencegah Perilaku Menyimpang Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling, 12(1), 67-74.